Daerah
Sekda Jufri Rahman Dorong Tana Toraja Jadi Destinasi Pariwisata Kelas Dunia

Kitasulsel–TORAJA Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, mendorong Tana Toraja menjadi ikon pariwisata kelas dunia. Warisan budaya seperti upacara Rambu Solo, Ma’nene, dan Rumah Adat Tongkonan tidak hanya menjadi simbol identitas, tetapi juga menunjukkan betapa kuatnya komitmen masyarakat Toraja dalam merawat tradisi yang sudah turun-temurun.
“Tradisi yang sarat dengan nilai-nilai kehidupan dan keharmonisan ini mengantarkan Toraja menjadi salah satu ikon pariwisata di Indonesia yang mendunia.

Keindahan alam yang luar biasa, menjadikan Toraja sebagai destinasi wisata yang selalu menarik perhatian, baik wisatawan domestik maupun mancanegara,” kata Jufri Rahman, yang mewakili Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh, menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Tana Toraja ke-67 dan HUT Toraja ke-777, yang dipusatkan di Plaza Kolam Makale, Senin, 16 September 2024.
Jufri Rahman mengungkapkan, potensi pariwisata kelas dunia ini harus terus dirawat dan dikembangkan demi perbaikan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tana Toraja.

Selain itu, infrastruktur yang memadai, pengelolaan destinasi yang profesional, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor pariwisata menjadi kunci untuk memperkuat posisi Tana Toraja sebagai destinasi unggulan dunia.
Pemprov Sulsel, kata Jufri Rahman, berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Tana Toraja.
Termasuk terus mendorong pengembangan sektor pertanian dengan memperkuat kualitas produk, akses pasar, dan teknologi modern, khususnya kepada pelaku UMKM yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
“Dari sektor kerajinan tangan dan industri kreatif juga memiliki potensi yang besar. Produk-produk kerajinan lokal, mulai dari tenun hingga ukiran khas Toraja, memiliki nilai seni yang tinggi dan mampu bersaing di pasar global.
Melalui penguatan akses terhadap pasar dan inovasi dalam desain, dapat mendorong produk-produk ini menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan dan pasar ekspor,” jelasnya.
Turut hadir mendampingi Jufri Rahman, sejumlah pejabat lingkup Pemprov Sulsel. Diantaranya Staf Ahli Erna Since Lamba, Kepala Pelaksana BPBD Sulsel Amson Padolo, Kepala Bidang Komunikasi dan Humas Diskominfo SP Sulsel Fitra, Kepala UPTD Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Wilayah 2 DBMBK Provinsi Sulsel, Khalid, KTU BPMPP DKP Sulsel Masdar, serta Baso Pangerang mewakili Kasatpol PP Sulsel. (*)
Daerah
Demonstrasi Tolak Kenaikan PBB di Bone Dinodai Mobilisasi Massa Luar, Pengamat: Ada Pihak yang Memanfaatkan

Kitasulsel–BONE Aksi demonstrasi menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Bone yang berujung bentrokan menuai sorotan.
Meski penyampaian aspirasi merupakan bagian dari demokrasi, aksi tersebut dinilai tercoreng karena adanya mobilisasi massa dari luar daerah serta indikasi adanya keterlibatan tim sukses pada Pilkada Bone 2024 yang belum menerima kekalahan.

Pengamat Politik dan juga akademisi Unhas, Prof Sukri Tamma menilai, jika demonstrasi memang lahir dari keresahan masyarakat Bone, semestinya yang turun ke jalan adalah warga Bone sendiri. Kehadiran massa dari luar justru memunculkan pertanyaan soal maksud dan tujuan aksi.
“Kalau masyarakat luar Bone ikut turun, tentu ini dipertanyakan. Apakah benar ada keterkaitan langsung, atau justru hanya dimobilisasi untuk kepentingan tertentu,” ujarnya, saat dimintai pandangan, Kamis (21/8/2025).

Selain itu, keterlibatan sejumlah mantan tim sukses di Pilkada Bone 2024 lalu juga menguatkan dugaan adanya motif politik.
Menurutnya, ada dua kemungkinan: sebagian tim sukses ingin mengingatkan bupati agar kembali pada perjuangan awal, atau sebaliknya, aksi tersebut dilatarbelakangi kekecewaan pribadi karena kepentingan mereka tidak terpenuhi.
“Isu PBB ini memang sensitif. Tapi tidak menutup kemungkinan ada pihak yang memanfaatkannya untuk menyerang pemerintah daerah saat ini,” jelasnya.
Demo di Bone ini memang sarat kepentingan. Ada pembelokan fakta tentang besaran kenaikan dan objek yang dikenai pajak.
Di masyarakat dihembus isu kenaikan pajak 300 persen yang akan berlaku untuk semua pemilik tanah dan bangunan. Padahal, kenyataan tidak seperti itu.
Temuan aparat, di lapangan kuat indikasi demo ini ditunggangi oleh pihak tertentu yang move on dari pemilihan bupati.
Di sisi lain, langkah Pemkab Bone dibawah kepemimpinan Bupati Andi Asman Sulaiman dan Wakil Bupati Andi Akmal Pasluddin, pun akhirnya membatalkan kenaikan PBB dinilai sudah tepat.
Kebijakan tersebut dianggap bijak karena mampu meredam keresahan warga tanpa menambah beban ekonomi masyarakat di tengah kondisi sulit saat ini.
“Pemerintah sudah menunjukkan sikap bijaksana. Kenaikan PBB dibatalkan agar masyarakat tidak semakin kesulitan. Itu bukti pemerintah masih mendengar aspirasi rakyatnya,” tambahnya.
Ia menegaskan, berbeda pandangan dalam demokrasi adalah hal wajar. Namun, mobilisasi massa luar daerah dan kepentingan politik praktis sebaiknya tidak mengganggu harmoni masyarakat Bone. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics11 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login