Connect with us

Politics

Wali Kota Makassar Terpilih Appi Siap Dukung Program MBG

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Wali Kota Makassar terpilih, Munafri Arifuddin (Appi), menegaskan komitmennya dalam mendukung dan menjalankan program nasional yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto.

Salah satu program utama yang akan menjadi prioritas adalah Makan Bergizi Gratis (MBG), yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui akses makanan bergizi.

Menurut Appi, program-program nasional harus diimplementasikan dengan serius agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Kami siap menjalankan kebijakan nasional, termasuk Program Makan Bergizi Gratis, dengan maksimal. Ini adalah bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Makassar,” ujarnya.

Untuk memastikan keberhasilan program, Appi berencana mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada dan memastikan setiap langkah dilakukan secara efektif.

BACA JUGA  Pekan Depan, Indira Yusuf Ismail Bakal Terima “B1KWK” dari PDI Perjuangan

Namun, ia juga mengakui bahwa keterbatasan anggaran menjadi salah satu tantangan utama dalam pelaksanaan program ini. Oleh karena itu, pengelolaan anggaran yang cermat dan strategis menjadi kunci agar program tetap berjalan dengan baik.

“Kami harus memastikan kebijakan ini dapat berjalan lancar dan mencapai sasaran yang tepat, meskipun dengan keterbatasan anggaran,” tambahnya.

Sebagai pemimpin baru di Makassar, Appi mengajak seluruh elemen masyarakat, pemerintah daerah, serta media untuk bersinergi dalam mengawal program-program prioritas nasional agar pelaksanaannya berjalan dengan maksimal.

“Tantangan ke depan tidak mudah. Diperlukan kerja sama yang kuat antara seluruh pemangku kepentingan, termasuk media, untuk memastikan program ini berjalan sukses dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tuturnya.

BACA JUGA  Teken Kontrak Pembangunan Stadion di Makassar, Appi Sudah Siapkan Desain

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sendiri ditujukan untuk memberikan akses makanan bergizi kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan, khususnya anak-anak dan kelompok rentan. Dengan terlaksananya program ini, diharapkan kualitas gizi dan kesehatan masyarakat semakin meningkat.

Munafri Arifuddin menegaskan bahwa dirinya siap bekerja keras untuk memastikan program ini berjalan sesuai harapan.

“Kami berkomitmen untuk mewujudkan program ini dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan masyarakat Kota Makassar,” pungkasnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  Kampanye di Malimongan, Amri Arsyid Yakinkan Ibu-Ibu Program Bantuan Usaha 10 Juta

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Indira Yusuf Ismail Disambut Meriah di Lorong Santaria: Sorakan ‘iNiMi Walikota ta’ Menggema

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel