Connect with us

Kementrian Agama RI

Cegah Judi Online, Kemenag Kerahkan 5.917 KUA dan Penyuluh Agama

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) mengerahkan 5.917 Kantor Urusan Agama (KUA) serta 50 ribu penyuluh agama untuk melakukan pencegahan judi online.

Hal ini dikemukakan Menag Nasaruddin dalam konferensi pers usai menghadiri Rapat Terbatas Tingkat Menteri terkait Capaian Desk Pemberantasan Perjudian Daring dan Desk Keamanan Siber dan Perlindungan Data di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Jakarta.

“Kami melibatkan 5.917 Kantor Urusan Agama (KUA). Seperti yg kita ketahui Kemenag memiliki satker sampai ke kecamatan. Penyuluh kami seluruh Indonesia ada 50.000 terdiri dari semua agama,” tutur Menag Nasaruddin, Kamis (21/11/2024).

Upaya preventif terhadap judi online ini juga akan dilakukan Kemenag di lingkungan pendidikan.

BACA JUGA  Ikut Retret di Magelang, Menag: Satukan Visi Anggota Kabinet

“Kemenag telah mengumpulkan seluruh rektor di lingkungan Kemenag, seperti Universitas Islam Negeri, Institut Agama Islam Negeri, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, dan seluruh perangkat kerja membahas salah satu topik adalah bagaimana memberantas judi online,” ujar Menag.

Topik terkait pencegahan judi online ini juga akan dilakukan Kemenag melalui mimbar-mimbar agama, salah satunya melalui Khutbah Jumat bagi umat muslim.

“Kami akan membuat sebuah khutbah seragam untuk seluruh masjid. Ada 800 masjid di seluruh Indonesia ditambah mushalla, langgar, dan surau, rumah ibadah agama Islam ditambah dengan rumah ibadah agama lain, semuanya untuk mencegah potensi judi online,” jelas Menag Nasaruddin.

Menurutnya, dengan itu masyarakat akan memiliki kesadaran moral dan spiritual. “Kami juga sudah berkomunikasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk judi online ini ditegaskan menjadi sesuatu yang haram,” ungkap Menag.

BACA JUGA  Undang Menag Hadiri Kazan Summit di Tatarstan, Dubes Cerita Ketertarikan Ormas Islam Rusia ke Indonesia

Menag juga memberikan imbauan kepada seluruh pihak, dan masyarakat “Ayo kita proteksi keluarga kita, anak kita, dan teman kita agar tidak terkontaminasi dengan judi online,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Menko Polkam Budi Gunawan, Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada, Menteri Diktisaintek Satryo Brodjonegoro, dan Menteri Komdigi Meutya Hafid. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Hadiri Seminar Internasional di Wajo, Pejabat Kemenag RI Takjub Melihat Pondok Pesantren As’adiya

Published

on

Kitasulsel–WAJO – Seminar Internasional bertajuk “Curriculum of Love and Eco-Theology as the Basic for the Istiqlal Declaration Implementation Movement” sukses digelar selama dua hari (3–4 Februari 2025) di dua lokasi, yakni Ballroom Hotel Sallon dan Aula Universitas As’adiyah Lapongkoda, Sengkang.

Acara ini dihadiri oleh para peserta dari seluruh pondok pesantren se-Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) serta pejabat Kementerian Agama (Kemenag) RI. Salah satu momen menarik dalam seminar ini adalah kekaguman pejabat Kemenag terhadap Pondok Pesantren As’adiyah yang memiliki sejarah panjang dalam mencetak ulama dan mencerminkan nilai-nilai keislaman yang kuat.

Kakanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ali Yapid, menyampaikan bahwa gagasan Kurikulum Cinta dan Eco-Theology yang diinisiasi oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, merupakan refleksi mendalam tentang peran agama dalam membangun masyarakat yang rukun serta menjaga kelestarian bumi sebagai amanah Tuhan.

BACA JUGA  Menteri Agama: Anak Disabilitas Bukan Hanya Artis di Bumi, Tapi Juga di Langit!

“Dengan adanya konsep ini, kita tidak hanya membangun hubungan yang harmonis antar sesama manusia, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab spiritual,” ujarnya.

Seminar ini diselenggarakan atas kerja sama antara Kemenag dan Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo.

Para peserta yang berasal dari berbagai pondok pesantren di Sulselbar menyampaikan apresiasi mereka kepada Menteri Agama RI, Gurutta Nasaruddin Umar, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah, serta kepada Staf Khusus Menteri Agama RI, H. Bunyamin M. Yapid, LC., MH.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Agama RI, H. Bunyamin M. Yapid, menambahkan bahwa pondok pesantren memiliki peran strategis dalam menyebarkan nilai-nilai ini ke masyarakat luas.

BACA JUGA  Kemenag Beri 58 Penghargaan bagi Humas dan Media

“Pesantren adalah benteng pendidikan moral dan spiritual. Jika konsep ini diterapkan, kita bisa mencetak generasi yang memiliki kecintaan terhadap sesama dan alam,” tuturnya.

Seminar ini menjadi tonggak penting dalam mengembangkan konsep pendidikan berbasis nilai-nilai kemanusiaan dan lingkungan, sejalan dengan visi Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin.

Terpisah, Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa seminar ini merupakan langkah konkret dalam mengimplementasikan Deklarasi Jakarta, yang menekankan pentingnya nilai cinta dan kepedulian lingkungan dalam kehidupan beragama.

“Kurikulum Cinta dan Eco-Theology bukan hanya relevan di Indonesia, tetapi juga dapat menjadi model global dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya harmoni sosial dan ekologis,” kata Nasaruddin Umar. (*)

BACA JUGA  Ikut Retret di Magelang, Menag: Satukan Visi Anggota Kabinet
Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel