Connect with us

Kementrian Agama RI

Kemenag Perjuangkan Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren

Published

on

Kitasulsel–SURABAYA Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa saat ini Kementerian Agama tengah memperjuangkan pembentukan Direktorat Jenderal Pondok Pesantren. Komitmen ini disampaikan Menag Nasaruddin Umar saat menghadiri perayaan Harlah ke-42, Pondok Pesantren Islam lslam Miftachussunnah ll, lstighosah Kebangsaan, dan Peringatan Hari Pahlawan di Masjid Nasional Al-Akbar, Surabaya, Jawa Timur.

“Kementerian Agama segera membentuk suatu Direktorat Jenderal khusus yang akan mengurus sekaligus untuk mengayomi pondok pesantren,” kata Menag Nasaruddin di hadapan ribuan peserta istighosah, di Surabaya, Kamis (14/11/2024).

Turut hadir, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf, Pimpinan Pondok Pesantren lslam Miftachussunnah ll KH Miftachul Akhyar, Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Muzakki, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Ahmad Sruji Bahtiar, Kepala Kantor Kemenag Kota Surabaya Muhammad Muslim, dan para santri.

BACA JUGA  Menag Jelaskan Ekoteologi dan Krisis Iklim di Depan Mahasiswa Internasional UIII

Menag Nasaruddin Umar mengatakan bahwa pesantren adalah lembaga yang murni lahir dari rahim Nusantara. Ia menambahkan fakta menunjukkan perintis dunia kependidikan yang sistematis dalam sejarah bangsa Indonesia adalah pondok pesantren. Hal ini terjadi bahkan sebelum Belanda datang ke Indonesia.

Mengutip Nurcholish Madjid, ia menyatakan bahwa seandainya Indonesia tidak dijajah Belanda, maka perguruan tinggi yang berkembang saat ini adalah Universitas Termas, Universitas Lirboyo, Universitas Tebu Ireng, dan universitas dari pesantren-pesantren lainnya. “Bukan UI, ITB, IPB, atau kampus-kampus lainnya,” ujarnya

“Maka sudah saatnya sekarang ini pondok pesantren merebut masa jayanya seperti yang pernah terjadi di masa lampau. Sudah waktunya pondok pesantren ini menjadi tuan rumah di dalam rumahnya sendiri, di negeri ini,” tutur Menag.

BACA JUGA  Kemenag dan ICRP Kolaborasi Bangun Masyarakat Toleran

Di hadapan ribuan warga pesantren yang hadir, Menag Nasaruddin menjelaskan bahwa terbitnya undang-undang tentang pesantren adalah bentuk dari kehadiran Kementerian Agama memberikan eksistensi dan legitimasi terhadap pondok pesantren.

“Tugas kami selanjutnya adalah bagaimana melanjutkan keberadaan pondok pesantren,” pungkasnya.

Menurut Menag, penanaman karakter di pesantren sangat efektif. Sistem pemondokan (boarding) yang ada di pesantren memungkinkan para santri mendapat pengawasan selama 24 jam.

“Dan ini adalah di antara keunggulan pesantren. Sebab waktu yang sering rawan menimbulkan masalah adalah setelah pulang dari sekolah,” terangnya.

“Sebab itu sistem pemondokan yang diterapkan di pesantren diadopsi oleh sekolah-sekolah di Inggris dan Australia,” pungkasnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag: Dharma Wanita Harus Jadi Motor Hijrah Sosial dan Keluarga Tangguh

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak seluruh anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama untuk menjadi motor perubahan sosial melalui keteladanan dan karya nyata.

Hal ini disampaikan saat menghadiri Peringatan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah yang digelar DWP Kemenag di Jakarta, Jumat (18/7/2025).

Mengangkat tema “Membangun Ketahanan Umat melalui Nilai-nilai Hijrah: Kesabaran, Keberanian, dan Keikhlasan”, acara ini menjadi momentum reflektif sekaligus ajakan untuk melakukan hijrah sosial—dari rutinitas simbolik menuju aksi konkret yang berdampak bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa.

“Hijrah bukan sekadar perpindahan fisik, tapi transformasi batin menuju kehidupan yang lebih bermakna. Contohnya, barang-barang yang tidak lagi kita pakai, seperti pakaian, alangkah baiknya disedekahkan. Ini bukan hanya meringankan orang lain, tapi juga meringankan hisab kita di akhirat,” tutur Menag.

BACA JUGA  Komandan Banser Sulsel Kecam Keras Fitnah terhadap Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA

Menag Nasaruddin juga mengapresiasi kiprah Dharma Wanita Kemenag yang konsisten memperkuat nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan, khususnya dalam ekosistem keluarga ASN.

Ia mendorong para anggota DWP untuk mandiri dan berdampak tanpa bergantung pada posisi suami.

“Jadilah teladan di antara seluruh Dharma Wanita kementerian. Berkaryalah, tanpa harus menunggu popularitas suami. Kita bisa belajar dari ketangguhan Siti Hawa, keikhlasan Siti Hajar, dan kesucian Siti Maryam,” imbuhnya.

Ketua DWP Kemenag, Sinarliati Kamaruddin Amin, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tapi juga sarat makna dan aksi sosial. “Kami memberikan santunan kepada 186 anak yatim piatu dan bantuan pendidikan bagi 686 anak. Dana ini berasal dari sumbangan pengurus DWP dan UPZ BAZNAS Kemenag,” terangnya.

BACA JUGA  Lantik 18 Eselon II, Menag Berpesan tentang Keikhlasan dan Sinergi

Selain tausiyah keagamaan dan doa bersama, suasana acara berlangsung hangat dan penuh kekhidmatan. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan hingga akhir.

Peringatan Tahun Baru Islam ini menjadi pengingat bahwa hijrah bukan hanya narasi sejarah, tapi ajakan abadi untuk membangun keluarga yang religius, harmonis, dan tangguh—dengan Dharma Wanita sebagai garda terdepan perubahan. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel