Connect with us

DPRD Kota Makassar

ARA: Pemerintahan Appi-Aliyah Harus Satu Komando untuk Makassar Maju

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Ketua Partai Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali (ARA), menegaskan komitmen partainya untuk mendukung pemerintahan Wali Kota Makassar terpilih, Munafri Arifuddin (Appi), selama masa jabatan 2025-2030. ARA menekankan pentingnya satu kepemimpinan yang tegas dalam menjalankan roda pemerintahan di Kota Makassar.

“Tidak ada istilah dua matahari dalam pemerintahan ini. Semua pihak, baik Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD), harus kompak mengikuti arahan satu pemimpin, yaitu Wali Kota terpilih, Appi,” ujar ARA saat diwawancarai di Makassar, Sabtu (26/1/2025).

ARA menambahkan, pemerintahan yang solid memerlukan satu arah yang jelas untuk memastikan visi, misi, dan program kerja berjalan optimal.

“Jika ada yang mencoba mengalihkan arah, itu sama saja dengan menyimpang dari jalan yang benar,” tegas mantan Ketua Badan Anggaran DPRD Makassar ini.

BACA JUGA  Imam Musakkar: Pentingnya Memahami Perda Ketertiban Umum di Makassar

Sebagai partai pengusung, ARA menyatakan Partai Demokrat memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan keberhasilan program-program yang diusung Wali Kota Appi, seperti pemberian iuran sampah gratis, seragam gratis, dan balai latihan kerja.

“Kami di Demokrat, termasuk kader yang duduk di DPRD Makassar, akan bekerja keras mendukung jalannya pemerintahan serta mengawal setiap kebijakan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata ARA.

ARA juga menegaskan pentingnya komunikasi yang baik dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan pemerintah pusat untuk mendukung proyek strategis, seperti pembangunan Stadion Mattoanging, yang menjadi salah satu cita-cita Munafri Arifuddin.

“Sebagai mantan pemimpin PSM, Appi punya semangat besar untuk mewujudkan stadion yang layak bagi Makassar. Ini menjadi perhatian khusus kami,” tambah ARA.

BACA JUGA  DPRD Minta Pemkot Makassar Prioritaskan Kesejahteraan Tenaga Honorer

Selain memberikan dukungan penuh, ARA memastikan dirinya akan terus memantau dan memberikan masukan konstruktif untuk pelaksanaan program pemerintahan.

“Saya punya pengalaman sebagai Ketua Banggar DPRD, jadi saya merasa bertanggung jawab memastikan program-program Wali Kota Appi dijalankan secara efektif dan efisien,” ungkapnya.

Dengan komitmen kuat untuk mendukung jalannya pemerintahan, ARA berharap seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat Makassar dapat bekerja sama mewujudkan visi besar yang telah dirancang untuk kemajuan Kota Daeng. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

DPRD Kota Makassar

Polemik Potongan Insentif Pekerja Keagamaan, Komisi D DPRD Makassar Desak Solusi Konkret

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Komisi D DPRD Kota Makassar menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Bank Sulselbar dan perwakilan pekerja keagamaan.

Rapat dipimpin langsung Ketua Komisi D DPRD Makassar, Ari Ashari Ilham, Rabu (16/7/2025) ini, membahas polemik pencairan insentif yang dianggap merugikan penerima manfaat.

Ari Ashari Ilham menyebutkan bahwa keluhan utama yang disampaikan adalah soal pemotongan insentif hingga Rp30.000-Rp40.000 dari total Rp250.000 yang diterima para imam, guru mengaji, dan petugas keagamaan lainnya.

“Potongannya cukup besar. Kami ingin agar Bank Sulselbar bisa membedakan antara rekening tabungan reguler dan rekening untuk insentif pekerja keagamaan. Harapannya, biaya administrasi bisa diminimalkan atau bahkan dihilangkan,” tegas Ari.

Dalam forum tersebut, Direktur Operasional Bank Sulselbar, H. Iswadi Ayub, mengungkapkan bahwa pemblokiran dan dormansi rekening yang dikeluhkan para pekerja keagamaan merupakan kebijakan nasional atas instruksi PPATK.

BACA JUGA  Pemkot Makassar dan DPRD Sepakati KUA-PPAS APBD Tahun 2025

Rekening yang tidak aktif lebih dari tiga bulan otomatis diblokir sebagai langkah antisipasi penyalahgunaan dalam praktik kejahatan siber.

“Kami tidak bisa sembarangan membuka blokir rekening. Tapi saat ini kami sudah diizinkan melakukan profiling, agar nasabah yang benar-benar aktif bisa dibuka kembali rekeningnya,” jelas Iswadi.

Pihak Bank juga menjelaskan bahwa rekening dengan fitur tambahan seperti kartu ATM dan mobile banking memang dikenakan biaya operasional.

Solusinya, nasabah dapat beralih ke produk “Tabunganku” yang bebas biaya administrasi, selama tidak menggunakan layanan tambahan.

Namun, sejumlah anggota dewan menilai alasan tersebut belum cukup menjawab keluhan para pekerja keagamaan. Anggota Komisi D, H. Muchlis Misba, menekankan bahwa bank milik pemerintah seharusnya berpihak kepada masyarakat kecil, apalagi mereka yang mengabdikan diri dalam bidang keagamaan.

BACA JUGA  DPRD Minta Pemkot Makassar Prioritaskan Kesejahteraan Tenaga Honorer

“Ini soal hati nurani. Mereka bukan sekadar nasabah biasa. Ada pemandi jenazah, guru ngaji, imam masjid yang digaji Rp250 ribu sebulan, tapi masih kena potongan? Tolong diperlakukan istimewa, jangan disamakan dengan nasabah umum,” tegas Muchlis.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Kota Makassar, Muhammad Syarif, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 5.088 pekerja keagamaan yang tercatat sebagai penerima insentif bulanan.

Pihaknya telah membangun sistem digital pelaporan agar proses pencairan lebih efisien dan tidak lagi membutuhkan kunjungan ke kantor.

“Kami juga bantu verifikasi rekening aktif melalui SMS banking sebelum disalurkan. Tapi kalau masih terhambat di sistem bank, kami juga tak bisa banyak berbuat,” ujarnya.

BACA JUGA  Imam Musakkar: Pentingnya Memahami Perda Ketertiban Umum di Makassar

Syarif juga mengonfirmasi bahwa proses pencairan sempat tersendat lantaran data yang dikirimkan belum seluruhnya lengkap dan adanya rekening yang diblokir. Ia berharap ke depan bank bisa menyediakan jalur khusus atau perlakuan berbeda bagi rekening insentif sosial.

Di akhir rapat, Komisi D merekomendasikan agar Bank Sulselbar memfasilitasi migrasi rekening pekerja keagamaan ke produk bebas biaya, serta mempercepat proses profiling rekening dorman. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel