Connect with us

Pentingnya Wukuf di Arafah Bagi Jamaah Calon Haji,Tidak Wukuf Bukan Haji?Ini Penjelasannya

Published

on

Kitasulsel—Sidrap—Penting mengetahui kapan wukuf di Arafah karena wukuf termasuk rukun haji yang menjadi penentu sah atau tidaknya ibadah haji.

Bisa dikatakan ibadah wukuf di Arafah menjadi puncak ibadah haji. Para jamaah haji melakukan zikir, istighfar, dan berdoa berdasarkan sunnah Rasulullah SAW saat melaksanakan wukuf.

Kapan Wukuf di Arafah?

Di tahun 1445 Hijriah atau dalam kalender masehi tahun 2024 penetapan waktu untuk ibadah wukuf di Arafah telah terlaksana. Ibadah wukuf jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah 1445 H atau 16 Juni 2024 M.

Kerajaan Arab Saudi telah menetapkan waktu ibadah wukuf di Padang Arafah untuk tahun ini berdasarkan pengamatan hilal Dzulhijjah.

Pengamatan yang dilakukan di seluruh belahan negeri ini dilaksanakan pada tanggal 19 Zulkaidah 1445 H atau 6 Juni 2024 M.

Berdasarkan laporan Gulf News, Mahkamah Agung Arab Saudi melaporkan bahwa 1 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada tanggal 7 Juni 2024. Hal tersebut berdasarkan hilal Dzulhijjah yang telah tampak di kerajaan pada Kamis, 6 Juni 2024 waktu petang.

Oleh karena itu, tanggal 9 Dzulhijjah 1445 H sebagai puncak ibadah haji telah ditetapkan pada tanggal 16 Juni 2024.

Durasi Ibadah Wukuf di Padang Arafah

Ibadah wukuf adalah salah satu rukun haji yang menjadi syarat sahnya pelaksanaan ibadah haji. Ibadah wukuf di Padang Arafah merupakan kegiatan berkumpul dengan umat Islam lainnya kemudian berdiam diri sambil memanjatkan doa kepada Allah SWT.

Kegiatan berdiam diri yang dimaksud bukan hanya diam saja, melainkan para jamaah haji melakukan amalan seperti shalat, memperbanyak istighfar, zikir, dan doa.

Para jamaah yang tiba di Padang  Arafah di pagi hari memulai aktivitasnya dengan mendengarkan khutbah wukuf lalu melakukan shalat jamak taqdim secara berjamaah atau sendiri.

Setelah itu, para jamaah sangat dianjurkan untuk memperbanyak beristighfar, berzikir, dan berdoa.

Bagaimana bila karena satu dan lain alasan, para jamaah baru tiba di Padang Arafah di siang hari? Apakah masih bisa melaksanakan ibadah wukuf di Padang Arafah?

Jamaah haji yang baru memasuki Padang Arafah di antara waktu Zuhur di hari ke-9 Zulhijah sampai Fajar di hari ke-10 Zulhijah, maka di antara waktu tersebut termasuk waktu wukuf di Arafah.

Para ulama telah menyepakati hal tersebut berdasarkan dalil dari Hadits Tirmidzi No. 891, Nasa’i No. 3039, Abu Daud No. 1950 dan Ibnu Majah No. 3016.

“Dari Urwah bin Mudarris Ats-Tsa’labah, ia berkata: “Aku datang kepada Nabi sallallahu alaihi wasallam dan beliau bersabda: “Aku mendatangi Rasulullah sallallahu alaihi wasallam di Muzdalifah, ketika beliau keluar untuk salat (yaitu Salat Subuh).” Aku berkata: “Wahai Rasulullah, aku telah datang dari dua Gunung Tayyiy, aku telah melelahkan untaku (karena perjalanan yang jauh) dan aku telah melelahkan diriku sendiri. Demi Allah, tidak ada bukit pasir yang tidak aku pijak. Apakah saya masih bisa menunaikan ibadah haji?” Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang menghadiri salat kami ini dan berdiri bersama kami hingga kami beranjak pergi, lalu ia wukuf di Arafah sebelum itu, baik siang maupun malam, maka ia telah menyempurnakan hajinya dan menyempurnakan manasiknya.”” (HR. Tirmidzi)

Imam Malik, Abu Hanifah dan para jumhur ulama lainnya pun sependapat dengan hal tersebut, dikatakan bahwa:

Imam Nawawi ra berkata: “Waktu wukuf di Arafah adalah sejak tergelincirnya matahari saat Hari Arafah sampai terbitnya fajar pada Hari Raya Kurban.”

Demikianlah informasi mengenai kapan wukuf di Arafah dan pendapat mengenai durasi pelaksanaan ibadah wukuf di Padang Arafah. Semoga mudah dipahami, ya!

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kabupaten Sidrap

Pemkab Sidrap Dukung Penuh Program Santri Bahagia 2025

Published

on

KITASULSEL.COM, SIDRAP — Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) menunjukkan komitmen kuat dalam pengembangan sumber daya manusia berbasis keagamaan melalui dukungan terhadap program Santri Bahagia Sidrap 2025. Program ini merupakan hasil kolaborasi Masjid Kapal Munzalan Sarang Lebah Sidrap bersama Pasukan Amal Saleh (Paskas) Sidrap.

Komitmen tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, saat menerima penggagas kegiatan di ruang kerjanya, Kelurahan Batulappa, Kecamatan Watang Pulu, pada Kamis (24/4/2025).

“Kegiatan ini merupakan inisiatif yang positif, meskipun selama ini belum banyak diketahui publik. Sebagai bentuk dukungan, kami akan hadir dalam acara Santri Bahagia 2025 dan melakukan koordinasi agar kegiatan ini dapat terpublikasikan dengan lebih luas,” ujar Syaharuddin.

Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif yang dinilai sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam membentuk generasi muda yang tangguh, religius, dan berkualitas.

“Pemkab Sidrap siap bersinergi dalam mendukung sarana, prasarana, serta pendampingan berkelanjutan bagi para santri,” tambahnya.

Bupati juga menekankan pentingnya pendataan anak-anak yang putus sekolah karena kendala biaya, agar dapat segera dicarikan solusi. Selain itu, ia mendorong agar anak-anak yang memiliki bakat diarahkan untuk mengikuti ajang kompetisi seperti Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadist.

Pajrin Arif, perwakilan penggagas, menjelaskan bahwa puncak program Santri Bahagia Sidrap 2025 akan digelar pada Sabtu, 3 Mei 2025 di halaman Masjid Kapal Munzalan Sarang Lebah, Jl. Harapan, Rappang, Kecamatan Panca Rijang. Acara tersebut akan menghadirkan 200 anak yatim penghafal Al-Qur’an.

“Program ini mencakup upaya membahagiakan, melayani, dan memuliakan mereka dengan ikhlas. Seluruh kegiatan dilaksanakan secara swadaya,” ungkap Pajrin.

Sejak tahun 2020, pihaknya rutin mengadakan kegiatan sosial keagamaan seperti pengumpulan infak beras, prasmanan Jumat, Jumat Berbagi untuk pondok pesantren, penyediaan makanan siap saji untuk buka puasa Senin-Kamis, hingga kurban tahunan.

Program Santri Bahagia Sidrap 2025 diharapkan menjadi tonggak penting dalam pembinaan generasi muda Sidrap yang berakhlak mulia dan berdaya saing.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel