Kementrian Agama RI
Menag RI Buka Rapat Kerja Wilayah Kemenag Se-Maluku Utara di Ternate

Kitasulsel—Ternate—Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar pembukaan Rapat Kerja Wilayah Kementerian Agama se-Maluku Utara, yang berlangsung di Asrama Haji Ternate,Sabtu 01/02/2025.
Kedatangan Menteri Agama bersama rombongan disambut langsung oleh Pj. Gubernur Maluku Utara, Samsuddin A. Kadir, Kakanwil Kemenag Malut, Amar Manaf, serta Forkopimda.

Kunjungan Menag RI ke Ternate Maluku utara merupakan kunjungan perdana setelah 100 hari menjadi menteri di kabinet merah putih, kehadiran Prof Nasaruddin Umar di maluku utara di sambut antusias oleh seluruh lapisan masyarakat Maluku utara.
Menag dalam sambutan pembukaan rapat kerja wilayah kementerian agama se Maluku utara menyampaikan seruan pentingnya kerukunan antar umat beragama di tengah kebhinekaan.

“Kita semua patut bersyukur tinggal di Indonesia yang kaya akan magfirah dari Allah,Indonesia kita ini kaya dengan segalah hal dan semuanya bisa kita nikmati dengan segalah bentuk kemudahan,contoh sederhana nikmat yang Allah beri untuk Indonesia adalah musimnya,diindonesia walau dengan cuaca panas atau dingin extrem kita sepanjang musim masih bisa menggunakan batik,Coba di negara lain,kadang musim hujan pakaian yang digunakan beratnya bisa lebih dari berat kita,begitupun ketika musim panas,di Afrika jika musim panasnya extrem maka panasnya itu seperti besi yang dipanaskan di sekitar kita,hal ini mesti menjadi kesukuran buat kita tinggal dan berpijak di Indonesia,Jelasnya.
Lebih lanjut Menag menambahkan bahwa Maluku utara begitu indah ke dengan keberagaman yang Allah titipkan,mulai dari suku dan agama semua menyatu dalam kebinekaan.
“Ternate ini kita tau ada 23 suku dan 6 agama,miniatur kebhinekaan ada di kota yang indah ini,kerukunan dan kebersamaan kunci harmonisasi di Ternate ini,semoga cinta dan toleransi bisa terus terjaga di kota indah ini dan jika itu sudah kita miliki maka kedamaian dan magfirah dari Allah akan senang tiasa ada untuk Maluku utara dan Indonesia,tutupnya.
Pj Guburnur Maluku Utara Syamsuddin A kadir yang menerima langsung kedatangan Menag Prof Nasaruddin Umar dan rombongan merasa bangga dengan kehadiran sosok ulama kharismatik yang identik dengan tokoh keberagaman di bumi key Raha.
“kami mewakili masyarakat Maluku Utara mengaturkan rasa terima kasih dan kebanggan atas kesempatan pak menang memenuhi undangan warga Maluku Utara,Kami tau kesibukan beliau namun beliau masa ada waktu buat kami dan masyarakat Maluku utara,tutupnya.
Staf Khusus Menag RI yang juga merupakan Tenaga Ahli bidang Haji dan Umrah Serta Hubungan internasional H Bunyamin M Yapid yang mendampingi Prof Nasaruddin Umar selama kunjungan di Maluku Utara Menyampaikan bahwa selama di Maluku Utara Menag akan menghadiri beberapa rangkaian kegiatan penting.
“Selama berada di Maluku Utara, Menteri Agama dijadwalkan menghadiri berbagai kegiatan penting. Salah satunya adalah pembukaan Rapat Kerja Wilayah Kementerian Agama se-Maluku Utara, yang berlangsung di Asrama Haji Ternate.
Setelah agenda di Ternate, Prof. Nasaruddin bersama rombongan akan menuju Tobelo, Halmahera Utara, menggunakan helikopter.
Di sana, ia akan menyampaikan tausiyah dalam kegiatan Tabligh Akbar, serta mengadakan pertemuan dengan para tokoh agama se-Halmahera Utara.
Pada Sabtu malam, Menteri Agama dijadwalkan bertemu dengan tokoh agama dan pejabat pemerintah Provinsi Maluku Utara sebelum kembali ke Jakarta keesokan harinya.
Kementrian Agama RI
Menag Ajak Pesantren Rebut Kembali ‘The Golden Age’: Integrasikan Kitab Kuning dan Kitab Putih

Kitasulsel–WAJO Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak seluruh komponen pondok pesantren di Indonesia untuk menjadikan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Nasional dan Internasional sebagai “anak tangga pertama” menuju kembali “The Golden Age of Islamic Civilization” (Zaman Keemasan Peradaban Islam). Menag menegaskan bahwa kebangkitan kembali peradaban emas ini harus dimulai dari lingkungan pesantren.
“Mari kita bangun kembali masa kejayaan keilmuan Islam, seperti pada masa Baitul Hikmah di Baghdad, kebangkitan ini haruslah dimulai dari lingkungan pesantren,” ajak Menag membuka acara MQK Internasional di Pesantren As’adiyah Wajo, Kamis (02/10/25).

Menag menjelaskan bahwa zaman keemasan peradaban Islam, seperti yang pernah terjadi di Baghdad pada masa kepemimpinan Harun Al-Rasyid itu bisa tercapai karena adanya integrasi ilmu. Ulama pada masa itu tidak hanya mahir dalam kitab kuning (Ilmu Agama) saja, tetapi juga mahir dalam kitab putih (Ilmu Umum).
“Pondok pesantren tidak bisa hanya menguasai Kitab Kuning (Kitab Turats), tetapi juga harus menguasai Kitab Putih, katakanlah yang berbahasa Inggris, yang menyangkut masalah sosiologi, kitab-kitab politik, dan kitab-kitab sains”, tegas Menag.

Pembukaan MQKI turut dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Bupati Wajo Andi Rosman, Wakil Gubernur Maluku Utara H Sarbin Sehe, jajaran pejabat Kemenag, ulama lintas negara, serta dewan hakim dan peserta dari dalam maupun luar negeri.
Runtuhnya peradaban Islam pada masa itu dikarenakan adanya dualisme Ilmu, pemisahan antara Ilmu Agama dengan Ilmu Umum, sehingga menjadi pembatas keilmuan cendekiawan hingga masa kini. Menurut Menag, perpaduan dua jenis keilmuan ini adalah kunci, ia meminta pondok pesantren untuk cerdas dan tidak membatasi diri pada satu jenis keilmuan.
“Perkawinan antara ‘Iqra’ [Kitab Putih] dan ‘Bismirabbik’ [Kitab Kuning] itulah yang akan melahirkan insan kamil”, tuturnya.
Menag menambahkan, pondok pesantren adalah “benteng paling kuatnya Indonesia”. Oleh karena itu, pondok pesantren harus menjadi pelopor kebangkitan, sebab Islam di Nusantara sejak awal dibawa melalui “soft diplomacy” oleh ulama besar seperti Wali Songo, yang berdakwah dengan damai tanpa memusuhi pemerintah lokal.
“Selama pondok pesantren mempertahankan lima unsur sejatinya: Masjid, Kiai, Santri, termasuk kuat membaca Kitab Turats dan memelihara habitnya sebagai pesantren,maka The Golden Age of Islamic Civilization dapat kembali dimulai dari Indonesia”, pungkasnya.
Acara Musabaqah Qira’atil Kutub Internasional (MQKI) 2025 ini berlangsung dari tanggal 1-7 Oktober 2025, menghadirkan berbagai acara seperti Musabaqah, Halaqah Ulama Internasional, Expo Kemandirian Pesantren, As’adiyah Bershalawat, Perkemahan Pramuka Santri Nusantara, Fajr Inspiration, Night Inspiration, dan Pesantren Hijau. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics1 tahun ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
2 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login