Connect with us

Pemkot Makassar

Munafri Sampaikan Kesan Pertama Kali Jadi Irup Hari Kemerdekaan

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Di jantung Kota Makassar, langit Karebosi kembali menjadi saksi sejarah. Dengan gagah, berdera Merah Putih berkibar, menyapa generasi yang tak pernah lelah menjaga api kemerdekaan.

Setiap helai kainnya seakan berbisik tentang perjuangan para pahlawan, dan setiap kibarnya menyalakan tekad baru bagi bangsa.

Di bawah langit yang merdeka, semangat persatuan dan kebanggaan itu terasa menyatu, menggugah jiwa untuk terus melanjutkan cita-cita Indonesia yang tak pernah padam.

Sebanyak 70 pasukan paskibra mengibarkan bendera pusaka, menjadi simbol tegaknya semangat kemerdekaan di kota para pemberani, julukan kota Makassar.

Dengan langkah tegap, pasukan paskibraka mengibarkan bendera kebangsaan, menandai detik-detik sakral peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025).

Untuk pertama kalinya, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, berdiri tegak sebagai inspektur upacara pada peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Lapangan Karebosi.

Ia juga menyampaikan rasa syukur atas kesempatan baru yang dirasakannya sebagai inspektur upacara.

“Alhamdulillah, rasanya sangat khidmat dan menjadi pengalaman berharga. Yang paling penting, kita bisa melaksanakan upacara ini dalam keadaan sehat dan penuh semangat,” ungkapnya.

Dalam kesannya, Munafri menekankan bahwa kemerdekaan bukan hanya peristiwa seremonial, melainkan momentum memperkuat komitmen pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

BACA JUGA  Pj Sekda Makassar Buka Sosialisasi Radiologi Kedokteran Unhas

“Makna keberkahan dari kemerdekaan adalah bagaimana kita mampu merdeka dari persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan,” ujarnya.

Momen tersebut, menurut Munafri, menjadi pengingat bahwa kemerdekaan harus terus dijaga dengan menghadirkan kebijakan yang berpihak pada rakyat dan membawa Kota Makassar semakin maju.

“Pemerintah hadir untuk memberikan pelayanan terbaik sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambah Munafri.

Sedangkan, Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menyampaikan harapannya agar momentum kemerdekaan menjadi penguat semangat persatuan dan dorongan bagi kesejahteraan masyarakat.

“Semoga ke depan bangsa kita senantiasa diberi keamanan, ketentraman, dan kelancaran dalam segala hal,” katanya.

“Yang terpenting, saya berharap perekonomian kita dapat terus tumbuh dan berkembang, sehingga mampu memberi kesejahteraan yang lebih baik bagi masyarakat,” tambahnya, usai upacara peringatan detik-detik Proklamasi.

Aliyah juga menekankan pentingnya menjaga semangat persatuan dan gotong royong sebagai modal utama dalam membangun bangsa.

“Mari kita jaga semangat persatuan dan gotong royong demi Indonesia yang lebih maju,” tutupnya.

Diketahui, momentum bersejarah ini turut diiringi pembacaan teks proklamasi oleh Ketua DPRD Kota Makassar, Supratman, yang menambah khidmat jalannya upacara.

BACA JUGA  Pjs Wali Kota Makassar Arwin Azis Hadiri Sertijab Komandan Lantamal VI

Serta pembacaan teks Pancasila dan naskah UUD 1945 oleh petugas bersangkutan.

Suasana khidmat menyelimuti upacara, seakan menyatukan masa lalu perjuangan dengan semangat generasi hari ini untuk menjaga keutuhan bangsa.

Adapun filosofi formasi pengibar bendera merah putih. Pasukan pengibar Sang Merah Putih yang bertugas pagi ini adalah Pasukan Agra. Mereka membentuk formasi teratai—simbol kehidupan yang lahir dari perjuangan.

Dari lumpur derita, tumbuh harapan. Disiram air kehidupan, menjulang perlahan. Di bawah langit merdeka, mekarlah jiwa.

Inilah Paskibraka: teratai yang tak pernah layu, tegak menjaga semangat kemerdekaan untuk generasi bangsa.

Barisan pasukan paskibraka pun tampil penuh wibawa. Komando Kompi dipercayakan kepada Lettu Marinir Ronny Anto Damima, S.H., Danton Zeni Kompi Markas Yonmarhanlan VI Makassar.

Didampingi para pengapit: Sertu Marinir Reski Awal Syah, Praka Marinir Yasdar, Prada Marinir Asrullah, serta Prada Marinir La Ode Muhammad Taufiq.

Pengibaran Sang Merah Putih sendiri dilakukan oleh putra-putri terbaik Kota Makassar yang telah melalui seleksi dan pelatihan ketat dari berbagai sekolah.

Bertugas sebagai pembawa baki adalah Siti Salsabila dari SMKN 4 Makassar, dengan cadangan pembawa baki yakni Nur Fadillah Ramadhani Hasan dari SMAN 3 Makassar.

BACA JUGA  Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Buka Acara Penyuluhan Hukum Anti Korupsi oleh Kejati Sulsel

Bertugas sebagai pembentang bendera adalah Zharif Kazuhiro Adnan dari SMAN 17 Makassar.

Komandan kelompok (Danpok) pengibar adalah Muh. Alif Aqila Maulana dari SMAN 1 Makassar.

Sementara, penggerek bendera dipercayakan kepada Muh. Arfandy dari SMAN 2 Makassar.

Tiga orang pasukan yang menjaga formasi dengan sigap adalah: Annisa Azzahra Pranyoto dari MAN 3 Makassar, Nur Aulia Aryadi dari SMAN 23 Makassar, Fatihatus Safa Laili Ramadhani dari SMK Penerbangan Techno Terapan Makassar.

Adapun yang memimpin pasukan kelompok 17 sebagai Komandan Kelompok adalah Andi Arsy Ibrahim Takbir dari MAN 2 Kota Makassar.

Dengan langkah tegap dan penuh khidmat, mereka mengemban amanah untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih sebagai wujud penghormatan dan pengabdian tertinggi kepada bangsa dan negara.

Hadir pada upacara Hut RI ke-80 di Lapangan Karebosi Makassar, Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, Ketua TP PKK Makassar Melinda Aksa Mahmud, jajaran forkopimda di antaranya Kapolrestabes Makassar dan Dandim 1408/Makassar, Kejari, pimpinan DPRD Makassar, jajaran SKPD, Mantan Wali Kota Makassar pada masanya, Ilham Arief Sirajuddin, Moh Ramdhan Pomanto, dan Mantan Sekda pada masanya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Munafri–Melinda Aksa Sambut Tim Kota Sehat, Tegaskan Pentingnya Lingkungan Bersih

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, bersama Ketua Forum Kota Sehat (FKS) Makassar, Melinda Aksa, menerima kunjungan Tim Verifikasi Kota Sehat Tingkat Nasional Tahun 2025 di Baruga Anging Mammiri, Kamis (2/10/2025).

Kedatangan tim yang dipimpin langsung oleh Ketua Tim Validasi Kota Sehat, Andi Anugera, menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen Pemerintah Kota Makassar menuju kota yang lebih sehat, bersih, dan layak huni.

Dalam sambutannya, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menegaskan bahwa Program Kota Sehat merupakan langkah strategis yang harus mendapat dukungan dari seluruh pihak, baik jajaran pemerintah kota maupun masyarakat luas.

“Melalui kegiatan verifikasi Kota sehat ini, terbangun persepsi dan pemahaman yang sama mengenai arti pentingnya lingkungan sehat bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujar Appi.

Saat ini, Kota Makassar terus meneguhkan diri sebagai kota yang tumbuh bersama semangat kolaborasi menuju kehidupan yang lebih sehat, aman, dan berkelanjutan.

Melalui Program Kota Sehat 2025, pemerintah, masyarakat, dan berbagai elemen lintas sektor bergerak bersama dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, layak huni, sekaligus inklusif.

Sebagai Wali Kota Makassar, Munafri menegaskan bahwa Pemkot telah menyiapkan seluruh tahapan verifikasi secara matang.

Menurutnya, yang terpenting bukan sekadar penghargaan atau kompetisi, melainkan bagaimana standar Kota Sehat benar-benar berjalan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Yang ingin kami sampaikan, standarisasi Kota Sehat ini harus berjalan dengan baik, ada ataupun tanpa penghargaan,” jelas Appi.

“Kami ingin Makassar menjadi representasi kehidupan masyarakat kota besar yang sejajar dengan kota-kota lain, bahkan bisa lebih baik daripada kota besar di Indonesia pada umumnya,” lanjut dia.

BACA JUGA  Komitmen Tingkatkan Pelayanan Publik, Danny Pomanto Resmikan Makassar Government Centre

Ia menekankan, Kota Sehat bukan sekadar program seremonial, melainkan wujud nyata dari gotong royong pembangunan lintas sektor yang terintegrasi ke dalam sembilan tatanan utama.

Dari kesehatan, pendidikan, hingga perlindungan sosial dan kesiapsiagaan bencana, seluruh aspek diarahkan untuk memastikan setiap warga Makassar dapat hidup lebih berkualitas.

Dengan prinsip kolaborasi, Pemkot Makassar tidak hanya menata kota dari sisi fisik, tetapi juga menanamkan budaya hidup sehat, meningkatkan kesadaran masyarakat, serta memperluas akses layanan publik yang adil dan merata.

Semua langkah ini diintegrasikan melalui Makassar Apps For All, yang menghadirkan akses layanan kesehatan, pengaduan, hingga partisipasi warga dalam satu platform digital.

Munafri menambahkan, sembilan tatanan yang menjadi indikator penilaian Kota Sehat wajib dilaksanakan secara konsisten.

Masyarakat, kata dia, berhak menikmati hasil dari kebijakan yang dijalankan pemerintah. Karena itu, ia berharap proses validasi kali ini juga memberi masukan yang konstruktif.

“Kalau ada hal yang masih kurang, kami siap memperbaiki. Kalau ada yang sudah baik, maka harus dipertahankan bahkan ditularkan ke wilayah lain agar berjalan menyeluruh,” ucapnya.

Lebih jauh, Munafri menekankan pentingnya kunjungan tim verifikasi ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial.

Ia berharap, validasi Kota Sehat bisa menjadi agenda tahunan yang berkesinambungan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Makassar.

Kehadiran tim validasi jangan sekadar formalitas, tetapi harus menjadi upaya nyata untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hidup setiap tahun.

“Ini juga menjadi tugas besar Ketua Forum Kota Sehat, dan kalau ada hal yang tidak berjalan, saya siap memberikan sanksi,” tegasnya.

BACA JUGA  Pjs Wali Kota Makassar Arwin Azis Hadiri Sertijab Komandan Lantamal VI

Program Kota Sehat menjadi bukti bahwa pembangunan kota bukan semata infrastruktur, melainkan tentang menghadirkan keadilan, keberlanjutan, dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

Bersama warga, pemerintah, dan semua elemen, Makassar menatap optimis menuju Sosis Saba Ustarara 2025 dengan semangat: Sehat Kotanya, Sejahtera Warganya.

Mantan Bos PSM itu menuturkan, berbagai persoalan sosial yang masih dihadapi Makassar. Menurutnya, hal tersebut harus dimaksimalkan penyelesaiannya melalui pembangunan kota yang terstruktur dan terarah.

“Dengan kehadiran tim validasi, kami berharap dapat lahir sistem pembangunan kota yang benar-benar terukur dan bisa menjadi pedoman dalam membangun Makassar sebagai kota sehat yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat,” tutup Munafri.

Sedangkan, Ketua Tim Validasi Lapangan Kabupaten/Kota Sehat Nasional, Andi Anugera menjelaskan, bahwa proses validasi dilakukan secara bertahap sejak pertengahan tahun.

Dimulai dari verifikasi dokumen yang disampaikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Makassar, dilanjutkan dengan klarifikasi daring, hingga tahap kunjungan lapangan yang kini sedang berlangsung.

“Makassar adalah barometer pembangunan di Indonesia Timur. Karena itu, validasi ini penting untuk memastikan apa yang tertuang dalam dokumen benar-benar sesuai dengan kondisi riil di lapangan,” katanya.

Kunjungan ini menjadi bagian penting dari rangkaian penilaian program Kota Sehat yang tahun ini menilai sembilan tatanan dengan total 136 indikator, sesuai Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kabupaten/Kota Sehat 2025.

Menurutnya, kunjungan kali ini bersifat spesial. Selain membawa tim lintas kementerian, termasuk perwakilan dari Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian Kesehatan, Andi juga memiliki keterikatan personal dengan Makassar.

BACA JUGA  Pj Sekda Kota Makassar Jadi IRUP Pelepasan Jenazah Almarhum Kabag Perekonomian

“Jadi, tentu ada kebanggaan tersendiri bisa melihat langsung implementasi Kota Sehat di sini,” tambahnya.

Ia menegaskan, tim validasi menilai Makassar tidak bisa disamakan dengan kabupaten lain di Sulawesi Selatan.

Sebagai kota metropolitan sekaligus pintu gerbang Indonesia Timur, Makassar harus dipandang sejajar dengan kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Medan.

“Kita pahami betul, pembangunan kota sebesar Makassar tidak mungkin sempurna. Namun kami ingin memastikan, apa yang tercantum dalam dokumen Kota Sehat benar-benar menjadi bagian dari keseharian masyarakat,” tururnya.

“Baik layanan kesehatan yang cepat, perlindungan sosial, hingga kesiapsiagaan bencana,” jelasnya, menambahakan.

Andi Anugera juga menyampaikan bahwa tim verifikasi tetap membuka ruang perbaikan bagi Pemkot Makassar selama proses validasi berlangsung.

“Kalau ada hal-hal yang masih bisa dilengkapi selama kunjungan, mohon agar bisa segera ditindaklanjuti. Nantinya hasil validasi ini akan kami bawa ke rapat pleno di pusat,” ujarnya.

Lebih jauh, dia mengungkapkan bahwa Kementerian sedang berupaya agar penyerahan penghargaan Swasti Saba 2025 dapat dilaksanakan langsung di Istana Negara oleh Presiden RI.

“Kami sedang mengupayakan agar penghargaan ini kembali digelar di lingkungan Istana, bahkan langsung diserahkan oleh Bapak Presiden. Tentu ini akan menjadi motivasi besar bagi kabupaten/kota penerima, termasuk Makassar,” pungkasnya.

Diketahui, kunjungan tim verifikasi dijadwalkan berlangsung selama dua hari (tanggal 2-3 September 2025, dengan agenda padat, termasuk validasi di sejumlah lokus, salah satunya Kecamatan Panakukang.

Hasil penilaian akan menentukan apakah Kota Makassar layak kembali meraih penghargaan Swasti Saba sebagai Kota Sehat tahun 2025. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel