Connect with us

Politics

JK Titip Pesan untuk Appi-Aliyah di Pilwalkot Makassar

Published

on

Kitasulsel–Makassar Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah) resmi melakukan pendaftaran Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota di KPU Makassar.

Paslon dengan akronim Mulia ini telah menyelesaikan pemeriksaan kesehatan di RS Universitas Hasanuddin (Unhas).

Melihat kesiapan Mulia, Muhammad Jusuf Kalla (JK) menitip pesan agar dalam kontestasi ini, pasangan yang juga dikenal dengan tagline Si Ganteng dan Si Cantik memperlihatkan pola persaingan sehat.

“Tetap mengedepankan prinsip sipakatau dan sipakalebbi. Menjunjung nilai-nilai luhur Bugis Makassar. Tidak melakukan pembusukan pada lawan. Intinya bersaing sehat,” kata JK, Senin (2/9/2024).

Selain itu, JK juga menyebut agar perempuan, utamanya ibu-ibu, menjadi pondasi utama membangun generasi yang baik.

BACA JUGA  Program Ganjil Genap Seto-Rezki Bawa Berkah bagi Ojol dan Transportasi Umum di Makassar

“Ibu Mufidah meminta Appi-Aliyah lebih luas memberdayakan perempuan, utamanya ibu-ibu jika mendapat kepercayaan memimpin Makassar,” ujarnya.

Baca Juga : Resmi Diusung PKS, Besok AMAN Kerahkan 1.000 Relawan Daftar ke KPU Makassar

Jika pemerintah banyak memberdayakan emak-emak kata JK, akan membuka peluang lahirnya generasi bangsa yang lebih baik.

Sebagai informasi, Mulia dipastikan bertarung dalam Pilwalkot Makassar dengan partai pengusung lebih banyak dibandingkan kandidat lain.

Partai pengusung Mulia di antaranya Golkar, Demokrat, Hanura, Perindo, PBB, PKN dan Partai Ummat. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  NasDem Siapkan Ruang Besar untuk UMKM di Rakernas Makassar

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Ratusan Warga Kulo Sambut Hangat Sar-Kanaah, Dukung Sebagai Bupati – Wakil Bupati Sidrap

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel