Connect with us

Kementrian Agama RI

Menag RI Nasaruddin Umar Raih Elshinta Awards 2025 Untuk Kepemimpinan Teladan

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA — Menteri Agama Nasaruddin Umar menerima penghargaan Elshinta Award dalam kategori The Exemplary Leadership. Pemghargaan diberikan kepada Menag Nasaruddin Umar pada Sarasehan Elshinta Award 2025, yang berlangsung di Jakarta.

“Saya tidak bisa berkata apa pun pada kesempatan ini, kecuali berterima kasih kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala Tuhan yang maha berkuasa,” ujar Menag Nasaruddin, Rabu (5/2/2024).

Sosok yang juga merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal ini mengungkapkan keyakinannya bahwa bekerja dengan ikhlas akan membawa pada kebaikan. “Saya sangat-sangat yakin bahwa ketika kita bekerja dengan ikhlas, tanpa beban apapun, berjalan dekat-dekat terus di atas rel yang benar, pasti kita akan mendapatkan back-up dari Allah Subhanahu wa Ta’ala Tuhan yang berkuasa, ” katanya.

BACA JUGA  Undang Menag Hadiri Kazan Summit di Tatarstan, Dubes Cerita Ketertarikan Ormas Islam Rusia ke Indonesia

“Kita tidak perlu takut terhadap siapa pun, dan apapun. Kalau kita berjalan di atas jalan yang benar, maka insya Allah,semuanya akan membersamai kita semuanya,” lanjutnya.

Haryo Ristamaji selaku Pemimpin Redaksi Radio Elshinta menjelaskan penghargaan ini diberikan kepada sosok yang memberikan keteladanan.

“Penghargaan kategori The Exemplary Leadership diberikan kepada mereka yang telah memberikan keteladanan sebagai seorang pemimpin, menebar pengaruh positif dalam menjalankan hidup, konsisten dalam menjalankan visi dan misi, konsisten antara ucapan dengan tindakan, dan berintegritas tinggi,” ungkapnya.

Hadir dalam acara ini, Agus Harimurti Yudhoyono Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Abdul Mu’ti Menteri Pendidikan Dasar dan Menenag, Saifullah Yusuf Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur, Rano Karno Wakil Gubernur Terpilih DKI Jakarta, khofifah, dan tokoh-tokoh penting lainnya. (*)

BACA JUGA  Siapkan Generasi Hebat, Kemenag Luncurkan Buku 'Menjadi Guru Ala Nabi'
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Hadiri Seminar Internasional di Wajo, Pejabat Kemenag RI Takjub Melihat Pondok Pesantren As’adiya

Published

on

Kitasulsel–WAJO – Seminar Internasional bertajuk “Curriculum of Love and Eco-Theology as the Basic for the Istiqlal Declaration Implementation Movement” sukses digelar selama dua hari (3–4 Februari 2025) di dua lokasi, yakni Ballroom Hotel Sallon dan Aula Universitas As’adiyah Lapongkoda, Sengkang.

Acara ini dihadiri oleh para peserta dari seluruh pondok pesantren se-Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) serta pejabat Kementerian Agama (Kemenag) RI. Salah satu momen menarik dalam seminar ini adalah kekaguman pejabat Kemenag terhadap Pondok Pesantren As’adiyah yang memiliki sejarah panjang dalam mencetak ulama dan mencerminkan nilai-nilai keislaman yang kuat.

Kakanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ali Yapid, menyampaikan bahwa gagasan Kurikulum Cinta dan Eco-Theology yang diinisiasi oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, merupakan refleksi mendalam tentang peran agama dalam membangun masyarakat yang rukun serta menjaga kelestarian bumi sebagai amanah Tuhan.

BACA JUGA  Menag: Haji Urusan Suci, Harus Suci Pelaksanaannya

“Dengan adanya konsep ini, kita tidak hanya membangun hubungan yang harmonis antar sesama manusia, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab spiritual,” ujarnya.

Seminar ini diselenggarakan atas kerja sama antara Kemenag dan Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo.

Para peserta yang berasal dari berbagai pondok pesantren di Sulselbar menyampaikan apresiasi mereka kepada Menteri Agama RI, Gurutta Nasaruddin Umar, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah, serta kepada Staf Khusus Menteri Agama RI, H. Bunyamin M. Yapid, LC., MH.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Agama RI, H. Bunyamin M. Yapid, menambahkan bahwa pondok pesantren memiliki peran strategis dalam menyebarkan nilai-nilai ini ke masyarakat luas.

BACA JUGA  Menag Minta Itjen Berani Ungkap Kebenaran

“Pesantren adalah benteng pendidikan moral dan spiritual. Jika konsep ini diterapkan, kita bisa mencetak generasi yang memiliki kecintaan terhadap sesama dan alam,” tuturnya.

Seminar ini menjadi tonggak penting dalam mengembangkan konsep pendidikan berbasis nilai-nilai kemanusiaan dan lingkungan, sejalan dengan visi Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin.

Terpisah, Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa seminar ini merupakan langkah konkret dalam mengimplementasikan Deklarasi Jakarta, yang menekankan pentingnya nilai cinta dan kepedulian lingkungan dalam kehidupan beragama.

“Kurikulum Cinta dan Eco-Theology bukan hanya relevan di Indonesia, tetapi juga dapat menjadi model global dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya harmoni sosial dan ekologis,” kata Nasaruddin Umar. (*)

BACA JUGA  Hari Amal Bhakti Kemenag ke-79, Menag Tegaskan Komitmen Dukung Asta Cita
Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel