Connect with us

Siapa Figur yang Pas Dampingi Indira di Pilkada Kota Makassar?

Published

on

Kitasulsel–Makassar Dalam persiapan jelang Pilkada Kota Makassar pada November mendatang, calon Walikota Indira Yusuf Ismail sedang mempertimbangkan dengan serius siapa yang akan menjadi pendampingnya.

Berbagai figur potensial telah muncul dalam diskusi publik, mencerminkan dinamika politik yang sedang berkembang di kota berjuluk Angin Mammiri.

Di antara nama-nama yang disorot sebagai calon pendamping Indira adalah politisi senior seperti Munafri Arifuddin dari Partai Golkar. Selain itu, Andi Seto Asapa, mantan Bupati Sinjai, juga menjadi salah satu yang dianggap mampu untuk memenuhi kriteria yang dibutuhkan.

Tidak hanya dari kalangan politisi, tetapi juga dari mantan pejabat senior Pemkot Makassar seperti Rahman Bando, yang memiliki pengalaman birokrasi yang mendalam.

Selain itu, legislator DPRD Sulsel Rahman Pina, ketua DPW Sulsel PKB Azhar Arsyad, dan ketua DPW PKS Sulsel Amri Rasyid juga menjadi bahan pertimbangan serius dalam simulasi pencarian calon pendamping Indira.

Wacana ini memperlihatkan pentingnya memilih sosok yang tepat untuk mengisi posisi pendamping, mengingat visi pembangunan kota yang telah dirintis dan popularitas Indira di kalangan pemilih.

“Pertimbangannya, untuk mengefektifkan program dan tata kelola pemerintahan yang sudah ditanamkan pak Danny, Ibu Indira butuh sosok yang bisa membantu beliau,” ungkap Direktur Politik Profetik Institute, Asratillah, Jumat (28/6/2024)

Selain popularitas dan pengalaman, kemampuan untuk memperkuat strategi politik dan administrasi pemerintahan lokal juga menjadi faktor penting dalam menentukan siapa yang akan mendampingi Indira dalam kontestasi politik yang semakin ketat.

Kedua kriteria, baik dari latar belakang birokrat maupun politisi, menjadi landasan untuk memilih pendamping yang cocok bagi Indira dalam upaya mewujudkan visi pembangunan Kota Makassar ke depan. (**)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Resmikan Alih Status IAIN Ponorogo Jadi UIN Kiai Ageng Muhammad Besari

Published

on

Kitasulsel–PONOROGO Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo resmi beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari. Peresmian perubahan status ini dilakukan Menteri Agama Nasaruddin Umar, sekaligus meresmikan Gedung Pusat Sumber Belajar, Minggu (14/9/2025).

Gedung baru tersebut akan difungsikan sebagai pusat pendidikan sekaligus kantor layanan, mempertegas peran UIN Ponorogo sebagai pusat keilmuan dan pengabdian masyarakat.

Menag berharap dengan status universitas, UIN Ponorogo semakin produktif melahirkan generasi muda yang berakhlak, berilmu, dan berdaya saing global.

“Saya bangga dengan kampus-kampus yang bersih, asri, disiplin, dengan mahasiswa produktif dan sopan, serta dosen-dosen kreatif. InsyaAllah UIN Ponorogo bisa menjadi kampus yang membanggakan,” kata Menag.

 

Lebih lanjut, Menag mengingatkan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) memiliki peran lebih luas dibandingkan kampus umum. “Kampus UIN harus berbeda. Bukan hanya lembaga akademik, tetapi juga institusi dakwah,” pesan Menag.

“PTKIN tidak cukup hanya melahirkan ilmuwan, tapi juga intelektual dan cendekiawan. Ilmuwan itu tahu, intelektual mengamalkan, dan cendekiawan menghadirkan resonansi kebermanfaatan bagi masyarakat,” sambungnya.

 

Dalam sambutannya, Menag juga menyoroti suasana kampus yang hijau dan asri sebagai salah satu keunggulan UIN Ponorogo. “Kampus ini indah, hijau, dan sejuk. Banyak pepohonan dan hewan di sekitarnya. Suasana seperti ini akan membuat mahasiswa betah belajar,” ujarnya.
​​​​​​​
​​​​​​​Menag menekankan bahwa keasrian kampus harus sejalan dengan kualitas akademik dan karakter mahasiswa. “Prasarananya sudah bagus, tinggal bagaimana kita merawatnya. Yang lebih penting adalah manusianya. Produk yang lahir dari UIN Ponorogo harus hebat dan terkenal, menjadi kebanggaan Ponorogo bahkan Indonesia,” tegasnya.

 

Peresmian ini turut dihadiri Rektor UIN Ponorogo, Bupati Ponorogo, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Kepala Kankemenag Ponorogo, serta para rektor PTKIN dari berbagai daerah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel