Connect with us

Kementrian Agama RI

Staff Khusus Mentri Agama: Annur Travel Jadi Contoh Sukses Travel Umrah di Indonesia

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR  – Sebanyak 433 jamaah umrah PT Annur Maarif secara resmi dilepas oleh Staff Khusus Menteri Agama dalam acara yang digelar di Asrama Haji Sudiang, Makassar.

Acara ini juga dihadiri oleh Komisaris Utama PT Annur Maarif, sejumlah tokoh agama, mitra kerja, dan keluarga para jamaah.

PT Annur Maarif, yang kini dikelola oleh generasi kedua, terus menunjukkan konsistensi sebagai salah satu penyelenggara perjalanan umrah terbesar di Indonesia.

Dulu dikenal sebagai travel kecil yang melayani jamaah dari kampung, kini Annur Travel menjelma menjadi salah satu travel umrah dengan skala jamaah terbesar di Tanah Air.

“Keberhasilan Annur Travel ini tidak lepas dari kerja keras dan hati yang tulus dari seluruh tim. Mereka masih mampu menjaga kepercayaan jamaah dan menjadi pilot project bagi travel-travel lain di Indonesia,” ujar Staff Khusus Menteri Agama, H. Bunyamin M. Yafid

BACA JUGA  Menang Nasaruddin Umar: Semua Umat Beragama di Indonesia Merdeka Menjalankan Ibadahnya

Kabid Haji dan Umrah Kemenag Sulsel, Ikbal Ismail turut memberikan apresiasi atas capaian PT Annur Maarif.

“Power Annur semakin kuat, tidak hanya di Sulsel, tapi juga secara nasional. Semoga Annur Travel terus mengepakkan sayapnya ke seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Ikbal Ismail menambahkan sinergi antara Kanwil Kemenag Sulsel dan PT Annur Maarif juga ditekankan sebagai bagian penting dalam mendukung keberhasilan perusahaan.

Terpisah Komisaris Utama PT Annur Maarif, Hj. Sitti Suade mengatakan pelepasan ini diwarnai dengan kegiatan manasik haji sebagai persiapan terakhir para jamaah sebelum keberangkatan.

Rombongan jamaah dijadwalkan bertolak menuju Tanah Suci pada Senin dini hari, dengan harapan perjalanan mereka berjalan lancar dan penuh berkah.

BACA JUGA  Menag RI Terima Kunjungan Executive Chairman B-Universe, Enggartiasto Lukita

“Kepercayaan jamaah kepada Annur Travel adalah bukti nyata bahwa kerja keras dan komitmen selalu membuahkan hasil. Ini bukan semata karena kapasitas individu, tapi karena kerja tim yang solid,” tambah Hj. Sitti Suade

Semoga PT Annur Maarif terus menjadi inspirasi dan membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Dialog Lintas Agama, Menag Jelaskan Empat Isu Strategis Kemenag

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar memaparkan empat isu strategis yang menjadi fokus Kementerian Agama. Hal ini Menag ungkap dalam Dialog Lintas Agama yang digelar di Masjid Istiqlal.

Dialog dihadiri oleh Guru Besar Al-Azhar Kairo Muhammad Abdusshomad, Perwakilan Keuskupan Agung Jakarta Romo Antonius Suryadi, Perwakilan Persekutuan Gereja Kristen Protestan Martin Lukito Sinaga, dan Ketua OIAA Indonesia TGB Muhammad Zainul Majdi.

Isu pertama yang menjadi perhatian Kemenag adalah kerukunan. Menurut Menag, menjaga kerukunan dalam masyarakat Indonesia yang beragam dapat dicapai dengan memperkuat moderasi beragama dan mengembangkan konsep toleransi yang mendalam.

“Toleransi itu lebih dari sekadar koeksistensi. Koeksistensi hanya memungkinkan kita hidup berdampingan tanpa saling terhubung, sedangkan toleransi mengikat kita dengan tali cinta,” ujar Menag, Jumat (7/2/2025).

BACA JUGA  Kemenag Beri 58 Penghargaan bagi Humas dan Media

Isu kedua adalah pengembangan kurikulum cinta dalam pendidikan agama. Menag menekankan pentingnya melarang guru agama mengajarkan kebencian kepada murid.

“Tidak boleh ada guru agama yang menanamkan kebencian terhadap kelompok agama lain.

Kita tetap berpegang pada ajaran agama masing-masing, tetapi tidak ada hak untuk menyesatkan atau menajiskan orang lain,” tegasnya.

Selanjutnya, isu lingkungan hidup juga mendapat perhatian serius dari Kemenag. Menag mengingatkan bahwa tanggung jawab menjaga lingkungan adalah bagian dari ketaatan beragama.

“Kita tidak akan bisa menjadi hamba yang taat dan khusyuk dalam beribadah jika lingkungan kita rusak. Alam bukan hanya objek, tetapi juga bagian dari diri kita,” tambahnya.

Menag juga menyoroti fenomena sebagian orang yang seolah-olah tidak merasa berdosa ketika membakar hutan demi pembukaan lahan, serta menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah.

BACA JUGA  DPR dan Kemenag Bahas Efisiensi, Layanan Keagamaan dan Pendidikan Bisa Terdampak

“Seolah-olah tidak ada dosa kalau membakar hutan, padahal di situ juga membunuh berbagai ekosistem. Bahkan tidak menganggap dosa kalau menjadikan sungai sebagai tong sampah umum,” ungkap Menag.

Isu terakhir adalah penguatan nasionalisme dalam benak generasi muda. Menag menilai pentingnya menjaga identitas bangsa Indonesia yang plural dan kaya budaya lokal.

“Identitas Indonesia harus tetap kuat. Seperti Jepang yang modern tapi tetap menghargai budaya lokal. Kita pun harus menjaga nilai-nilai budaya yang selaras dengan agama,” ujarnya.

Dengan empat isu strategis ini, Menag berharap dapat memberikan landasan kebijakan yang memperkuat kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih harmonis, cinta lingkungan, dan memiliki rasa nasionalisme yang kuat. (*)

BACA JUGA  Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel