Connect with us

Politics

25 Komunitas di Tallo Bergerak, Luncurkan Posko Pemenangan Indira-Ilham

Published

on

Kitasulsel–Makassar Sebanyak 25 Komunitas di Kecamatan Tallo bergabung dan membentuk komitmen politik lokal mereka untuk pasangan pasangan Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi (INIMI) di Pilwalkot Makassar dan Danny Pomanto-Azhar Arsyad (DiA) di Pilgub Sulsel.

Dukungan solid 25 komunitas tersebut ditunjukkan dengan hadirnya Posko pemenangan yang diluncurkan di Kecamatan Tallo, Jumat (13/09/2024).

Peresmian Posko Pemenangan INIMI Dia diresmikan secara langsung bersama pasangan Cawalkot dan Cawawalkot Indira dan Ilham.

Koordinator komunitas, Jafar, menjelaskan peresmian Posko pemenangan tersebut menegaskan dukungan dari 25 komunitas di Tallo untuk Pasangan INIMI DiA.

“Komunitas yang ada Kecamatan Tallo ada sekitar 25 komunitas, jangan khawatir Ibu Wali, yang hadir ini siap memenangkan Ibu Indira di November mendatang,” kata Jafar.

BACA JUGA  Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Jafar menyampaikan keyakinan bahwa posko ini akan melanjutkan tradisi kemenangan seperti kemenangan Wali Kota Makassar Danny Pomanto dalam dua periode sebelumnya, serta kotak kosong.

Untuk ke empat kalinya, lanjut Jafar, puluhan komunitas di Tallo kembali solid ingin menjadikan posko ini sebagai pusat strategis untuk pemenangan pasangan Danny-Azhar di Pilgub dan Indira-Ilham pada Pilwalkot.

“Posko ini merupakan tempat yang telah menjadi saksi sejarah kemenangan Danny Pomanto Dua periode dan kotak kosong. Dan insyaallah disini kita lanjutkan kemenangan INIMI DiA,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Indira mengungkapkan rasa terima kasih dan kebanggaannya atas dukungan yang diberikan oleh masyarakat Tallo.

Ia menyampaikan harapannya agar posko tersebut nantinya bukan hanya sebagai tempat berkumpul, tetapi juga sebagai pusat koordinasi untuk menyusun strategi pemenangan.

BACA JUGA  Kunjungi Warga Lansia, Indira Perkuat Basis Sosial di Bara-Baraya

Indira juga berkomitmen untuk menjadikan posko tersebut sebagai pusat komunikasi yang efektif antara tim kampanye dan masyarakat.

“Disinilah tempat untuk warga Kcamatan Tallo untuk berkoordinasi berkomunikasi, apa yang ingin kita lakukan, disini tempatnya,” ucap Indira.

Pada kesempatan itu, Indira juga berdialog langsung dengan warga Tallo. Ia menanggapi berbagai isu yang dihadapi masyarakat, termasuk keberlanjutan lorong wisata, kebutuhan fasilitas bermain anak, serta masalah ketersediaan air bersih dan sarana pendidikan PAUD.

Dengan dukungan dan semangat yang kuat dari komunitas Tallo, Indira-Ilham optimis untuk menghadapi Pilwalkot 2024 dan bertekad untuk terus memberikan perubahan positif bagi Kota Makassar.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  Indira-Ilham Prioritaskan Pejalan Kaki dan Disabilitas

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Seto-Rezki Komitmen Kembangkan Wirausaha Emak-emak demi Peningkatan Kesejahteraan

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel