Connect with us

Kementrian Agama RI

Resmikan Gedung PPG UIN Rafah, Menag Harap Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Published

on

Kitasulsel–PALEMBANG Menteri Agama RI Nasaruddin Umar meresmikan Gedung Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN Rafah) Palembang. Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti gedung dan pemotongan pita.

Usai peresmian, Menag dan rombongan berkesempatan mengelilingi dan memantau langsung sudut-sudut gedung. Tampak mendampingi Menag Nasaruddin Umar, Dirjend Pendidikan Islam Abu Rokhmad, Direktur PTKI Ahmad Zainul Hamdi, dan Staf Khusus Menteri Agama.

Hadir juga Rektor UIN Rafah Palembang, Nyayu Khodijah, para pejabat civitas akademika, Kakanwil Kemenag Sumsel, Syafitri Irwan dan jajaran.

“Saya berharap, gedung baru ini dapat memberikan manfaat besar bagi peningkatan kualitas pendidikan dan bisa mencetak tenaga pendidik yang professional,” kata Menag Nasaruddin, Selasa (3/12/2024).

BACA JUGA  Buka Konsolidasi Nasional KUB, Menag Nasaruddin Umar Ajak Perkuat Kerukunan

“Hari ini menjadi hari yang sangat bersejarah. Kita berada di Kampus yang sangat indah. UIN Raden Fatah merupakan kampus yang sangat indah, terlebih dipimpin Rektor seorang perempuan yang luar biasa.

Lain tampaknya Kampus itu kalua disentuh oleh seorang perempuan” sambung Menag Nasaruddin.

Menag Nasaruddin juga menyampaikan bahwa gedung yang bagus ini harus bisa dirawat dengan baik. Namun tidak kalah penting kemanfaatan gedung ini yang harus diutamakan untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat yang lebih luas.

“Laki-laki dan perempuan itu sama haknya ketika memimpin Lembaga Pendidikan/Kementerian,” tandas Menag Nasaruddin.

Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Nyayu Khodijah menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan dukungan dari seluruh jajaran Kementerian Agama.

BACA JUGA  Kemenag Anggarkan Rp897 Miliar Insentif Guru Non PNS di 2025

Terlebih kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar yang sudah berkunjung ke UIN Raden Fatah Palembang untuk kedua kalinya, sebelumnya saat menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal pada tahun lalu.

“Alhamdulillah, hari ini gedung PPG telah diresmikan oleh Bapak Menteri Agama. UIN Raden Fatah akan terus berupaya meningkatkan kualitas, fasilitas dan mutu pendidikan,” kata Nyayu Khodijah.

Nyayu Khodijah juga menyampaikan bahwa kehadiran gedung PPG ini menjadi langkah strategis dalam mendukung UIN Raden Fatah sebagai pusat unggulan dalam pendidikan dan mampu bersaing di kancah global.

“Kami berharap, gedung PPG ini dapat menjadi fasilitas penunjang pengembangan kurikulum pendidikan berbasis integrasi ilmu dan agama, sekaligus menjawab tantangan kebutuhan tenaga pendidik professional,” tandas Nyayu Khodijah. (*)

BACA JUGA  DPR Sepakat Kemenag Realokasi Anggaran Rp616 Miliar untuk BP Haji dan BPJPH
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Minta Badan Moderasi Beragama Proaktif Petakan Kerukunan Umat

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar meminta Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia(BMBPSDM) Kementerian Agama (Kemenag) untuk lebih aktif memotret dan memetakan fenomena kerukunan umat beragama di masyarakat.

Hal ini disampaikan Menag saat menyampaikan arahan dalam Rakor Sekber (Sekretariat Bersama) dan Launching Grand Design BMBPSDM Kemenag di Auditorium HM Rasjidi, Jakarta.

BMBPSDM adalah unit eselon I di Kemenag yang merupakan peralihan dari Badan Litbang dan Diklat Kemenag. Badan ini bertugas untuk merumuskan dan memberikan rekomendasi kebijakan di bidang moderasi beragama dan pengembangan sumber daya manusia di bidang keagamaan.

“Tugas Kementerian Agama itu bukan bagaimana menyatukan umat, tetapi agar memberikan pembelajaran pada umat bagaimana hidup berdampingan. Untuk dapat memberikan pembelajaran itu, kita perlu mengetahui mapping kerukunan masyarakat yang ada,” ujar Menag Nasaruddin Umar, Rabu (11/12/2024).

“Kehadiran BMBPSDM ini harus lebih aktif memotret berbagai fenomena (kerukunan) masyarakat yang ada,” imbuhnya.

BACA JUGA  Dialog Majelis Hukama Muslimin, Menag Ungkap Dua Tantangan Tokoh Agama

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Kepala BMBPSDM Suyitno, serta para pejabat unit eselon I dan II dari Kementerian/Lembaga yang tergabung dalam Sekretariat Bersama Moderasi Beragama. Kegiatan ini juga diikuti oleh seluruh jajaran pimpinan Kemenag di daerah secara daring.

Lebih lanjut, Menag menyampaikan, kita harus bersyukur kepada Tuhan karena memberi geografis Indonesia di posisi silang yang diapit oleh dua samudera dan diapit dua benua. Berada di pusat terpadat lalu lintas dunia, lanjut Menag, Indonesia dapat bertahan menjadi negara kesatuan.

“Berdasarkan riset, perekat terbaik pluralisme di Indonesia adalah kerekatan umat beragamanya. Jadi selama kerukunan antar umat beragama kokoh, mata tidak ada satupun kekuatan negara asing yang bisa merusak negeri kita,” kata Menag.

Oleh karena itu, kata Menag, tugas ASN yang terkait Penguatan Moderasi Beragama menjadi sangat penting, yakni berupaya menjaga keutuhan bangsa melalui pendekatan keagamaan.

BACA JUGA  Menag Bertemu Dubes Saudi, Bahas Haji hingga Pendidikan

“Peta geo-sosial dan geo-politik perlu dibaca sehingga bisa dikaitkan dengan peran dan fungsi agama bagi masyarakatnya. Selain itu, kita juga perlu memiliki peta potensi konflik keagamaan sebagai early warning langkah-langkah yang efektif untuk itu,” ungkapnya.

Menag juga berpesan BMBPSDM tidak boleh mengungkit-ukit sesuatu yang bukan masalah tetapu menjadi masalah, membesarkan masalah yang seharusnya kecil, atau sebaliknya.

“Salah satu kegagalan dalam menangani masalah adalah adanya kesalahan persepsi, maka kita memotret suatu masalah dengan benar,” tuturnya.

“BMBPSDM harus mampu memotret secara valid fenomena di masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala BMPSDM Suyitno mengatakan launching grand design ini menjadi momen penting untuk menunjukkan milestone dalam konteks pengelolaan konflik.

Kehadiran BMBPSDM Kemenag menjadi solusi utuk menyiapkan Indonesia Emas 2045. “Berdasarkan data, terdapat masalah serius terkait Top 10 Global Risk. Dan yang paling banyak dikhawatirkan publik adalah konflik sejata antara negara,” ungkapnya.

BACA JUGA  DPR Sepakat Kemenag Realokasi Anggaran Rp616 Miliar untuk BP Haji dan BPJPH

“Selain itu, juga yang dikhawatirkan adalah kejahatan kekerasan. Tentu saja kita berharap hal tersebut bisa dihindari,” imbuhnya.

Saat ini, lanjut Suyitno, BMBPSDM Kemenag juga telah menawarkan berbagai pendekatan guna meningkatkan kerukunan umat beragama. Pendekatan preventif dan lebih kekinian juga dilakukan oleh Kemenag, mengingat sasaran edukasi kerukunan saat ini adalah mereka yang termasuk dalam generasi Z (Gen-Z).

“Dari berbagai problem tersebut, maka kita perlu mengambil langkah preventif dibanding kuratif. Berbagai upaya inovasi dilakukan untuk menanamkan Moderasi Beragama, seperti gelaran Festival Film Moderasi Beragama dan Festival Musik Moderasi Beragama,” ucapnya.

Terakhir, Suyitno juga mengungkapkan berbagai langkah inovatif yang konstruktif dan terukur telah dilakukan BMBPSDM untuk meningkatkan daya saing SDM Kemenag. “Kemenag melalui Pusbangkom telah menggelar MOOC yang menjadi jembatan pengembangan kompetensi ASN dengan sifat e-learning full,” terang Suyitno. (*)

Continue Reading

Trending