Connect with us

Politics

Penuhi Syarat, Seto-Rezki Kompak Hadir di Pemeriksaan Kesehatan

Published

on

Kitasulsel–Makassar Pasangan bakal calon Wali Kota dan wakil Wali Kota Makassar Asapa”> Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi kompak hadir menjalani pemeriksaan kesehatan di RS Unhas pada Senin (2/9/2024) pagi.

Andi Seto mengatakan, semua yang dipersyaratkan sebelum pemeriksaan kesehatan telah dijalankannya bersama Rezki.

“Alhamdulillah hari ini kami hadir berdua, dan Alhamduillah kami sudah melakukan pemeriksaan dalam dan mudah-mudahan hasilnya bagus, karena tadi malam kita sudah puasa, jadi mudah-mudahan hasilnya sesuai dengan yang kami inginkan,” ujar Seto, Senin.

Paslon yang diusung Gerindra, NasDem, PAN dan PSI ini optimistis bisa melalui pemeriksaan kesehatan dengan baik, mengingat dirinya juga sudah beberapa kali melewati tahapan tersebut saat maju di Pilkada Kabupaten Sinjai.

BACA JUGA  Workshop Nasional, Taufan Pawe Paparkan Rekomendasi Publik Hadapi Revisi Undang-undang Pemilu

“Alhamdulillah kalau dari usia mungkin kami cukuplah 40 tahun, kaka Kiki 30 tahun, ya cukuplah tidak terlalu muda dan tidak juga terlalu tua, tapi di umur segitu kalau fisiknya mudah-mudahkan masih muda, Apalagi kaka Kiki sekarang lagi rajin senam, kami masih suka olahraga di pagi hari,” jelas kader Partai Gerindra itu.

Sementara itu, Rezki menyampaikan bahwa memang dia secara pribadi baru melakukan cek kesehatan sebagai kandidat namun secara pribadi politisi NasDem ini mengaku rutin memeriksakan kesehatannya.

“Ini memang pengalaman pertama saya, tapi InsyaAllah kita bisa lewati dengan baik, saya berharap juga sama yang kita lewati berjalan dengan lancar,” tutur Rezki.

BACA JUGA  Munafri dan Aliyah Ikuti Geladi Pelantikan Kepala Daerah di Monas

Anggota DPRD Sulsel itu menyampaikan terima kasih kepada tim dokter RS Unhas, KPU, Bawaslu dan seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini sehingga tahapan pemeriksaan kesehatan bisa berjalan lancar. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  Workshop Nasional, Taufan Pawe Paparkan Rekomendasi Publik Hadapi Revisi Undang-undang Pemilu

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Dilantik Jadi Anggota DPR RI Periode Kedua, Rusdi Masse: Terima Kasih Amanahnya

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel