Politics
Generasi Milenial Titip Harapan ini ke Fatmawati Rusdi

Kitasulsel—PINRANG – Fatmawati Rusdi mendapat sambutan hangat dari generasi muda Kabupaten Pinrang dalam sebuah dialog santai di Kafe Devasco, Kecamatan Watang Sawito, Minggu (1/9/2024) malam. Kehadiran kandidat wakil gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) itu bukan hanya sekadar bertemu, tapi juga menginspirasi kaum milenial di sana.
Asriadi, seorang aktivis kampus yang turut hadir, mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok Fatmawati. Menurutnya, jarang ada perempuan yang berani terjun ke dunia politik dengan tekad dan dedikasi seperti Fatmawati.

“Tentunya suatu keputusan berani. Fatma jadi representasi pemimpin perempuan yang berdedikasi besar. Selama ini pengalamannya, baik di tingkat daerah maupun nasional, sudah berpuluh tahun,” ujar Asriadi, yang akrab disapa Nakata.
Nakata menambahkan, ketulusan hati Fatmawati dalam mengabdi menjadi cerminan bagi generasi muda di Pinrang. Dia percaya, mayoritas milenial tidak ragu mendukung pasangan Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi pada Pilgub Sulsel 2024 nanti.

“100 persen kita akan bantu Andalan Hati berjuang di pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulsel. Kita butuh pemimpin yang perhatian dengan nasib generasi mudanya,” tegasnya.
Sementara itu, Ardi Mulyadi, Ketua Milenial Pinrang, juga memuji keberpihakan Fatmawati terhadap generasi muda. Menurutnya, program-program Fatmawati yang berfokus pada peningkatan kapasitas SDM, seperti program Melek Al-Quran, sangat dibutuhkan anak muda.
“Memang kita butuhkan sosok pemimpin berani seperti Kakak Fatmawati Rusdi. Beliau berani membuat dobrakan dan inovasi baru, utamanya program-program yang menyasar anak muda. Pendidikan akhlak dan peningkatan skill kerja itu salah satu yang kita lihat sekaligus alasan kami mendukung Andalan Hati,” jelas Ardi,
Di akhir acara, sebagai tanda penghormatan, Ardi memberikan cendera mata berupa miniatur patung La Sinrang, Pahlawan Pinrang, kepada Fatmawati. “Kami berharap Kak Fatmawati bisa menjadi pahlawan bagi generasi muda di Sulsel, khususnya di Kabupaten Pinrang,” ujarnya penuh harap.
Politics
Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.
Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.
Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.
Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics12 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login