Pemkot Makassar
Wali Kota Makassar Hadiri Peringatan Isra Miraj Sebut Momentum Merajut Keyakinan ke Sang Pencipta

Kitasulsel–MAKASSAR Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto menghadiri peringatan Isra Miraj Nabi Besar Muhammad SAW 1446 H di Masjid Raya Makassar, Sabtu (1/02/2025).
Peringatan Isra Miraj ini dibuka dengan lantunan ayat suci Al Quran serta shalawat yang dibawakan oleh ibu-ibu majelis taklim.

Dalam sambutannya, Danny Pomanto menyampaikan bahwa peristiwa Isra Miraj adalah bentuk nyata kekuasaan Allah SWT yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW.
Peristiwa tersebut menunjukkan bagaimana Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa kemudian menuju ke Sidratul Muntaha dalam satu malam.

“Kemungkinan ini Isra miraj saya saya terakhir. Apapun yg ditakdirkan oleh Allah kita Patut bersyukur di momen isra miraj ini karena ini peristiwa yang memberikan bukti sejarah yang memperlihatkan bahwa sesungguhnya islam adalah agama yang bisa menjawab dan menembus waktu,” ucapnya.
“Peristiwa isra miraj ini masih banyak misterinya yang tidak terungkap dengan ilmu pengetahuan dan melampaui seluruh teknologi dan pemikiran yang ada. Memberikan gambaran bagaimana keyakinan kita diuji dengan peristiwa itu,” sambungnya.
Danny mengatakan kegiatan ini tak hanya mengenang peristiwa besar dalam sejarah Islam, tetapi juga menjadikannya momentum untuk mempererat silaturahmi.
Momen ini juga dijadikan Danny untuk meminta maaf langsung kepada para jamaah jika selama dua periode kepemimpinannya terdapat kesalahan atau ketidakpuasan masyarakat.
“Saya meminta maaf jika selama 10 tahun ini banyak huru haranya. Mohon maaf jika saya dirasa kurang maksimal memimpin. Tapi saya sangat tulus untuk kemajuan Kota Makassar,” tuturnya.
Ia pun berharap pemimpin selanjutnya akan lebih baik dan fokus untuk memajukan kota Makassar demi kepentingan masyarakat luas.
“Setiap masa ada pemimpinnanya. Setiap pemimpin ada masanya. Mari kita sambut pemimpin kita dengan baik. Semoga pemimpin kita selanjutnya akan lebih menebar manfaat untuk masyarakat,” harap Danny.
Diketahui, peringatan Isra Miraj ini dilaksanakan oleh pengurus keluarga besar Masjid Raya dan dihadiri pula oleh Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol. Arya Perdana, dan Ketua Umum Pengurus Yayasan Masjid Raya, AG. Dr. H. Baharuddin HS.
Kegiatan ini ditutup oleh tausiyah yang dibawakan langsung oleh DR. KH. Anwar Sabat Bin Abdul Malik, Lc,. MA. (*)
Pemkot Makassar
MCH Ruang Kreatif Anak Muda Makassar, Hadir di 15 Lokasi Baru

Kitasulsel–MAKASSAR Pemerintah Kota Makassar terus memperluas pembangunan Makassar Creative Hub (MCH) sebagai wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan kreativitas, mengembangkan minat dan bakat, sekaligus menggerakkan ekosistem ekonomi kreatif.
Tim Ahli Pemkot Makassar, Dara Nasution, mengungkapkan bahwa tiga titik baru telah dipastikan menjadi lokasi MCH berikutnya, yaitu Kecamatan Rappocini, Tamalate, dan Biringkanayya. Ketiganya dipilih setelah melalui survei lapangan dan kajian teknis.

“Kemarin kita sudah survei dan diputuskan yang paling visible untuk dibangun itu adalah tiga titik ini,” ujar Dara, usai mendampingi tim lembaga manajemen aset negara Kementerian Keuangan, terkait Pengembangan Makassar Creatif Hub, berlangsungsung di Kantor Balai Kota Makassar, Rabu (17/9/2025).
Dengan konsep kolaboratif, Pemkot Makassar berharap Makassar Creative Hub tak hanya menjadi pusat kreativitas, tetapi juga ekosistem pemberdayaan UMKM, seni, teknologi, dan budaya, yang memperkuat posisi Makassar sebagai kota kreatif di Indonesia Timur.

Pemerintah Kota Makassar kini bergerak ke tahap perencanaan, mulai dari penyusunan desain gedung, pendampingan konsultan perencanaan, hingga koordinasi teknis dengan SKPD terkait untuk memastikan proyek berjalan tepat sasaran.
Pemkot Makassar langsung mengebut tahap perencanaan—dari rancangan desain gedung, pendampingan konsultan, sampai sinkronisasi lintas SKPD demi menghadirkan ruang kreatif yang ramah komunitas muda.
“Anggaran sudah diketok, sekarang sudah di tahap perencanaan—mulai desain gedung, konsultan perencanaan, hingga koordinasi dengan SKPD terkait,” jelas Dara.
Dinelaskan, setiap MCH akan memiliki spesifikasi minimal sesuai Peraturan Wali Kota yang kini dalam proses harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM.
Fasilitasnya mencakup amfiteater, ruang kelas (classroom), studio podcast, ruang pemberdayaan UMKM, serta toilet ramah disabilitas.
“Semua gedung harus memenuhi ceklis itu. Konsepnya inklusif, ramah difabel, dan bisa diakses masyarakat umum,” tegas Dara.
Tak hanya itu, Pemkot juga mempertimbangkan integrasi ruang terbuka hijau (RTH). Beberapa lokasi, seperti Tamalate dan Rappocini, memiliki lahan yang cukup luas sehingga memungkinkan penambahan taman sebagai area publik.
“Kita ingin satu lokasi bisa menghadirkan banyak visi sekaligus, bukan hanya gedung MCH tetapi juga taman dan RTH,” tambahnya.
Masing-masing MCH akan dirancang tematik sesuai potensi wilayah. Misalnya, kawasan pantai akan menonjolkan aktivitas UMKM dan brand lokal karena berdekatan dengan pusat wisata, sedangkan Rappocini yang dekat kampus dirancang sebagai pusat teknologi dan inovasi.
“Konsultan perencanaan akan memetakan potensi sekitar agar setiap MCH punya karakteristik unik,” kata Dara.
Proyek ini merupakan program jangka menengah dengan target 15 MCH di seluruh kecamatan dalam lima tahun. Tahun ini, tiga lokasi baru akan menyusul MCH Pantai Losari yang lebih dulu beroperasi.
Target tender dini tahun ini. Januari–Februari 2026 sudah bisa pembangunan, sekitar empat bulan dikerjakan, sehingga kuartal II atau III bisa launching.
“Kami ingin setiap tahun tiga hingga empat titik tuntas, sehingga pada tahun kelima masa jabatan Wali Kota seluruh 15 MCH selesai,” papar Dara.
Setiap lokasi dibangun menyesuaikan kondisi lahan. Di Biringkanayya, misalnya, lahan sekitar 600 meter persegi kemungkinan akan dibangun dua lantai, sedangkan di Tamalate yang lebih luas, desain akan disesuaikan agar tetap optimal.
Keberadaan MCH Pantai Losari menjadi bukti tingginya kebutuhan ruang kreatif. Sejak beroperasi pada pertengahan 2025, fasilitas ini nyaris selalu penuh.
“Amfiteaternya full booking sejak Juni hingga November. Anak-anak muda Makassar sangat antusias. Mereka hanya butuh ruang gratis yang bisa menampung sekitar 100 orang, tanpa harus bayar seperti sewa hotel atau cafe,” tutur Dara.
Pengelolaan MCH juga sederhana dan berbasis komunitas. Warga cukup memesan jadwal melalui admin dan menjaga kebersihan, seperti membawa trash bag. Sebagai bentuk kemitraan, komunitas biasanya membuat konten dan mengabarkan aktivitas yang digelar.
“Ini intervensi low budget. Pemerintah hanya menyediakan ruang, sisanya digerakkan oleh komunitas. Antusiasme mereka benar-benar luar biasa,” tandasnya. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics12 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
2 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login