Connect with us

Provinsi Sulawesi Selatan

Prof Zudan – Jufri Rahman Kompak Ingatkan Netralitas ASN di Pilkada 2024

Published

on

Kitasulsel–Makassar Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh dan Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel Jufri Rahman, kembali mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) agar menjunjung netralitas jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Pesan tersebut disampaikan dalam kegiatan apel virtual lingkup Pemprov Sulsel, Senin, 7 Oktober 2024.

Dalam arahannya, Sekda Sulsel Jufri Rahman menyampaikan pentingnya kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang melarang ASN terlibat dalam politik praktis.

“Kami ingatkan kembali kepada seluruh ASN Pemprov Sulsel untuk menjaga netralitas jelang Pilkada,” ujar Jufri Rahman.

Dalam apel virtual yang diikuti oleh seluruh ASN lingkup Pemprov Sulsel tersebut, semula dijadwalkan hanya Sekda Sulsel Jufri Rahman yang akan memberikan arahan.

BACA JUGA  Buka Trend Hijab Road to AMBF, Ninuk Zudan Harap Ada Regenerasi dan Pembinaan Desainer Muda

Namun MC mengumumkan bahwa Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh yang sedang berada di Jakarta untuk urusan dinas juga turut hadir memberikan arahan.

Dalam arahannya, Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh juga menegaskan dan menekankan bahwa ASN harus waspada dan tidak mudah terpengaruh oleh ajakan atau tekanan dari pihak-pihak yang berkepentingan secara politik.

“Ya, kembali saya tegaskan, Pak Sekda sudah tegaskan juga tadi. ASN harus netral, jangan gampang disuruh foto yang ada simbol-simbol satu, dua, atau saranghaeyo,” tegas Prof Zudan.

Selain netralitas, Prof Zudan juga meminta kepada seluruh Kepala OPD dan ASN untuk selalu melakukan Plan, Do, Check.

BACA JUGA  Sulsel Uji Coba Makan Bergizi Desember 2024

“Ini penting untuk memaksimalkan dan mengakselerasi kegiatan di lapangan,” tegasnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Selatan

Ketua Pemuda Tani HKTI Sulsel Sambut Positif Program Swasembada Pangan dan Berharap Pemerintah Priorotaskan Bahan Pangan Lokal

Published

on

Kitasulsel–Makassar Presiden Indonesia yang baru dilantik, Prabowo Subianto, menetapkan ketahanan pangan dan swasembada pangan sebagai prioritas utama nasional.

Beliau menekankan perlunya Indonesia mencapai kemandirian pangan secara mendesak, memastikan kebutuhan pangan bangsa dipenuhi di dalam negeri.

“Kita harus mencapai swasembada pangan secepat mungkin,” ujar Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya di Gedung MPR, Senayan, Jakarta.

Dengan dukungan para ahli, beliau menargetkan pencapaian ini dalam waktu empat hingga lima tahun, menjadikan Indonesia sebagai pemasok pangan global.

Presiden juga menyoroti bahaya ketergantungan pada impor pangan, terutama selama krisis global, dengan menekankan, “Kita tidak boleh bergantung pada sumber pangan dari luar negeri. Dalam situasi kritis, tidak ada yang akan mengizinkan kita membeli barang-barang mereka.”

BACA JUGA  Buka Trend Hijab Road to AMBF, Ninuk Zudan Harap Ada Regenerasi dan Pembinaan Desainer Muda

Presiden Prabowo Subianto menekankan potensi besar Indonesia dalam memajukan sektor pertanian dan mengurangi ketergantungan pada pangan impor.

Beliau menggarisbawahi pentingnya kolaborasi nasional untuk memberantas kemiskinan dan kelaparan, menyerukan kepada seluruh pemimpin dan warga negara untuk bekerja sama demi mencapai ketahanan pangan dan kemakmuran nasional.

Menanggapi pidato Presiden Prabowo Subianto, Rachmat Sasminto, Ketua Pemuda HKTI Sulsel (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Sulawesi Selatan), menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif tersebut.

Beliau menyoroti dua program utama: pengembangan lumbung pangan Merauke, yang dianggapnya sebagai strategi jangka panjang yang sangat krusial untuk ketahanan pangan nasional, dan program makan siang gratis untuk sekolah secara nasional

” Saya berharap agar program makan siang gratis di tiap sekolah yang dicanangkan pemerintah dapat memprioritaskan bahan pangan lokal terutama di sulsel sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan Sulawesi Selatan”Ungkapnya

BACA JUGA  Prof Zudan: Digitalisasi Pemerintahan Itu Kebutuhan, Bukan Pilihan

Beliau juga menekankan pentingnya peran Sulawesi Selatan dalam mencapai target nasional produksi pangan 2 juta ton per tahun, memperkuat posisinya sebagai kontributor utama ketahanan pangan Indonesia. (*)

Continue Reading

Trending