Connect with us

Politics

Dengarkan Aspirasi Warga, Pasangan MAIKI Kunjungi Semua Desa dan Kelurahan Hingga Nginap di Rumah Warga di Sinjai

Published

on

Kitasulsel—SINJAI – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sinjai, Muzayyin Arif – A. Ikhsan Hamid (MAIKI) terus galakkan Safari Pedesaan, untuk mendengar langsung Apa yg menjadi aspirasi Masyarakat, tak tanggung tanggung pasangan MAIKI bahkan harus menginap di rumah rumah warga.

Pasangan MAIKI ini untuk hari Jumat, Sabtu dan Minggu
dari Pukul 05:00 subuh hingga Pukul 23:30 semua waktunya dihabiskan berrcengkrama dgn warga tanpa sekat, dari rumah satu kerumah lainnya, berbaur dan berbincang santai tapi sarat akan makna.

Untuk mengalang dukungan dan mendengarkan langsung aspirasi masyarakat Sinjai pasangan Muzayyin Arif – A. Ikhsan Hamid akan mengunjungi semua desa dan kelurahan.

Seperti terlihat disejumlah titik yang telah dikunjungi, nampak Muzayyin Arif dan A. Ikhsan Hamid masing masing melakukan kampanye door to door dengan desa yg berbeda. Harapannya agar semua desa dan dusun dapat dikunjungi oleh pasangan MAIKI ini.

BACA JUGA  Tok! KPU Sulsel Akhirnya Tetapkan Dua Paslon Cagub-Cawagub di Pilkada 2024

“Sudah ada berapa desa dan kelurahan yang kami kunjungi, pasangan MAIKI akan terus melakukan Safari ke Masyarakat di semua Desa dan Kelurahan hingga kami harus menginap di rumah rumah warga mendengarkan aspirasi,” kata Calon Walik Bupati Sinjai A. Ikhsan Hamid.

Pasangan MAIKI berkomitmen peduli masyarakat dan desa!!!
Pasangan MAIKI berkomitmen tuk memastikan Kebutuhan Dasar Masyarakat Desa Wajib Terpenuhi disemua sektor, khususnya di bidang pertanian, perkebunan, kesehatan, pendidikan, kebudayaan, Kelautan dan infrastruktur jalan.

Untuk mewujudkan semua itu tentu harus diawali dgn Kesejahteraan Aparatur SIPIL Negara dan Aparatur Desa, agar kelak etos kerja para pemangku jabatan dapat bekerja maksimal memenuhi kebutuhan Masyarakat.

BACA JUGA  PSI Sulsel Lanjutkan Roadshow Konsolidasi, Muammar Gandi Resmikan Kantor DPD Gowa

“Jadi program kami menyentuh semua lapisan masyarakat, bagaimana dapat memberi kesejahteraan. Maiki berkomitmen wujudkan Sinjai Makessing Na Mabbarakka yakni Berkah, Berdaya dan Berbudaya,” tegas A. Ikhsan Hamid. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  Tok! KPU Sulsel Akhirnya Tetapkan Dua Paslon Cagub-Cawagub di Pilkada 2024

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  PSI Sulsel Lanjutkan Roadshow Konsolidasi, Muammar Gandi Resmikan Kantor DPD Gowa

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel