Connect with us

Pemkot Makassar

Besok, Appi Lantik Pejabat Pemkot Makassar Hasil Job Fit Eselon ll

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin mengagendakan pelantikan hasil Job Fit Pemkot Makassar untuk eselon ll di lingkup Pemkot Makassar pada besok, Senin, 16 Juni 2025.

Kata Appi, pelantikan sudah bisa dilakukan karena telah mendapat izin dari Kementerian dalam Negeri (Kemendagri)

“Besok, yang sudah sda Izinnya insyallah besok akan dilantik, mungkin sore,” ujarnya di Monumen Mandala, Minggu, 15 Juni 2025.

Sebelumnya beredar, sekira 54 orang nama nama pejabat eselon ll dan lll yang akan dilantik, ada juga beredar 120 daftar nama-nama pejabat yang akan dimutasi.

“Kurang lebih, tapi kita nanti lihat saya mau lihat ada beberapa hal yang mau kita perhatikan. Teknisnya di Pak Sekda,” ucap Appi

Menanggapi daftar nama-nama yang telah beredar di publik, Sekda Makassar, Andi Zulkifly Nanda, mengungkapkan bahwa ada informasi yang benar namun juga terdapat kekeliruan dalam posisi dan penempatan jabatan.

“Saya kira tidak sampai 70, mungkin sekitar 40-50 orang yang dilantik. Daftar yang beredar sebagian benar, sebagian lagi tidak. Nanti kita lihat besok siapa yang resmi dilantik,” jelasnya.

BACA JUGA  PJ Sekda Dampingi Staf Ahli Kemenkominfo RI Buka Resmi KIM FEST dan UMKM Fiesta 2024

Terkait proses mutasi pejabatat. Pemkot Makassar telah mengusulkan nama nama pejabat yang dimutasi, nama-nama telah diajukan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan serta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk proses verifikasi dan persetujuan. Proses mutasi juga memperhatikan hasil seleksi dan evaluasi jabatan.

“Izin mutasi sebenarnya sudah ada, baik untuk eselon II maupun III. Izinnya terpisah, khususnya untuk job fit. Eselon III sudah rampung, tinggal tunggu harinya. Tadi Pak Wali bilang, hari Senin nanti kita rapatkan lagi,” pungkasnya.

Adapun kemungkinan posisi jabatan eselon ll Pemkot Makassar yang akan dilantik besok sebagai berikut,

– Achi Soleman, Kapala Dinas Pendidikan

– Fahyuddin, Kepala Dinas Kearsipan

– Akhmad Namsum, Staf Ahli

BACA JUGA  Pjs. Wali Kota Makassar Buka Rapat Koordinasi TPPS, Tekan Stunting

– Irwan Adnan, Staf Ahli (tetap)

– Andi Herfida Atas, Staf Ahli

– Andi Muhammad Yasir, Asisten (tetap)

– Zainal Ibrahim, Asisten

– Firman Hamid Pagarra, Asisten

– Andi Asminullah, Plt Bapenda

– Kamelia Thamrin Tantu, Plt BKPSDMD

– Achmad Hendra Hakamuddin, Kepala Dinas Pariwisata

– Dahyal, Kepala Bappeda

– Helmy Budiman, Kepala Dinas Lingkungan Hidup

– Fathur Rahim, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

– Muhammad Roem, Kepala Dinas Kominfo

– Muh Hatim, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (tetap)

– Dakhlan, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (tetap)

– Andi Azma Ekayanti, Kepala Inspektorat (tetap)

– Fuad Azis, Plt Kepala Dinas Penataan Ruang

– Zuhaelsi Subir, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (tetap)

– Ita Isdiana Anwar, Kepala DP3A

– Mario Said, Kepala Dinas PM PTSP

– Andi Pattiware, Kepala Dinas Kebudayaan

– Irwan Bangsawan, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

BACA JUGA  Cakupan Kepesertaan JKN Capai 99%, Makassar Terima UHC Award 2024

– Nursaidah Sirajuddin, Dinas Kesehatan (tetap)

– Rahmat Mappatobba (Plt Sekretaris Dewan)

– Aulia Arsyad, Kepal Dinas Perikanan dan Pertanian

– Ariaty Puspasari Abady, Kepala Dinas Perpustakaan

– Andi Husni, Camat Ujung Pandang

– Mahar, Camat Wajo

– Muhammad Fuad Arfandi, Plt Kabag Ekonomi

– Kepala Satpol PP, Hasanuddin

– Mohammad Rheza, Kepala Dinas Perhubungan

– Nielma Palamba, Kepala Dinas Ketenagakerjaan (tetap)

– Arlin Ariesta, Dinas Koperasi

– Andi Bukti Djufrie, Dinas Sosial

– Nirman Niswan Mungkasa, Kepala Dinas Ketahanan Pangan

– Evy Aprialty, Kepala Dinas Perdagangan

– Syamsul Bahri, Plt Dinas Pemadam Kebakaran

– Fadli Wellang, Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga

– Sri Sulsilawati, Dinas Pertanahan (tetap)

– Mahyudin, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (tetap)

– Fadli, Plt Kepala BPBD

– Aidil Adha, Plt Kepala Brida. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Pemkot Makassar Fokus pada Belanja Lokal, Munafri Pengadaan Semakin Transparan

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan pentingnya memperkuat regulasi dalam proses belanja barang dan jasa pemerintah, sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkuat pelaku usaha di daerah.

Penegasan tersebut disampaikan Munafri saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 46 Tahun 2025 tentang Sinergi LKPP dalam Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri, yang berlangsung di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Kamis (30/10/2025).

Dalam arahannya, Munafri menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Makassar berkomitmen menjadikan kebijakan pengadaan barang dan jasa sebagai instrumen nyata memperkuat perekonomian daerah.

“Kami akan memperkuat pendampingan agar UMKM di Makassar menjadi lebih berdaya, naik kelas, dan mampu mendukung pembangunan kota,” tegas Munafri.

Ia menegaskan, sebesar 50 persen belanja pemerintah diarahkan untuk produk lokal, dan dari jumlah itu separuhnya diperuntukkan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Komitmen Pemerintah Kota agar 50 persen belanja pemerintah harus belanja lokal. Dari jumlah itu, 50 persen lagi akan diberikan kepada UMKM,” jelasnya.

Mantan Bos PSM itu menambahkan, total belanja Pemerintah Kota Makassar mencapai sekitar Rp3 triliun.

Dari jumlah tersebut, ia ingin memastikan agar peluang ekonomi dapat diakses oleh masyarakat lokal, terutama UMKM.

BACA JUGA  Pjs. Wali Kota Makassar Buka Rapat Koordinasi TPPS, Tekan Stunting

“Kami sedang membangun komitmen agar 50 persen belanja itu benar-benar dinikmati oleh pelaku usaha di Kota Makassar” kata politisi Golkar itu.

Menurutnya, kehadiran pemerintah harus menjadi penyeimbang agar tidak terjadi ketimpangan ekonomi di masyarakat.

Dia mencontohkan fenomena menjamurnya lapangan paddle tennis di Kota Makassar yang dibangun oleh berbagai investor tanpa standardisasi yang jelas.

Banyak investor yang membangun tanpa ada standar baku. Ini yang ingin kami dudukkan bersama, agar ada kesepahaman dan regulasi jelas supaya tidak muncul masalah seperti kredit macet di kemudian hari.

Munafri juga menekankan pentingnya sinergi dan arahan dari berbagai lembaga, termasuk LKPP, agar pengelolaan anggaran daerah tidak menyimpang dari tujuan utama, yakni untuk kesejahteraan masyarakat.

“Kami juga terus meminta arahan agar tidak salah dalam menggunakan dana atau anggaran APBD, supaya penggunaannya benar-benar untuk masyarakat,” tambahnya.

Lebih jauh, Wali Kota Makassar menggambarkan potensi besar yang dimiliki kotanya. Dengan jumlah penduduk mencapai 1,4 juta jiwa, Makassar menjadi kota terbesar di Indonesia Timur sekaligus gerbang ekonomi kawasan timur Indonesia.

Lanjut dia, Kota Makassar ini kota yang hidup dari sektor perdagangan barang dan jasa. Dengan posisi yang strategis, memiliki laut, sungai, dan daerah penyangga pertanian yang luas, potensi ekonominya sangat besar.

BACA JUGA  Dinas Koperasi dan UKM Makassar Gelar Forum Perangkat Daerah Wujudkan Koperasi dan UMKM Inovatif Berbasis Digital dan Berkelanjutan

Bahkan, sejak tahun 2019, Pemerintah Kota Makassar telah melaksanakan sistem pengadaan barang dan jasa secara elektronik secara penuh, dan bahkan menempati posisi kedua nasional untuk nilai transaksi melalui sistem tersebut, yakni mencapai Rp645 miliar.

“Kami sudah 100 persen menggunakan sistem pengadaan elektronik sejak 2019. Ini bukti komitmen transparansi dan efisiensi kami,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Munafri juga menyinggung kondisi ekonomi nasional yang masih menantang. Pemerintah Kota Makassar, katanya, tidak hanya berfokus pada bantuan langsung tunai.

Akan tetapi lebih pada program-program yang memberikan manfaat jangka panjang dan memperkuat daya beli masyarakat.

Lanjut dia, perbaikan jalur distribusi air minum, serta inkubator bisnis UMKM yang telah terbukti meningkatkan omzet.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap rupiah dari APBD memberikan manfaat nyata. Tidak hanya bantuan tunai, tapi juga program yang menumbuhkan kemandirian masyarakat,” ujarnya.

Pemerintah Kota juga terus mendorong sertifikasi higienitas bagi pelaku UMKM, khususnya di sektor makanan dan minuman, serta memperluas akses pembiayaan dan pasar.

BACA JUGA  Cakupan Kepesertaan JKN Capai 99%, Makassar Terima UHC Award 2024

Menurut Munafri, tujuan akhir dari pengembangan UMKM adalah ekspor, karena itu menjadi indikator bahwa tata kelola usaha telah berjalan baik.

“Ketika produk kita bisa menembus pasar ekspor, artinya tata kelola sudah matang. Itu target jangka panjang kami,” jelasnya.

Menutup sambutannya, Munafri mengingatkan para pelaku usaha agar tidak sekadar mengikuti tren, melainkan mampu membaca ekosistem ekonomi secara bijak.

Menurutnya, strategi bisnis yang kuat tidak hanya berbasis pada tren, tetapi juga pada kedekatan terhadap sumber bahan baku dan kemampuan membaca peluang pasar lokal.

Melalui berbagai kebijakan dan pendekatan berbasis regulasi yang kuat, Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Munafri Arifuddin terus memperkuat arah pembangunan ekonomi yang inklusif, transparan, dan berkelanjutan.

“Fokus pada belanja lokal, pemberdayaan UMKM, serta tata kelola pengadaan yang akuntabel menjadi pilar utama untuk mewujudkan Makassar sebagai kota yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing di kawasan Indonesia Timur,” tukasnya.

Hadir pada kesempatan ini, anggota DPR RI komisi XI, fraksi Gerindra Kamrussamad, Sekretaris Lembaga Kebijakan pengadaan barang/jasa Pemerintah (LKPP) RI, Direktur pengembangan strategi dan kebijakan umum LKPP, Kepala biro perencanaan dan keuangan LKPP, dan pelaku UMKM.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel