Pemkot Makassar
Unhas Undang Wali Kota Munafri Keynote Speaker di International Cultural

Kitasulsel–MAKASSAR Universitas Hasanuddin (Unhas) akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan The 8th International Cultural Program (ICP) 2025 dan Hasanuddin University–Kanazawa University (Unhas–KU) Summer Program 2025 pada 4 Agustus mendatang.
Pogram ini menjadi wadah strategis bagi para delegasi negara tetangga dan bagi mahasiswa mancanegara untuk belajar dan memahami kebudayaan lokal Sulawesi Selatan, khususnya di Kota Makassar.

Sekretaris Universitas Hasanuddin, Prof. Ir. Sumbangan Baja, menjelaskan bahwa ICP 2025 akan diikuti oleh delegasi dari 25 negara lintas benua.
“International Cultural Program (ICP) 2025 dan Unhas–Kanazawa University Summer Program 2025. Kami di Unhas sebagai tuan rumah menyelenggarakan program ini,” ujarnya, usai silaturahmi dengan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin di kantor Balai Kota Makassar, Senin (16/6/2025).

Dalam kesempatan tersebut, mewakili penyelenggara kegiatan. Pihak Unhas mengundang Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, sebagai keynote speaker pada kegiatan utama rencana tanggal 4 Agustus 2025.
Materi yang akan dibawakan berkaitan dengan strategi dan kebijakan Kota Makassar dalam menghadapi tantangan keberlanjutan.
“Kami yakin Pak Wali punya visi dan program tentang sustainability. Karena itu, kami mengundang beliau untuk hadir dan membagikan pengalaman sebagai kepala daerah yang tengah membangun kota menuju keberlanjutan,” tambahnya.
Kegiatan ini akan memfokuskan pembelajaran pada kekayaan budaya lokal serta penguatan nilai-nilai keberlanjutan kota.
“Para peserta datang bukan hanya belajar budaya Makassar, tapi juga tentang bagaimana kota ini berupaya menjadi kota berkelanjutan,” ungkap Prof. Sumbangan.
Selain ICP, Unhas juga akan menerima kunjungan mahasiswa dari Kanazawa University, Jepang, dalam program summer course yang fokus pada budaya dan kehidupan sosial masyarakat Makassar dan sekitarnya.
“Kegiatan ini juga menjadi ruang bagi kami di Unhas untuk terus menjalin kolaborasi internasional yang berdampak positif tidak hanya bagi Universitas, tetapi juga bagi Kota Makassar secara luas,” pungkasnya.
Sedangkan, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan The 8th International Cultural Program (ICP) 2025 dan Unhas–Kanazawa University Summer Program yang digelar Universitas Hasanuddin.
Program internasional ini akan melibatkan peserta dari 25 negara dan berfokus pada pembelajaran budaya serta konsep kota berkelanjutan.
Merespon hajatan digelar Unhas, Wali Kota menegaskan bahwa Pemerintah Kota Makassar siap menjadi mitra aktif dalam menyukseskan kegiatan ini, baik dari sisi dukungan teknis maupun kolaborasi kelembagaan.
“Kami dari pemerintah kota memberikan support penuh. Kita mendukung agar Makassar bisa dieksplorasi lebih luas. Kita juga akan meminimalisir segala persoalan yang mungkin muncul,” kata Munafri.
Ia juga menyambut baik keterlibatan Unhas dalam berbagai program pembangunan di Kota Makassar. Menurutnya, kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah adalah kunci dalam mendorong kemajuan kota yang berkelanjutan.
“Apalagi sekarang Unhas siap membantu kita di Pemerintah Kota. Ini peluang besar. Kolaborasi harus kita tingkatkan,” tambahnya.
Rencananya, Wali Kota Makassar juga akan hadir sebagai keynote speaker pada puncak kegiatan ICP 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 4 Agustus mendatang.
Ia akan memaparkan langkah-langkah strategis Pemkot Makassar dalam membangun kota yang inklusif dan berkelanjutan. (*)
Pemkot Makassar
Pemkot Makassar Mantapkan Reformasi Birokrasi Lewat Konsultasi ke BKN RI

Kitasulsel–JAKARTA Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham (Munafri-Aliyah), berkomitmen dalam menerapkan sistem meritokrasi dalam birokrasi pemerintahan.
Komitmen tersebut diperkuat melalui,

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kota Makassar, melakukan pertemuan resmi antara jajaran Pemkot Makassar dengan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, di Kantor BKN, Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Pertemuan ini bertujuan untuk mengonsultasikan sejumlah hal strategi terkait tata kelola kepegawaian, promosi jabatan, dan penerapan sistem merit dalam pengelolaan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Makassar.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, hadir langsung memimpin delegasi yang diikuti diikuti Sekretaris Daerah A. Zulkifly Nanda, Kepala BKPSDMD Makassar Kamelia Thamrin Thantu, Kepala Bapenda Andi Asminullah Azis, Ketua Tim Ahli Pemkot Hudli Huduri, dan Tim Ahli lainnya termasuk Prof.
“Tadi, kami berkonsultasi langsung dengan Kepala BKN terkait berbagai aspek kepegawaian. Alhamdulillah kami mendapatkan arahan dan masukan yang sangat jelas dan konstruktif,” ujar Munafri usai pertemuan.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Makassar memiliki tekad yang kuat untuk membangun birokrasi yang bersih, profesional, dan berbasis kinerja.
Lanjut dia, profesionalisme dan kapabilitas harus menjadi dasar utama dalam pengisian jabatan ASN.
“Kami ingin memastikan promosi jabatan dilakukan secara objektif dan transparan, sesuai prinsip meritokrasi,” tegas politisi Golkar itu.
Sistem merit yang dimaksud mengedepankan tiga hal utama: kompetensi, talenta, dan kemampuan, tanpa dipengaruhi oleh faktor non-profesional seperti kedekatan pribadi, politik, atau senioritas semata.
Lebih jauh lagi, Munafri menjelaskan bahwa reformasi birokrasi juga diperkuat melalui transformasi digital dalam sistem kepegawaian ASN.
Upaya ini diharapkan mampu membangun birokrasi yang modern, adaptif terhadap perubahan, serta memiliki integritas tinggi dalam pelayanan publik.
“Dengan dukungan dari BKN dan kolaborasi bersama para ahli, kami optimis reformasi kepegawaian di Kota Makassar dapat berjalan lebih efektif dan sistemik,” lanjutnya.
Komitmen Pemerintah Kota Makassar dalam memperkuat sistem meritokrasi mendapat pengakuan langsung dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). Bahkan, Kota Makassar ditargetkan menjadi proyek percontohan nasional dalam implementasi manajemen talenta berbasis sistem merit.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kota Makassar, Kamelia Thamrin Thantu, usai pertemuan resmi bersama Kepala BKN, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, di Jakarta.
“Sistem meritokrasi dalam birokrasi pemerintahan ini sangat penting. Alhamdulillah hari ini kami bisa bertemu langsung dengan Kepala BKN dan didampingi langsung oleh Wali Kota (Pak Munafri),” jelasnya.
“Kami juga dari BKD diberi ruang untuk berdiskusi mendalam tentang pengembangan manajemen kepegawaian di Kota Makassar,” tambah Kamelia.
Menurutnya, pertemuan tersebut menjadi momentum penting bagi reformasi kepegawaian di Makassar. Kepala BKN secara khusus menyampaikan harapan agar Kota Makassar menjadi kota percontohan nasional.
Dalam hal manajemen talenta berbasis meritokrasi, sebuah pendekatan modern yang menekankan kompetensi dan potensi ASN secara objektif dan sistematis.
“Kita di (Pemkot Makassar) diberi target untuk segera mengimplementasikan sistem merit sebagai fondasi pengelolaan ASN di Makassar. Insya Allah Pak Wali sudah menugaskan kami untuk segera merancang dan menjalankan sistem tersebut,” tutur Kamelia.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa sistem merit bukan sekedar sistem promosi atau penempatan jabatan, melainkan alat strategi untuk memahami kondisi dan potensi SDM ASN secara menyeluruh.
Melalui pemetaan kualitatif dan kuantitatif terhadap kompetensi, motivasi, serta integritas pegawai, Pemkot Makassar bisa lebih fokus dan efektif dalam menempatkan talenta terbaik pada posisi yang tepat.
Sistem merit ini jauh lebih dari sistem yang selama ini kita kenal. Ini tentang membangun birokrasi yang sehat, berintegritas, dan benar-benar melayani.
“Dengan sistem ini, kita bisa memilih pegawai yang paling tepat berdasarkan data dan kinerja, bukan hanya berdasarkan senioritas atau kedekatan,” tegasnya.
Menurut Kamelia, apa yang saat ini diperjuangkan oleh Wali Kota Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham sejalan dengan arah kebijakan nasional di bidang ASN.
Bahkan BKN memberikan dukungan penuh kepada Makassar agar menjadi model inspiratif bagi kota-kota lain di Indonesia.
“Banyak kota berupaya membangun sistem merit, namun BKN khusus menaruh harapan besar kepada Makassar untuk bisa lebih dulu menunjukkan hasil nyata,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari langkah konkret, Pemkot Makassar melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) telah menggandeng ahli reformasi birokrasi dan transformasi digital, Ir. H. Juwanda, untuk memperkuat desain sistem kepegawaian berbasis teknologi.
Sementara itu, Kepala BKN Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh menyambut baik langkah proaktif Pemkot Makassar. Ia menekankan pentingnya konsistensi dan integritas dalam penerapan sistem merit agar ASN dapat berperan maksimal dalam mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics10 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
2 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login