Connect with us

Kementrian Agama RI

Menag RI Terima Kunjungan Executive Chairman B-Universe, Enggartiasto Lukita

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA —Menag RI Prof Nasaruddin Umar menerima kunjungan Executive Chairman B-Universe, Enggartiasto Lukita di kantor kementerian agama Jakarta,Jumat 31/01/2025

Dalam pertemuan tersebut mantan menteri perdagangan  yang juga merupakan praktisi ekonomi nasional Enggartiasto Lukita menyampaikan apresiasi atas kinerja dan capaian Prof Nasaruddin Umar selama menjabat sebagai menteri agama di kabinet merah putih.

“Pencapaian Prof Nasaruddin Umar bersama Kementerian Agama lewat berbagai survei kinerja yang menempatkan pak Prof dengan rating tertinggi bukan sekedar capaian angka saja,kami diluar pemerintahan merasakan dan melihat apa yang pak menteri lakukan untuk kementerian yang di pimpinnya,jelas E.Lukita.

Lebih lanjut E Lukita menambahkan bahwa Prof Nasaruddin Umar sebagai menteri agama mampu menempatkan diri sebagai menteri agama untuk semua agama yang ada di Indonesia.

BACA JUGA  Menag RI dan Menhaj Saudi Bertemu di Masjidil Haram, Bahas Haji dan Pemberdayaan Umat

“Pak Prof Nasaruddin Umar betul betul sanggup menempatkan diri dengan baik,beliau menteri agama untuk semua agama yang ada di Indonesia,Beliau simbol keberagaman dan penyatuh perbedaan,Pungkasnya.

Sementara itu Menag Prof Nasaruddin Umar yang di dampingi Stafsus H Bunyamin M Yapid dan Karo HDI Kemenag Ismail Menyampaikan rasa terima kasih atas sinergi B-Universe dengan kementerian agama dalam menginformasikan program dan kinerja kementerian agama.

“Sebagai media yang memiliki jaringan yang luas diseluruh Indonesia kami berharap agar kedepan siaran dan program yang disiarkan lebih humanis dan mengedepankan rasa cinta yang dapat mendorong pemirsa untuk lebih mengedepankan kerukunan antar umat beragama.

Prof Nasaruddin Umar juga menambahkan agar media lebih egaliter untuk semua isu yang ada agar tidak terjadi perpecahan dan kesenjangan ditengah masyarakat.

BACA JUGA  Jaga Kerukunan dan koeksistensi, Menag Ajak Umat Tidak Saling Mendeskreditkan

“Media mesti Egaliter untuk semua isu,dengan demikian semua akan merasa diperlakukan adil Kerna sumber informasi juga bisa bersikap adil dan bertanggung jawab untuk hal yang beritakan,hal ini diberlakukan di semua aspek seperti kerukunan lingkungan hidup (Bahasa agama yg paling cocok utk menundukkan manusia utk tdk mengesploitasi alam,dan yang paling penting adalah kurikulum cinta, agama penuh kecintaan bukan kebencian,tutupnya.

Di kesempatan yang sama Executive Chairman B-Universe, Enggartiasto Lukita berharap agar Prof Nasaruddin Umar dapat mengisi program keagamaan di BTV dan jaringan Networknya pada bulan suci ramadhan serta sinergi pada pelaksanaan haji tahun 2025. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Dialog Lintas Agama, Menag Jelaskan Empat Isu Strategis Kemenag

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar memaparkan empat isu strategis yang menjadi fokus Kementerian Agama. Hal ini Menag ungkap dalam Dialog Lintas Agama yang digelar di Masjid Istiqlal.

Dialog dihadiri oleh Guru Besar Al-Azhar Kairo Muhammad Abdusshomad, Perwakilan Keuskupan Agung Jakarta Romo Antonius Suryadi, Perwakilan Persekutuan Gereja Kristen Protestan Martin Lukito Sinaga, dan Ketua OIAA Indonesia TGB Muhammad Zainul Majdi.

Isu pertama yang menjadi perhatian Kemenag adalah kerukunan. Menurut Menag, menjaga kerukunan dalam masyarakat Indonesia yang beragam dapat dicapai dengan memperkuat moderasi beragama dan mengembangkan konsep toleransi yang mendalam.

“Toleransi itu lebih dari sekadar koeksistensi. Koeksistensi hanya memungkinkan kita hidup berdampingan tanpa saling terhubung, sedangkan toleransi mengikat kita dengan tali cinta,” ujar Menag, Jumat (7/2/2025).

BACA JUGA  Menag RI dan Menhaj Saudi Bertemu di Masjidil Haram, Bahas Haji dan Pemberdayaan Umat

Isu kedua adalah pengembangan kurikulum cinta dalam pendidikan agama. Menag menekankan pentingnya melarang guru agama mengajarkan kebencian kepada murid.

“Tidak boleh ada guru agama yang menanamkan kebencian terhadap kelompok agama lain.

Kita tetap berpegang pada ajaran agama masing-masing, tetapi tidak ada hak untuk menyesatkan atau menajiskan orang lain,” tegasnya.

Selanjutnya, isu lingkungan hidup juga mendapat perhatian serius dari Kemenag. Menag mengingatkan bahwa tanggung jawab menjaga lingkungan adalah bagian dari ketaatan beragama.

“Kita tidak akan bisa menjadi hamba yang taat dan khusyuk dalam beribadah jika lingkungan kita rusak. Alam bukan hanya objek, tetapi juga bagian dari diri kita,” tambahnya.

Menag juga menyoroti fenomena sebagian orang yang seolah-olah tidak merasa berdosa ketika membakar hutan demi pembukaan lahan, serta menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah.

BACA JUGA  Menag Dukung Transformasi STAIN Majene jadi UIN

“Seolah-olah tidak ada dosa kalau membakar hutan, padahal di situ juga membunuh berbagai ekosistem. Bahkan tidak menganggap dosa kalau menjadikan sungai sebagai tong sampah umum,” ungkap Menag.

Isu terakhir adalah penguatan nasionalisme dalam benak generasi muda. Menag menilai pentingnya menjaga identitas bangsa Indonesia yang plural dan kaya budaya lokal.

“Identitas Indonesia harus tetap kuat. Seperti Jepang yang modern tapi tetap menghargai budaya lokal. Kita pun harus menjaga nilai-nilai budaya yang selaras dengan agama,” ujarnya.

Dengan empat isu strategis ini, Menag berharap dapat memberikan landasan kebijakan yang memperkuat kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih harmonis, cinta lingkungan, dan memiliki rasa nasionalisme yang kuat. (*)

BACA JUGA  Jaga Kerukunan dan koeksistensi, Menag Ajak Umat Tidak Saling Mendeskreditkan
Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel