Connect with us

DISKOMINFO KAB SIDRAP

Kunjungan Bupati Sidrap ke Wamenparekraf: Perkuat Sinergi Lama, Bahas Wisata Geothermal hingga Kuliner

Published

on

Kitasulsel—Jakarta – Suasana pertemuan Bupati Sidrap dengan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Ni Luh Enik Ermawati di Jakarta berlangsung lebih dari sekadar agenda resmi. Tatap muka itu seolah menjadi reuni lama yang menyatukan kembali dua sosok yang pernah bersinergi sejak masa awal karier mereka di Sulawesi Selatan.

Ni Luh, yang sebelum terjun ke dunia birokrasi pernah berprofesi sebagai jurnalis di Sulsel, mengenal baik Syaharuddin Alrif ketika ia masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi. Hubungan kerja sama yang terjalin kala itu membekas hingga kini, dan terlihat jelas dalam suasana akrab yang menyelimuti pertemuan resmi tersebut.

“Sudah lama saya mengenal Pak Bupati ini. Dari dulu beliau dikenal gesit, banyak ide, dan punya jejaring luas. Kini, melihat Sidrap berkembang pesat di bawah kepemimpinannya, saya merasa seperti menyaksikan perjalanan panjang seorang sahabat yang konsisten bekerja untuk masyarakat,” ungkap Ni Luh dengan nada hangat saat berbincang dengan awak media.

BACA JUGA  Pangdam Apresiasi Program IP300 Gagasan Bupati Sidrap

Namun pertemuan ini tidak hanya bernuansa nostalgia. Bupati bersama rombongan yang terdiri dari Sekda Andi Rahmat Saleh, Kepala Bappelitbangda Herwin, Kadispora Patriadi, dan Kabag Umum serta Protokol Irham Imran, datang membawa misi besar: memperkenalkan potensi wisata Sidrap yang belum sepenuhnya terangkat.

Dalam paparannya, Bupati menekankan rencana pengembangan sejumlah sektor, termasuk pembangunan destinasi Geothermal Tourism—sebuah konsep wisata berbasis energi terbarukan yang diharapkan menjadi ikon baru Sidrap.

“Sidrap tidak hanya lumbung pangan, tetapi juga punya banyak potensi wisata yang bisa mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Dengan dukungan Kemenparekraf, kami ingin Sidrap berdiri sejajar dengan daerah lain yang lebih dulu dikenal sebagai tujuan wisata,” ujar Bupati.

BACA JUGA  Bupati Ajak Warga Sidrap di Rantau Bersama Bangun Daerah

Wamenparekraf merespons positif gagasan tersebut. Menurutnya, apa yang dilakukan Pemda Sidrap adalah langkah progresif dalam membangun citra daerah yang berdaya saing, namun tetap berakar pada potensi lokal.

Pertemuan yang dimulai dengan nostalgia akhirnya berujung pada komitmen bersama: menjadikan Sidrap sebagai salah satu destinasi wisata baru yang mampu menarik perhatian nasional. Bagi masyarakat Sidrap, ini bukan hanya kabar tentang proyek pariwisata, tetapi juga bukti nyata bahwa hubungan yang terjalin dengan tulus sejak lama dapat melahirkan kerja sama yang bermanfaat bagi masa depan daerah.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

DISKOMINFO KAB SIDRAP

Rujab Bupati Sidrap: Rumah yang Kini Bernapas Bersama Rakyat

Published

on

KITASULSEL—SIDRAP – Di jantung Kota Pangkajene, berdiri megah rumah jabatan bupati Sidrap. Selama puluhan tahun, bangunan itu seperti dunia lain — tempat para pejabat, pertemuan resmi, dan tamu-tamu penting. Bagi warga biasa, pagar besi yang mengelilinginya adalah garis tak kasat mata yang mengatakan: “Hanya untuk yang berkepentingan.”

Namun, pagi itu, udara terasa berbeda. Dari gerbang besar yang terbuka lebar, tawa anak-anak, langkah riang peserta Gerak Jalan Indah, dan aroma kuliner rakyat bercampur jadi satu. Tak ada wajah kaku petugas yang menghalangi, tak ada rasa sungkan untuk melangkah masuk.

Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, berdiri di tengah halaman, menyapa setiap orang seperti menyambut tamu di rumah pribadinya. Ia menyalami peserta gerak jalan, berfoto bersama anak-anak sekolah, bahkan sempat bercanda dengan para pedagang kaki lima yang ikut meramaikan acara.

BACA JUGA  Apresiasi Respons dan Keterbukaan Pemkab Sidrap

Bagi Jufri, warga Bampue berusia 49 tahun, momen ini adalah sejarah pribadi. Ia duduk di kursi depan Rujab, memandang sekeliling dengan mata berbinar.

“Saya lahir di Sidrap, tapi baru di era bupati ini saya bisa masuk Rujab tanpa larangan sedikit pun. Dulu hanya bisa lihat dari luar, sekarang bupati sendiri yang mengajak kami masuk, bahkan berbaur tanpa sekat,” ucapnya, suaranya mengandung rasa bangga dan haru.

Hari itu, rumah jabatan bukan lagi sekadar simbol kekuasaan. Ia menjadi tempat di mana rakyat merasa diundang, diakui, dan dirangkul. Pagar besi yang dulu membatasi, kini menjadi gerbang yang menyambut.

Dan mungkin, inilah makna kepemimpinan yang sesungguhnya: bukan hanya memerintah dari balik meja, tetapi hadir di tengah rakyat, membuka pintu, dan membiarkan rumah jabatan bernapas bersama denyut kehidupan masyarakatnya.

BACA JUGA  Bupati Sidrap Temui Kepala BBWS Pompengan Bahas Pembenahan Irigasi
Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel