Connect with us

Pemkot Makassar

Masyarakat Tallo dan Ujung Tanah Tumpah Ruah Sambut Danny Pomanto-Indira Rayakan Pesta Rakyat

Published

on

Kitasulsel–Makassar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dan Ketua TP PKK Makassar Indira Yusuf Ismail disambut antusias oleh warga Tallo juga Ujung Tanah di momen Pesta Rakyat HUT RI di Makassar, Sabtu, 24 Agustus 2024.

Saat di Tallo, ribuan warga menyambut kedatangan orang nomor satu di Makassar itu.

Saat tiba di lokasi, sekira pukul 20.50 Wita Danny bahkan diapit oleh warga. Mereka mengajak wali kota dua periode itu untuk foto-foto bersama.

Dari tokoh masyarakat, pemuda, ibu-ibu, anak-anak semuanya mengajak Danny untuk swafoto bareng. Alhasil wali kota berlatar pendidikan arsitektur ini pun harus mengikuti kemauan masyarakat.

Jalanan yang dipenuhi masyarakat, komunitas, LPM, RT-RW, menjadi padat sehingga acara yang sekiranya dimulai pukul 21.00 tertunda 10 menit lebih.

BACA JUGA  Ketua TP PKK Makassar Anugerahkan Pin Emas untuk Kader Berprestasi di HKG PKK ke-52

Begitu pula saat selesai membawa sambutan, ketika hendak beranjak Danny harus menuruti antusiasme masyarakat. Ia pamit lalu bersalaman dengan warga.

Tak mau kalah. Kondisi serupa juga berlangsung di Ujung Tanah. Warga tumpah ruah menyambut kedatangan Danny bersama Indira.

Pesta Rakyat yang disandingkan dengan Pasar Malam di Pelabuhan Paotere ini begitu semarak.

Penduduk Makassar yang tinggal di pesisir pelabuhan ini begitu menikmati malam Minggu dengan meriah.

Apalagi saat Danny datang, pria berkacamata itu disambut kembang api yang menambah sorak-sorai suasana.

“Ini pasar malam yang luar biasa. Betul-betul pesta rakyat, saya sangat bahagia di sini,” kata Danny pada sela-sela sambutannya menyapa warga di Pelabuhan Paotere, malam tadi.

BACA JUGA  Silaturahmi ke Kecamatan Biringkanayya, Pjs Wali Kota Tekankan Kelancaran Pelayanan Publik

Ia juga bilang, merasa bangga berdiri di muara Sungai Tallo dan potret awal keberadaan kota ini berabad-abad silam.

Ketika meninggalkan lokasi, seluruh elemen masyarakat hingga anak-anak mengantar Danny ke mobilnya. Suasana begitu ramai, pecah.

Yel-yel dan pekikan terhadap sosok Anak Lorongna’ Makassar terus menggema. Nuansa malam yang dimungkinkan tak akan dilupakan.

Pada akhir sambutannya, sosok arsitek ini mengingatkan seluruh pihak perihal perjalanan panjang pembangunan yang telah dicapai selama ini.

Secara fisik maupun non fisik banyak sekali perubahan di Kota Makassar. Sebagaimana Kawasan CPI, New Port, Tol Layang dan sebagainya.

Non fisik seperti, tingginya pertumbuhan ekonomi, naiknya Indeks Pembangunan Manusia, dan inflasi terkendali.

BACA JUGA  Appi Tekankan Pembangunan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat di Makassar

Selanjutnya, tahun depan dirinya menegaskan tidak akan mewariskan utang dan tentunya meningkatkan PAD.

“Saya tidak meninggalkan hutang dan tidak mau mewariskan beban,” tekannya.

Dan berharap seluruh elemen masyarakat membantu pemerintahannya bersama RT-RW, dewan lorong, LPM dan stakeholder lainnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Munafri Hadiri Festival Hutan Toraja: Persaudaraan Kita Lebih Kuat dari Perbedaan

Published

on

Kitasulsel–TORAJAUTARA Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menghadiri langsung perayaan Festival Hutan Toraja yang digelar di Hutan Tandung Nanggala, Toraja Utara, Sabtu (14/6/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Gereja Toraja, dengan tema “Merawat Bumi Rumah Bersama.”

Dalam testimoni sambutannya, Wali Kota Munafri mengucapkan selamat ulang tahun kepada seluruh jemaat Gereja Toraja. Ia menegaskan bahwa Gereja Toraja memiliki peran penting dalam kehidupan sosial keagamaan di Kota Makassar.

“Saya Munafri Arifuddin (Wali Kota Makassar), mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-78 Gereja Toraja. Dan selamat melaksanakan festival hutan Toraja,” ucap Munafri di lokasi kegiatan, Toraja Utara.

Tak sekadar seremoni keagamaan, momen ini menjadi ruang perjumpaan lintas iman, lintas daerah, dan lintas latar belakang.

Hadir langsung dalam perayaan tersebut, Munafri juga menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga toleransi dan harmoni dalam keberagaman.

“Di Kota Makassar, gereja yang paling banyak adalah Gereja Toraja, dengan jumlah jemaat yang besar. Ini merupakan aset dan modal dasar bagi pemerintah kota untuk membangun Makassar secara bersama-sama,” ujar Munafri.

BACA JUGA  Silaturahmi ke Kecamatan Biringkanayya, Pjs Wali Kota Tekankan Kelancaran Pelayanan Publik

Lebih lanjut, Munafri menekankan bahwa Kota Makassar menjunjung tinggi nilai toleransi dan keberagaman.

Ia menyampaikan bahwa perbedaan ideologi, agama, dan latar belakang bukanlah penghalang untuk membangun persaudaraan dan kemanusiaan.

“Yang membedakan kita hanya ideologi, tapi persaudaraan dan kemanusiaan harus kita tempatkan di atas segala-galanya. Makassar adalah rumah kita semua,” tambahnya.

Perayaan ini menjadi momentum penguatan nilai-nilai persaudaraan lintas daerah dan agama, serta penegasan komitmen bersama dalam menjaga bumi dan keberagaman sebagai kekuatan bangsa.

Appi juga mengajak seluruh warga Makassar, khususnya jemaat Gereja Toraja, untuk terus menjaga kerukunan dan keharmonisan di tengah perbedaan.

“Kami tidak pernah membedakan asal-usul, agama, atau warna kulit. Semua harus bersatu dalam harmoni keberagaman. Mari bersama-sama membangun Makassar yang kita cintai ini,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga mengenang momen kebersamaan sebelum ia menjabat sebagai Wali Kota, termasuk kedekatannya dengan pimpinan Sinode dan jemaat Gereja Toraja.

BACA JUGA  Makassar Pasar Besar Tiket Mandalika, MGPA Gandeng Pemkot untuk MotoGP 2025

“Sebelum saya jadi Wali Kota, ulang tahun saya bahkan dirayakan di Sinode. Saya merasa sudah jadi bagian dari keluarga besar Gereja Toraja,” kenang Appi.

Festival Hutan Toraja ini turut dihadiri oleh Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni. Dalam sambutannya, Menteri Raja Juli menekankan pentingnya pelibatan tokoh agama dalam upaya pelestarian lingkungan dan pengelolaan hutan berkelanjutan.

“Menjaga alam adalah bagian dari ajaran keagamaan. Saya berharap para tokoh agama dapat mengajarkan kepada umatnya tentang pentingnya menjaga hutan dan alam,” ujarnya.

Menurutnya, pelestarian lingkungan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan panggilan moral dan spiritual bagi seluruh masyarakat.

“Saya diberikan amanah oleh pak Presiden Prabowo untuk menjaga hutan melalui kebijakan dan kewenangan yang ada. Tapi secara kultural, peran tokoh agama sangat besar dalam mendorong kesadaran manusia menjaga alam,” tambah Raja Juli.

Ia juga menggarisbawahi potensi besar wilayah hutan di Toraja Utara untuk dikelola sebagai kawasan ekowisata berbasis kearifan lokal. Dengan pengelolaan yang baik, kawasan ini diyakini dapat menjadi contoh harmonisasi antara pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat.

BACA JUGA  Pjs Wali Kota Makassar Arwin Saksikan Penandatanganan Pakta Integritas Netralitas ASN

“Wilayah ini sangat potensial menjadi ekowisata hutan. Kalau dikelola dengan baik, akan memberi manfaat ekologis sekaligus ekonomi bagi masyarakat,” tuturnya.

Festival Hutan Toraja yang menjadi bagian dari perayaan HUT ke-78 Gereja Toraja ini, sekaligus menjadi momentum penguatan peran agama dan budaya dalam menjaga bumi sebagai rumah bersama.

Setelah rangkaian sambutan dan perayaan, kegiatan dilanjutkan dengan aksi simbolis penanaman pohon di kawasan Hutan Tandung Nanggala.

Penanaman ini menjadi bentuk nyata komitmen bersama dalam menjaga kelestarian alam, sekaligus upaya menghadirkan solusi ekologis bagi wilayah sekitar.

Aksi tanam pohon tersebut diharapkan menjadi awal dari gerakan yang lebih luas untuk memperkuat fungsi hutan sebagai penopang kehidupan, penyimpan air, dan penahan banjir.

Kegiatan ini menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan tokoh agama sangat dibutuhkan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan untuk generasi mendatang. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel