Connect with us

Pemkot Makassar

Danny Berencana Hadirkan Kompleks Studio Film Seperti Hollywood di Makassar

Published

on

Kitasulsel–Makassar Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terus melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) milenial hingga Gen Z, yang tergabung dalam dunia seni, termasuk film.

Teranyar, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto berencana membuat gebrakan membangun kompleks studio film seperti Hollywood, Los Angeles, California, Amerika Serikat.

“Memang sudah saatnya kita membuat koridor film kayak di Hollywood. Perlu ada kompleks pembuatan film seperti itu,” ujar Danny, sapaan akrab Ramdhan Pomanto kepada awak media, Jumat (23/8/2024).

Melihat sejarah, perfilman di Makassar memang produktif sejak dulu. Posisi Makassar selalu nomor dua setelah Jakarta.

Artinya, perfilman di Makassar telah mendapatkan posisi dan penggemar tersendiri. Dia memberi contoh, baru-baru ini film yang cukup mendapatkan perhatian dari masyarakat Uang Panai 2, Janda dan berbagai film lainnya.

BACA JUGA  Munafri – Aliyah Kompak Hadiri Festival Kokolojia Merdeka 2025

Bahkan, masyarakat luar jika mendengar Uang Panai sudah pasti tahu dari Bugis Makassar, tentu saja juga berkat dukungan dari dunia seni seperti film.

“Luar biasa sekarang teman-teman. Seperti tadi, bagaimana perjuangan seorang janda. Itu luar biasa sekali, itukan masalah sosial,” paparnya.

“Ada juga Uang Panaik 2, ada juga yang eksplorasi sejarah, dan saya kira lewat media film adalah yang paling praktis bisa memberikan edukasi kepada teman-teman anak-anak kita milenial dan Gen Z seperti itu,” ujarnya menambahkan.

Selain itu, perfilman di Makassar secara tidak langsung akan berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). Bukan hanya di industri kreatif tapi juga berefek pada sektor lainnya.

BACA JUGA  Wali Kota Makassar Matangkan Persiapan Sambut Tiga Menteri

“Secara tidak langsung iya karena branding Makassar semakin kuat. Itu adalah nilai atau value sebuah kota, yang membuat orang nyaman datang ke sini adalah karena branding itu, dan salah satu yang berkontribusi besar terhadap Kota Makassar dalam hal re-branding.

Film Uang Panai itu kan, orang pasti ingatnya Makassar, dan tentunya dengan pajaknya,” kata Danny. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Dekranasda Makassar Pamerkan Tenun Bombang dan Tenun Lontara di Wastra Arajang 2025

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian dan pengembangan kain tradisional melalui partisipasinya pada ajang Wastra Arajang 2025.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX, berlangsung selama empat hari, mulai dari 11 hingga 14 September 2025 di Mall Ratu Indah.

Mengusung tema “Perayaan yang Memadukan Keindahan dan Keragaman Leluhur Lewat Wastra”, acara ini menjadi wadah ekspresi budaya dari berbagai daerah di Indonesia Timur, khususnya dalam menampilkan kekayaan kain tradisional atau wastra sebagai identitas dan warisan budaya yang tak ternilai.

Ketua Dekranasda Kota Makassar, Melinda Aksa, menyambut baik kegiatan ini dan menilai Wastra Arajang sebagai momentum penting untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sehelai kain tradisional.

“Bagi kami, acara ini merupakan jembatan antara tradisi dan modernitas, sebagai wadah pelestarian produk wastra, tenun tradisional yang menjadi bagian penting dari identitas budaya kita,” ujarnya.

BACA JUGA  Munafri – Aliyah Kompak Hadiri Festival Kokolojia Merdeka 2025

Lebih lanjut, Melinda menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperlihatkan keindahan kain tenun, tetapi juga memperlihatkan proses panjang dan penuh makna di balik pembuatan setiap lembar kain.

“Tenun tradisional bukan hanya selembar kain, tapi tentang memahami sebuah perjalanan panjang, kesabaran, dan doa yang ditenun menjadi sebuah mahakarya,” tambahnya.

Melalui keikutsertaan ini, Melinda berharap Dekranasda Makassar dapat terus menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya, terutama dalam bentuk kain tenun.

“Kami ingin membuktikan bahwa tenun bisa menjadi bagian dari gaya hidup modern tanpa kehilangan identitas budaya,” ucap Melinda.

Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX sebagai penyelenggara yang berhasil menjadikan acara ini sebagai ruang edukatif sekaligus inspiratif.

BACA JUGA  Aliyah Mustika Ilham: Pemerintah Harus Hadir Secara Humanis di Ruang Digital

“Ajang Wastra Arajang 2025 bukan hanya menjadi panggung selebrasi keindahan kain tradisional, tapi juga bukti bahwa kekayaan budaya dapat terus hidup dan relevan melalui tangan-tangan kreatif bangsa,” ujarnya.

Tak hanya berpartisipasi dalam pameran, Dekranasda Makassar juga turut ambil bagian dalam event fashion show yang menjadi salah satu sorotan dalam rangkaian Wastra Arajang 2025. Dalam kesempatan tersebut, Dekranasda Makassar menampilkan dua model.

Wakil Ketua Harian Dekranasda Makassar, Dewi Andriani, mengungkapkan bahwa pada fashion show Wastra Arajang, pihaknya menampilkan dua wastra tradisional yakni Tenun Lontara dan Tenun Bombang. Keduanya dipilih karena merepresentasikan karakter dan nilai budaya masyarakat Bugis-Makassar.

“Tenun Lontara dan Tenun Bombang menggambarkan keteguhan serta ketegaran masyarakat kami dalam menghadapi dinamika kehidupan. Motifnya sarat makna dan mencerminkan kekuatan serta filosofi hidup orang Bugis-Makassar. Kami bangga bisa menampilkannya di panggung sebesar ini,” ujar Dewi.

BACA JUGA  Dosen dan Guru Besar ASPIKOM Titip Harap ke Wali Kota Munafri

Lanjutnya, keterlibatan Dekranasda Makassar dalam pameran wastra juga menjadi bagian penting dalam upaya memperluas promosi produk kerajinan lokal.

“Dalam pameran ini, Dekranasda Makassar juga memamerkan berbagai koleksi dalam booth, menampilkan berbagai produk tenun dan kerajinan unggulan dari perajin Makassar, seperti baju bodo’, sarung tenun, kriya serat alam eceng gondok, kriya kulit, baju lontara, tas lontara, berbagai jenis souvenir thumbler, pouch dan tas lipat” jelasnya.

Antusiasme pengunjung terhadap booth Dekranasda Makassar terbilang tinggi. Ditunjukkan dengan banyak pengunjung yang berkunjung di booth dan melakukan pembelian berbagai koleksi wastra dan kriya.

Dengan kontribusi Dekranasda Makassar, menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung perajin lokal agar lebih berdaya dan kreatif, serta mengangkat wastra sebagai identitas budaya yang terus berkembang. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel