Connect with us

Pemkot Makassar

Indira Yusuf Ismail Jenguk Penderita Lumpuh Layu dan Hidrosefalus di Banta-bantaeng

Published

on

Kitasulsel–Makassar Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap warga dengan melakukan kunjungan ke Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Minggu (8/09/2024).

Dalam kunjungan tersebut, Indira menyusuri lorong-lorong pemukiman untuk menemui sejumlah warga yang membutuhkan perhatian khusus, terutama yang tengah berjuang melawan penyakit.

Salah satu titik yang dikunjungi adalah rumah seorang anak di RT 7/RW 4 yang menderita lumpuh layu. Tak berhenti di situ, Indira juga melanjutkan perjalanannya ke RT 5/RW 4 untuk bertemu dengan balita penderita hidrosefalus.

Di kedua lokasi tersebut, Indira tak hanya membawa bantuan berupa kebutuhan sehari-hari, namun juga memberikan dukungan moral kepada keluarga penderita, mendengarkan dengan empati cerita dan keluh kesah mereka.

BACA JUGA  Harganas ke-32 di Makassar, Wali Kota Munafri Sampaikan Keluarga Sehat, Kunci Bangun Keluarga Tangguh

Dalam kesempatan tersebut, Indira juga memberikan pesan penting kepada para orang tua untuk selalu memperhatikan kondisi kesehatan anak-anak mereka.

“Sabarki, terus berikan perhatian penuh kepada anak-anak kita. Bantuan yang kami berikan mungkin tidak seberapa, tapi semoga ini dapat meringankan beban,” kata Indira.

Tak hanya fokus pada kunjungan ke rumah-rumah warga, Indira juga meluangkan waktu untuk meninjau Posyandu Dahlia IV di kelurahan yang sama.

Di sana, ia mengecek kondisi infrastruktur serta sarana prasarana yang tersedia. Meskipun fasilitas seperti toilet dan aliran air belum sepenuhnya berfungsi dengan baik, antusiasme warga untuk memanfaatkan layanan kesehatan Posyandu tetap tinggi.

Indira memastikan para kader Posyandu dapat terus memberikan pelayanan berkualitas bagi masyarakat, meski menghadapi kendala fasilitas.

BACA JUGA  Lanjutkan Pembangunan Kota, Indira Ajak Warga Jaga Semangat Gotong Royong

“Kualitas pelayanan harus tetap terjaga, dan kita harus terus berupaya memperbaiki kondisi yang ada,” ujar Indira.

Indira juga menyempatkan diri untuk menyapa sejumlah lansia yang duduk di depan rumah mereka saat dalam perjalanan keluar dari lorong-lorong pemukiman.

India menanyakan kabar dan kesehatan para sesepuh tersebut. Kehadiran Indira memberikan semangat bagi warga yang ditemui di sepanjang lorong.

Hal itu secara tidak langsung mengukuhkan komitmennya untuk selalu berada di tengah-tengah masyarakat, terutama yang membutuhkan perhatian lebih.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Dosen dan Guru Besar ASPIKOM Titip Harap ke Wali Kota Munafri

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menerima kunjungan Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) di Baruga Angin Mamiri, Rumah Jabatan Wali Kota Makassar, Jumat (1/8/2025).

Kunjungan ini dihadiri para guru besar dan dosen Ilmu Komunikasi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Dalam sambutannya, Munafri atau yang akrab disapa Appi, menekankan bahwa Makassar saat ini jauh berbeda dari persepsi negatif yang selama ini sering muncul di media.

“Banyak orang menilai Makassar sebagai kota demonstrasi, kota gaduh. Padahal tidak begitu. Makassar adalah kota yang aman, damai, dan nyaman dikunjungi,” tegas Appi.

Ia menambahkan, kondisi Kota Makassar yang semakin tertata turut berkontribusi terhadap citra positif di mata wisatawan dan tamu dari luar daerah.

Lanjut dia, Kota ini terus bertumbuh. Pertumbuhan ekonomi Makassar selalu berada di atas rata-rata nasional.

BACA JUGA  Wali Kota Makassar Terima Kunjungan PSMTI Sulsel, Dukung Bakti Sosial Donor Darah Ramadan

“Ini menjadi bukti bahwa Makassar berkembang dan terbuka bagi siapa saja,” lanjutnya.

Di hadapan para akademisi Ilmu Komunikasi, Appi juga menyinggung karakter khas Kota Makassar yang berada di wilayah pesisir dengan penduduk sekitar 1,4 juta jiwa.

Menurutnya, Makassar tidak hanya menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan budaya, tetapi juga merupakan kota bersejarah dengan kekayaan identitas lokal yang kuat.

“Makassar adalah kota tua dengan peradaban yang maju sejak dulu. Kita punya bahasa sendiri, aksara sendiri, dan budaya yang masih hidup hingga hari ini,” pungkasnya.

Kunjungan ASPIKOM ini sekaligus menjadi ruang kolaborasi antara pemerintah daerah dan kalangan akademisi, terutama dalam pengembangan narasi komunikasi yang konstruktif untuk kota dan warganya.

BACA JUGA  Wali Kota Makassar dan BPKP Sulsel Bahas Pengawasan Program Makan Bergizi Gratis

Kunjungan ASPIKOM ke Makassar tidak hanya memperkuat jejaring akademik, tetapi juga membuka peluang kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi dan pemerintah daerah dalam membangun narasi komunikasi yang inklusif dan inspiratif.

Ketua ASPIKOM terpilih periode 2025–2028, Prof. Anang Sujoko, menyampaikan apresiasi mendalam atas sambutan luar biasa dari Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, serta keramahan masyarakat kota.

“Kami sangat bersyukur bisa menyelesaikan kongres ini dengan baik, dan yang lebih penting lagi, kami merasa diterima dengan hangat oleh warga Makassar, khususnya Pak Wali Kota. Sambutannya luar biasa,” ujar Prof. Anang.

Ia menilai, suasana damai dan kondusif selama penyelenggaraan kongres menjadi bukti bahwa Makassar adalah kota yang menginspirasi dalam hal kedamaian dan optimisme.

BACA JUGA  Danny Pomanto Buka Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Kota Makassar Tahun 2026

“Tidak ada reaksi negatif, semua berjalan lancar dan damai. Ini menunjukkan Makassar adalah kota penuh harapan,” tambahnya.

Prof. Anang juga menyampaikan doa dan harapan agar Kota Makassar terus mengalami kemajuan di bawah kepemimpinan yang berkelanjutan.

“Kami doakan Pak Wali sukses, dan semoga kepemimpinannya terus berlanjut demi kebaikan kota ini,” ungkapnya.

Sementara itu, akademisi dari Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin, Prof. Muhammad Akbar, mengungkapkan bahwa lebih dari 200 perwakilan peserta kongres hadir di Makassar dan merasa nyaman selama berada di kota ini.

“Mereka bisa menikmati Makassar, termasuk kuliner khas yang tersedia 24 jam. Kami harap pengalaman ini membekas positif bagi semua peserta,” singkat Prof. Akbar. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel