Connect with us

Politics

Warga Apresiasi Indira Yusuf Ismail Jalan Kaki-Kehujanan Demi Serap Aspirasi Keliling Pulau Lakkang

Published

on

Kitasulsel–Makassar 31 Oktober 2024 – Calon Wali Kota Makassar nomor urut 3, Indira Yusuf Ismail, mengunjungi Pulau Lakkang di Kecamatan Tallo pada Kamis sore (31/10/2024) untuk menyerap aspirasi warga.

Meskipun hujan deras, sambutan hangat warga Lakkang tak surut, terlihat dari kerumunan yang berkumpul di salah satu rumah warga.

Dalam pertemuan singkat tersebut, Indira berdialog dengan warga, mendengarkan aspirasi mereka, sekaligus memperkenalkan visi misinya untuk Kota Makassar.

Banyak warga yang menyampaikan rasa senang mereka mendengar bahwa Indira akan melanjutkan program-program yang telah dicanangkan oleh Wali Kota Danny Pomanto.

Mereka merasa langkah ini merupakan kabar bahagia, mengingat keberhasilan yang telah dirasakan sebelumnya.

BACA JUGA  Pasangan Seto-Rezki Resmi Mengumumkan Struktur Tim Pemenangan Pilwalkot Makassar

Warga Lakkang, meski terpisah oleh perjalanan 15 menit dari kota menggunakan kapal kayu, mengapresiasi perbaikan infrastruktur yang telah dilakukan.

Seperti Jalan setapak, drainase, dan paving blok dan listrik dalam kondisi baik, hingga upaya menjadikan lakkang sebaga kawasan wisata menunjukkan perhatian pemerintah terhadap wilayah tersebut.

Usai mendengarkan aspirasi, Indira berkeliling Pulau Lakkang selama lebih dari satu jam, meninjau langsung kondisi lingkungan setempat.

Kehadirannya menarik perhatian warga, yang tak ragu menghentikan aktivitas mereka untuk berinteraksi dan berbincang langsung dengan satu-satunya calon wali kota perempuan tersebut.

“Saya pastikan pilih INIMI, nomor tiga, kita dukung Ibu Indira teruskan kebaikan Ibu Indira,” ungkap Siti Nurjannah, salah satu warga Lakkang, menegaskan dukungan mereka. (*)

BACA JUGA  Kunjungi Tiga Pulau Kecil di Makassar, Seto-Rezki Janji Hadirkan Energi Listrik Tenaga Surya
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  Kunjungi Tiga Pulau Kecil di Makassar, Seto-Rezki Janji Hadirkan Energi Listrik Tenaga Surya

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Program Nyaman Pendidikan Paripurna Seto-Rezki Disambut Antusias Warga di Dua Kelurahan di Makassar

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel