Pemkot Makassar
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Apresiasi Danny Pomanto Hidupkan Kapal Pinisi di Pantai Losari, Perkenalkan Warisan Budaya Dunia
Kitasulsel–MAKASSAR Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menjamu Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon dalam kunjungan kerjanya di Kota Makassar-Sulawesi selatan, Rabu (15/1/2025).
Sudah menjadi tradisi pemerintah kota, Danny Pomanto menjamu Menteri Kebudayaan Fadli Zon di atas Kapal Pinisi sembari menikmati angin sepoi-sepoi Pantai Losari di malam hari.
Wali Kota Danny Pomanto menggunakan Kapal Pinisi Adama milik Pemerintah Kota Makassar yang resmi diluncurkan pada Desember 2023 lalu.
Tiba di Anjungan Pantai Losari sekitar pukul 8 malam, Menteri Kebudayaan Fadli Zon beserta rombongan disambut dengan tarian tradisional dari atas Kapal Pinisi.
Fadli Zon pun tampak menikmati sajian makan malam khas Makassar Sulsel yang dihidangkan pemerintah kota. Ada mie kering atau mie titi, pallubasa, coto, aneka seafood hingga makanan penutup pisang ijo.
Sepanjang perjalanan kurang lebih 3 jam, ia tampak begitu menikmati. Apalagi ada band yang mengiringi perjalanan. Ia bahkan sesekali tampil menghibur para tamu yang ada di atas Kapal Pinisi.
Begitu pun dengan Wali Kota Makassar Danny Pomanto yang juga menyanyikan beberapa lagu favoritnya. Salah satunya, Quizas, Quizas, Quizas yang dipopulerkan oleh Andrea Bocelli.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengapresiasi langkah pemerintah kota khususnya Wali Kota Danny Pomanto karena menghidupkan Kapal Pinisi yang saat ini menjadi Warisan Budaya Dunia UNESCO.
“Saya apresiasi sekali, apa yang dilakukan oleh pak wali kota Danny Pomanto dalam hal ini telah menghidupkan Pinisi tidak hanya menjadi cerita tetapi memang itulah kewajiban kita, karena kita sudah masuk dalam warisan budaya UNESCO,” kata Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Sebagai warisan budaya UNESCO, seharusnya pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan Kapal Pinisi sudah menjadi ekonomi budaya dan industri budaya.
“Di hilir itu pariwisata luar biasa,” tegasnya.
Sehingga dengan hadirnya Kapal Pinisi ini yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang lainnya, ia optimistis pariwisata Kota Makassar dapat terus berkembang.
“Saya yakin bahwa ini akan menjadi sebuah tempat yang atraktif bagi wisatawan dan jelas konten budayanya kuat. Apalagi Pinisi sudah menjadi warisan budaya dunia oleh UNESCO,” tuturnya.
Sementara, Wali Kota Danny Pomanto merasa tersanjung bisa menjamu Menteri Kebudayaan Fadli Zon di atas Kapal Pinisi milik pemerintah kota.
Kata dia, sudah menjadi kewajiban pemerintah kota untuk selalu menjaga dan melestarikan budaya Sulawesi Selatan, seperti Kapal Pinisi agar nilai budaya yang terkandung di dalamnya tetap diketahui oleh generasi akan datang.
“Kalau budaya itu tidak menembus waktu,” ujarnya singkat.
Diketahui, Pemkot Makassar melalui Dinas Pariwisata membuat dua Kapal Pinisi yang diluncurkan pada Desember 2023 lalu. Yakni Kapal Pinisi Adama dan Tungguma.
Bukan hanya Kapal Pinisi, Pemkot Makassar juga menghadirkan Rumah Adat Toraja, Tongkonan di MNEK Kawasan CPI.
Sehingga menjadi dapat destinasi wisata sejarah dan edukasi kepada seluruh masyarakat Sulsel, pelajar hingga para wisatawan. (*)
Pemkot Makassar
Pemkot Makassar Fokus pada Belanja Lokal, Munafri Pengadaan Semakin Transparan
Kitasulsel–MAKASSAR Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan pentingnya memperkuat regulasi dalam proses belanja barang dan jasa pemerintah, sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkuat pelaku usaha di daerah.
Penegasan tersebut disampaikan Munafri saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 46 Tahun 2025 tentang Sinergi LKPP dalam Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri, yang berlangsung di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Kamis (30/10/2025).
Dalam arahannya, Munafri menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Makassar berkomitmen menjadikan kebijakan pengadaan barang dan jasa sebagai instrumen nyata memperkuat perekonomian daerah.
“Kami akan memperkuat pendampingan agar UMKM di Makassar menjadi lebih berdaya, naik kelas, dan mampu mendukung pembangunan kota,” tegas Munafri.
Ia menegaskan, sebesar 50 persen belanja pemerintah diarahkan untuk produk lokal, dan dari jumlah itu separuhnya diperuntukkan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Komitmen Pemerintah Kota agar 50 persen belanja pemerintah harus belanja lokal. Dari jumlah itu, 50 persen lagi akan diberikan kepada UMKM,” jelasnya.
Mantan Bos PSM itu menambahkan, total belanja Pemerintah Kota Makassar mencapai sekitar Rp3 triliun.
Dari jumlah tersebut, ia ingin memastikan agar peluang ekonomi dapat diakses oleh masyarakat lokal, terutama UMKM.
“Kami sedang membangun komitmen agar 50 persen belanja itu benar-benar dinikmati oleh pelaku usaha di Kota Makassar” kata politisi Golkar itu.
Menurutnya, kehadiran pemerintah harus menjadi penyeimbang agar tidak terjadi ketimpangan ekonomi di masyarakat.
Dia mencontohkan fenomena menjamurnya lapangan paddle tennis di Kota Makassar yang dibangun oleh berbagai investor tanpa standardisasi yang jelas.
Banyak investor yang membangun tanpa ada standar baku. Ini yang ingin kami dudukkan bersama, agar ada kesepahaman dan regulasi jelas supaya tidak muncul masalah seperti kredit macet di kemudian hari.
Munafri juga menekankan pentingnya sinergi dan arahan dari berbagai lembaga, termasuk LKPP, agar pengelolaan anggaran daerah tidak menyimpang dari tujuan utama, yakni untuk kesejahteraan masyarakat.
“Kami juga terus meminta arahan agar tidak salah dalam menggunakan dana atau anggaran APBD, supaya penggunaannya benar-benar untuk masyarakat,” tambahnya.
Lebih jauh, Wali Kota Makassar menggambarkan potensi besar yang dimiliki kotanya. Dengan jumlah penduduk mencapai 1,4 juta jiwa, Makassar menjadi kota terbesar di Indonesia Timur sekaligus gerbang ekonomi kawasan timur Indonesia.
Lanjut dia, Kota Makassar ini kota yang hidup dari sektor perdagangan barang dan jasa. Dengan posisi yang strategis, memiliki laut, sungai, dan daerah penyangga pertanian yang luas, potensi ekonominya sangat besar.
Bahkan, sejak tahun 2019, Pemerintah Kota Makassar telah melaksanakan sistem pengadaan barang dan jasa secara elektronik secara penuh, dan bahkan menempati posisi kedua nasional untuk nilai transaksi melalui sistem tersebut, yakni mencapai Rp645 miliar.
“Kami sudah 100 persen menggunakan sistem pengadaan elektronik sejak 2019. Ini bukti komitmen transparansi dan efisiensi kami,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Munafri juga menyinggung kondisi ekonomi nasional yang masih menantang. Pemerintah Kota Makassar, katanya, tidak hanya berfokus pada bantuan langsung tunai.
Akan tetapi lebih pada program-program yang memberikan manfaat jangka panjang dan memperkuat daya beli masyarakat.
Lanjut dia, perbaikan jalur distribusi air minum, serta inkubator bisnis UMKM yang telah terbukti meningkatkan omzet.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap rupiah dari APBD memberikan manfaat nyata. Tidak hanya bantuan tunai, tapi juga program yang menumbuhkan kemandirian masyarakat,” ujarnya.
Pemerintah Kota juga terus mendorong sertifikasi higienitas bagi pelaku UMKM, khususnya di sektor makanan dan minuman, serta memperluas akses pembiayaan dan pasar.
Menurut Munafri, tujuan akhir dari pengembangan UMKM adalah ekspor, karena itu menjadi indikator bahwa tata kelola usaha telah berjalan baik.
“Ketika produk kita bisa menembus pasar ekspor, artinya tata kelola sudah matang. Itu target jangka panjang kami,” jelasnya.
Menutup sambutannya, Munafri mengingatkan para pelaku usaha agar tidak sekadar mengikuti tren, melainkan mampu membaca ekosistem ekonomi secara bijak.
Menurutnya, strategi bisnis yang kuat tidak hanya berbasis pada tren, tetapi juga pada kedekatan terhadap sumber bahan baku dan kemampuan membaca peluang pasar lokal.
Melalui berbagai kebijakan dan pendekatan berbasis regulasi yang kuat, Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Munafri Arifuddin terus memperkuat arah pembangunan ekonomi yang inklusif, transparan, dan berkelanjutan.
“Fokus pada belanja lokal, pemberdayaan UMKM, serta tata kelola pengadaan yang akuntabel menjadi pilar utama untuk mewujudkan Makassar sebagai kota yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing di kawasan Indonesia Timur,” tukasnya.
Hadir pada kesempatan ini, anggota DPR RI komisi XI, fraksi Gerindra Kamrussamad, Sekretaris Lembaga Kebijakan pengadaan barang/jasa Pemerintah (LKPP) RI, Direktur pengembangan strategi dan kebijakan umum LKPP, Kepala biro perencanaan dan keuangan LKPP, dan pelaku UMKM.(*)
-
2 tahun agoInformasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics1 tahun agoIndo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun agoTangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun agoPj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun agoVideo Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
3 tahun agoDari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
2 tahun agoIBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
1 tahun agoDuet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap









You must be logged in to post a comment Login