Connect with us

Kementrian Agama RI

Menteri Agama: Anak Disabilitas Bukan Hanya Artis di Bumi, Tapi Juga di Langit!

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan rasa bangganya kepada para anak disabilitas usai menyaksikan pertunjukan musik mereka pada peringatan Hari Disabilitas Internasional yang digelar Kementerian Agama di Jakarta.

“Anak-anak berkebutuhan khusus bukan hanya artis di bumi, tetapi juga artis di langit. Insya Allah perlu kita kembangkan, perlu kita banggakan,” ujar Menag Nasaruddin, Rabu (4/11/2024).

Dikatakan Menag, inklusivitas adalah mandat agama yang tidak bisa diabaikan. “Apapun agamanya, apapun etniknya, apapun jenis kelaminnya, apapun warna kulitnya, apapun bahasanya, bagaimanapun juga keadaan dirinya, wajib hukumnya untuk kita muliakan. Itu perintah Tuhan,” ujarnya.

Menurut Menag, kelebihan yang dimiliki anak-anak berkebutuhan khusus adalah anugerah yang harus disyukuri dan dikembangkan.

BACA JUGA  Jateng Siap Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional 2026, Menag Dorong Inovasi dan Dampak Ekonomi

“Belum tentu anak-anak yang biasa, bisa memiliki suara yang bisa terkendalikan dengan baik. Yang jelas, kepintaran nyanyinya itu jauh lebih hebat daripada Menteri Agama,” candanya.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Agama juga mengingatkan tentang pentingnya rasa syukur. “Setiap orang punya kelebihan, tapi juga punya kelemahan. Mari kita syukuri keduanya, sebab itu adalah pemberian dari Allah SWT,” kata Menag.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, menyampaikan laporan terkait perkembangan madrasah inklusif di Indonesia. Dikatakannya, saat ini, terdapat lebih dari seribu madrasah inklusif yang memberikan pendidikan setara bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

“Madrasah harus menjadi tempat yang aman, ramah, dan menyenangkan, di mana anak-anak istimewa dapat tumbuh subur,” ungkapnya.

BACA JUGA  Menag RI Nasaruddin Umar Gandeng KPK, Pastikan Penyelenggaraan Haji Bebas Korupsi

Dalam acara juga dinobatkan Helmi Halimatul Udhma atau yang lebih akrab disapa Ibu Emy Nasaruddin, sebagai Bunda Inklusif.

Penobatan tersebut diharapkan dapat menjadi simbol dukungan penuh terhadap pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Dukung Penguatan Organisasi IAEI untuk Perkuat Ekonomi Umat

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menerima pengurus Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) di Masjid Istiqlal, Jakarta. Pertemuan ini membahas proses pembentukan struktur baru organisasi serta penguatan peran ekonomi Islam dalam pembangunan nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim Formatur Pengurus IAEI Mustafa Edwin Nasution melaporkan progres penyusunan kepengurusan baru, termasuk pembentukan tim formatur dan rencana pelantikan. Struktur organisasi akan diperluas dengan pembagian bidang dan komite untuk memperkuat fungsi kelembagaan.

“Struktur baru ini dirancang untuk memastikan IAEI semakin kontributif dalam pengembangan ekonomi umat, pendidikan ekonomi syariah, hingga penguatan ekosistem zakat dan wakaf nasional,” ujar Mustafa.

Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) adalah organisasi profesi yang mewadahi para ekonom dan akademisi di bidang ekonomi Islam di Indonesia. Didirikan untuk mengembangkan ilmu, riset, dan kebijakan ekonomi syariah, IAEI berperan mendorong penguatan ekosistem ekonomi syariah nasional melalui pendidikan, penelitian, dan kerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, serta industri keuangan syariah.

BACA JUGA  Menag Terima Rekor MURI Pembacaan 423 Syair Kitab Suci Dhammapada oleh Umat Buddha

Ketua Formatur juga menyampaikan bahwa rapat pleno tim formatur akan digelar pada 9 November, sementara pelantikan pengurus direncanakan berlangsung pada akhir November di Jakarta. Organisasi ini kini memiliki lebih dari 7.000 anggota, terdiri dari akademisi, praktisi, serta pemangku kepentingan ekonomi syariah dari berbagai daerah.

Menag Nasaruddin Umar dalam tanggapannya menyampaikan apresiasi atas langkah IAEI memperkuat tata kelembagaan dan arah kerja strategisnya. Menurut Menag, ekonomi Islam tidak hanya berbicara soal instrumen keuangan, tetapi juga tanggung jawab moral untuk mewujudkan keadilan sosial.

“Kita tidak bisa berdakwah tanpa bicara ekonomi. Ekonomi adalah bagian dari misi kemanusiaan dan keagamaan. Ketika ketimpangan terjadi, maka agama hadir untuk mengingatkan, mengoreksi, dan membimbing,” ujar Menag, Senin (03/11/2025).

BACA JUGA  Potensi Optimalisasi Dana Sosial Keagamaan dalam Pengentasan Kemiskinan, Pemerintah Optimis Target 2026 Tercapai

Ia menyinggung tantangan sosial yang masih dihadapi Indonesia, termasuk tingginya angka kemiskinan ekstrem. Menurut Menag, penguatan peran ekonomi syariah harus menjadi solusi yang konkret bagi masyarakat.

“Nilai-nilai kebajikan Islam harus menuntun transformasi ekonomi kita. Bukan hanya tumbuh, tetapi juga adil,” lanjutnya.

Menag menegaskan bahwa Kementerian Agama siap bersinergi dengan IAEI, baik dalam pengembangan riset ekonomi Islam, peningkatan literasi keuangan syariah, maupun penguatan peran zakat dan wakaf produktif.

“Kini saatnya memperkuat sinergi ulama, akademisi, dan praktisi ekonomi syariah. Kita ingin ekonomi umat tumbuh berdampingan dengan nilai moral dan spiritual,” ungkap Menag.

Pertemuan diakhiri dengan komitmen untuk menindaklanjuti kerja sama strategis antara Kemenag dan IAEI, termasuk dukungan terhadap program ekonomi kerakyatan dan kegiatan akademik di sektor ekonomi syariah. (*)

BACA JUGA  Serius Kembangkan Pesantren Ramah Anak, Menag: Kita Bentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan
Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel