Connect with us

Kementrian Agama RI

Dr. Bunyamin Gaungkan Asta Protas di Sulsel: Dari Sukses Haji hingga Kurikulum Berbasis Cinta

Published

on

Kitasulsel—Pinrang—Tenaga Ahli Menteri Agama RI Bidang Haji, Umrah, dan Hubungan Internasional, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, terus konsisten mengampanyekan penguatan Asta Protas (delapan program prioritas Kementerian Agama RI).

Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Sulawesi Selatan, Dr. Bunyamin memulai sosialisasi Asta Protas di Kementerian Agama Kota Makassar, dan pada Jumat (29/8/2025) melanjutkannya di Kantor Kemenag Kabupaten Pinrang.

Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya pemahaman ASN Kemenag terhadap program prioritas kementerian yang harus mampu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya di lingkungan keluarga, tetapi juga dalam lingkup pelayanan publik.

“Tahun ini pelaksanaan haji sangat sukses. Survei BPS menunjukkan kepuasan jamaah meningkat dari 82% tahun lalu menjadi 88% pada 2025. Kesuksesan ini harus kita sebarkan. ASN Kemenag jangan hanya jadi penikmat berita, tetapi harus menjadi pelopor menyebarkan kabar baik melalui media, baik online maupun offline,” tegasnya.

BACA JUGA  Menag dan KPAI Bahas Langkah Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual

Lebih lanjut, Dr. Bunyamin menjelaskan bahwa Asta Protas tidak hanya berfokus pada layanan haji, tetapi juga menyentuh program strategis lain, seperti Ekoteologi dan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC).

“Melalui Asta Protas, kita ingin melahirkan generasi yang berpikir damai, teduh, dan berakhlak mulia. Jika anak-anak kita tumbuh dengan nilai cinta dan kedamaian, maka kelak bangsa ini akan lebih tenteram dan sejahtera,” jelasnya.

Menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Dr. Bunyamin juga mengajak para penyuluh agama untuk menjadikan momentum bulan Maulid sebagai sarana menggaungkan program prioritas Kemenag.

“Gunakan momentum bulan Maulid untuk menyosialisasikan program Menteri Agama. Dengan begitu, masyarakat dapat merasakan langsung manfaat dari kehadiran Kemenag,” pesannya.

BACA JUGA  DPR Setuju Usulan Tambahan Anggaran Kemenag 2026

Kegiatan sosialisasi di Pinrang ini turut dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pinrang, para penyuluh agama, perwakilan KUA, serta ormas keagamaan.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pinrang, H. Irfan Daming, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran langsung Tenaga Ahli Menag RI.

“Ini adalah energi tambahan bagi kami di Pinrang. Kehadiran Dr. Bunyamin tentu akan mempercepat akselerasi jajaran Kemenag Pinrang dalam mengimplementasikan program prioritas Kemenag RI,” ungkapnya.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tiga Kementerian Sinergi Lindungi Santri dan Perkuat Infrastruktur Pesantren

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Tragedi ambruknya bangunan musala pondok pesantren menjadi pengingat penting bagi pemerintah untuk memperkuat perlindungan terhadap para santri. Sebagai langkah konkret, tiga kementerian menandatangani Kesepakatan Bersama tentang Sinergi Penyelenggaraan Infrastruktur Pendidikan Pesantren, Selasa (14/10/2025) di Jakarta.

Kesepakatan ini melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.

Melalui kesepakatan ini, tiga kementerian akan memperkuat koordinasi dalam pertukaran data dan informasi pesantrendi bawah pembinaan Kementerian Agama, serta memberikan dukungan teknis terhadap keandalan bangunan dan penyehatan lingkungan pesantren.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa pesantren merupakan aset pendidikan keagamaan terbesar di Indonesia.

“Jumlah pondok pesantren di Indonesia sangat banyak, mencapai 42.369. Semuanya swasta, tidak ada yang negeri. Madrasah negeri hanya sekitar 5 persen, sementara 95 persen lainnya swasta. Sedangkan sekolah umum justru sebaliknya, 95 persen negeri dan 5 persen swasta,” ungkap Menag.

BACA JUGA  Menag RI Nasaruddin Umar Gandeng KPK, Pastikan Penyelenggaraan Haji Bebas Korupsi

Menurut Menag Nasaruddin, penguatan infrastruktur pesantren bukan hanya soal bangunan, tetapi juga wujud perlindungan negara terhadap anak-anak yang sedang belajar di lembaga keagamaan.

“Kasus yang menimpa pondok pesantren di Jawa Timur kemarin menjadi pengingat bagi kita semua. Yang penting jangan sampai kasus seperti itu terulang kembali. Kita ingin memastikan keamanan dan kelayakan bangunan di pesantren seluruh Indonesia,” pungkas Menag

Menag menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas perhatian besar terhadap dunia pesantren.

“Saya mewakili komunitas pesantren berterima kasih kepada Presiden Prabowo yang begitu cepat memberikan arahan kepada semuanya dan menambah sedikit anggaran. Ini bukti perhatian negara terhadap pendidikan pesantren,” kata Nasaruddin Umar.

Langkah Konkret Pemerintah

BACA JUGA  Menag Minta Pimpinan Satker Lebih Tanggap Akan Potensi Konflik

Kementerian PUPR akan mengambil peran teknis dalam memastikan setiap bangunan pesantren aman dan memenuhi standar keandalan konstruksi. Menteri PUPR Doddy Hanggodo menjelaskan bahwa pihaknya akan memulai dengan pemetaan dan uji sampling terhadap bangunan pesantren di berbagai daerah.

 

“Kami akan membantu memastikan agar bangunan pesantren layak dan aman. Fokus awalnya pada sampling kualitas bangunan di 80 pesantren yang akan kami laporkan kepada Menteri Agama untuk tindak lanjut,” jelas Doddy Hanggodo.

Ia menambahkan, tim teknis PU juga akan mendampingi proses perizinan bangunan dan memberikan pelatihan teknis sederhana kepada pengelola pesantren. “Kami ingin pesantren tidak kesulitan mengurus PBG, dan bagi yang kecil, kami bantu dengan panduan konstruksi dasar agar lebih aman,” tambahnya.

Langkah ini merupakan bentuk konkret sinergi lintas kementerian dalam melindungi para santri, yang sebagian besar menempuh pendidikan di lingkungan berasrama.

BACA JUGA  Nasaruddin Umar: Kemenag Siap Dukung NU Dalam Membangun Keluarga Maslahat

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa perlindungan terhadap santri adalah wujud keadilan negara. “Yang paling pokok adalah rasa aman dan nyaman bagi proses belajar anak-anak kita. Itu makna keadilan negara,” ungkapnya.

Kesepakatan tiga kementerian ini mencakup pertukaran data dan informasi pesantren di bawah pembinaan Kementerian Agama, dukungan teknis terhadap keandalan bangunan dan penyehatan lingkungan, serta koordinasi pembinaan dan pengawasan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) oleh pemerintah daerah.

Turut hadir dalam kesempatan ini Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana, Staf Khusus Menteri Agama Ismail Cawidu, dan Gugu Gumilar, dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Suyitno. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel