Connect with us

Politics

Anies Baswedan Batal Jadi Calon di Pilkada 2024

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Anies Baswedan tidak jadi maju di ajang Pilkada serentak 2024.

Sempat digadang-gadang untuk dapat berpasangan dengan Rano Karno di Pilkada Jakarta, namun PDIP di bawah pimpinan Megawati Soekarno lebih memilih Pramono Anung untuk dapat menjadi calon Gubernur Jakarta mendatang.

Tidak hanya itu, sempat pula beredar kabar bahwa Anies Baswedan akan diusung untuk jadi calon Gubernur Jawa Barat, namun hal tersebut tidak terbukti.

Mantan Capres nomor urut 1 di Pilpres 2024 tersebut menyampaikan pesan pada publik pasca dirinya tidak jadi menjadi calon di Pilkada serentak 2024.

Anies menyampaikan pesannya di hadapan para awak media di kediamannya di Jakarta Selatan, 30 Agustus 2024. Setelahnya pendaftaran calon kepala daerah resmi ditutup.

BACA JUGA  Amri – Rahman Pastikan Kebutuhan Warga Terpenuhi dan Terjangkau

Batal diusung PDIP, Anies Bswedan mengajak masyarakat untuk kiranya dapat menjaga konstetasi Pilkada serentak 2024 dengan baik, agar dapat berlangsung dengan aman dan lancar. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  Indira-Ilham Prioritaskan Pejalan Kaki dan Disabilitas

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Lagi, Seto-Rezki Kompak Sapa Warga di Rappokalling

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel