Connect with us

Provinsi Sulawesi Selatan

Pemprov Sulsel Luncurkan Program PKB, RSKD Gigi dan Mulut Turun Langsung Bantu Warga Pulau

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan resmi menggerakkan Program Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) sebagai langkah konkret menghadirkan akses layanan kesehatan hingga ke wilayah kepulauan dan daerah terpencil.

Dengan mengusung tagline “Andalan Hati Melayani, Sehat untuk Semua”, program ini menjadi bentuk nyata komitmen Pemprov Sulsel dalam memastikan tidak ada masyarakat yang tertinggal dari akses kesehatan, termasuk di pulau-pulau yang sulit dijangkau.

Salah satu instansi yang ditugaskan langsung dalam program ini adalah Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Gigi dan Mulut Sulsel.

Direktur RSKD Gimul Sulsel, drg. Wiwik Elnangti Wijaya, Sp.KGA, menegaskan bahwa keterlibatan tim medis bukan hanya bertujuan memberikan pelayanan kuratif, tetapi juga untuk melakukan identifikasi awal terhadap tantangan kesehatan masyarakat pesisir.

“Dengan kami turun lebih awal, tujuannya adalah untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan riil masyarakat pulau. Temuan lapangan ini akan kami laporkan langsung kepada Bapak Gubernur.

BACA JUGA  RSUD Labuang Baji Tegaskan Komitmen Keterbukaan Informasi Publik dalam Monev 2025 Komisi Informasi Sulsel

Laporan tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan untuk kebijakan ke depan, bukan hanya di tingkat provinsi, tapi juga bisa menginspirasi kabupaten/kota untuk membuat program serupa,” ujar Wiwik.

Dalam pelaksanaan PKB ini, wilayah kepulauan yang menjadi fokus utama berada di Kabupaten Kepulauan Selayar dan Kabupaten Pangkep, dua daerah dengan tantangan geografis yang cukup besar.

Melalui pendekatan mobile service, pemerintah menghadirkan tim tenaga profesional ke pulau-pulau tersebut, yang terdiri dari dokter spesialis, perawat, hingga tenaga medis lainnya, termasuk dari bidang spesialis gigi dan mulut.

“Program ini sangat penting karena langsung menyasar layanan spesialis ke daerah yang sebelumnya sangat minim akses. Tim yang diterjunkan adalah tenaga spesialis, sehingga bisa menjawab kebutuhan yang lebih kompleks dari masyarakat,” tambah Wiwik.

BACA JUGA  Menag Khatib dan Imam Salat Jumat di Toraja Utara

Program Pelayanan Kesehatan Bergerak secara resmi dimulai pada Senin, 4 Agustus 2025, dengan pelepasan tim dari Rumah Jabatan Gubernur Sulsel.

Tim yang diberangkatkan terdiri dari Dokter Spesialis Anak, Spesialis Obgyn, Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Gigi dan Mulut, serta tim medis dari berbagai instansi terkait. Selama satu pekan penuh, tim akan menyambangi enam pulau secara bergiliran dengan jadwal sebagai berikut:

Tanggal 4 Agustus 2025 dilakukan pelepasan dan pemberangkatan ke Pulau Sabutung. Selanjutnya, pelayanan kesehatan digelar di Pulau Karanrang pada 5 Agustus, di Pulau Laiya pada 6 Agustus, Pulau Kalombing pada 7 Agustus, dan Pulau Salemo pada 8 Agustus.

Kemudian, pada tanggal 9 hingga 10 Agustus, pelayanan akan difokuskan di Pulau Tellu Limpoe sekaligus dilaksanakan penyusunan laporan dan catatan lapangan yang akan diserahkan kepada Gubernur Sulsel sebagai bahan evaluasi.

BACA JUGA  Paskibraka Sulsel Tuntaskan Tugas di HUT ke-80 RI, Gerimis Tak Surutkan Semangat

Tak hanya fokus pada pelayanan medis kuratif, program ini juga mengedepankan pendekatan promotif dan preventif.

Selama pelaksanaan, tim kesehatan turut menggandeng puskesmas, pemerintah desa, dan tokoh masyarakat setempat untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya hidup sehat. Edukasi langsung di lapangan menjadi bagian integral dari strategi ini.

drg. Wiwik juga menegaskan bahwa PKB merupakan bentuk nyata dari implementasi visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel untuk mewujudkan Sulsel yang Maju dan Berkarakter, melalui pelayanan publik yang adaptif, responsif, dan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat hingga ke pelosok pulau. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Selatan

Pemprov Sulsel Dorong Kerja Sama SMK Vokasi dengan Dunia Usaha dan Unhas

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Sekda Sulsel), Jufri Rahman, menyaksikan langsung penandatanganan perjanjian kerja sama antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) vokasi dengan pelaku Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Dunia Kerja (Dudika).

Selain itu, juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Dinas Pendidikan Sulsel dengan Fakultas Vokasi Universitas Hasanuddin (Unhas).

Kegiatan ini menandai penguatan sinergi antara dunia pendidikan dan dunia kerja, termasuk aktivasi SMK dalam sistem aplikasi dunia kerja. Dengan sistem ini, setiap SMK dapat mengakses lowongan pekerjaan yang tersedia sekaligus menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan industri.

Menurut Jufri, pemerintah mendorong agar kerja sama ini diperluas dengan dukungan lembaga internasional, salah satunya Japan International Cooperation Agency (JICA).

BACA JUGA  Pererat Silaturahmi, Pj Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry Jalan Sehat Bersama Regional CEO Bank Mandiri

“Jepang saat ini membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar. Melalui JICA, kebutuhan itu dapat dipetakan dengan jelas. JICA bisa mengirimkan trainer atau instruktur dari Jepang untuk melatih siswa SMK kita dengan keahlian sesuai standar yang dibutuhkan industri di sana,” kata Jufri Rahman dalam sambutannya, Kamis, 2 Oktober 2025.

Lebih lanjut, ia menyampaikan pentingnya keterampilan bahasa asing bagi lulusan SMK.

“Selain kompetensi teknis, lulusan SMK juga harus dibekali kemampuan bahasa asing. Untuk pasar Jepang, penguasaan bahasa Jepang teknis menjadi penting. Demikian pula untuk peluang di Timur Tengah, bahasa Arab harus diajarkan agar lulusan kita siap berinteraksi dan bekerja di sana,” tegas Jufri. (*)

BACA JUGA  Pj Gubernur Prof Zudan Pimpin Peringatan Harhubnas ke-54 Tahun, Menhub Singgung Kereta Api di Sulsel
Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel