Connect with us

DPRD Kota Makassar

Ketua DPRD Makassar Supratman Dampingi Wagub Sulsel Berbagi Berkah Ramadandi TPA Tamangapa

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Ketua DPRD Makassar Supratman mendampingi Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Ibu Hj. Fatmawati Rusdi mengunjungi UPT TPA Tamangapa di Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala.

Dalam kunjungannya, Wakil Gubernur Sulsel memberikan zakat kepada seluruh pegawai UPT TPA Tamangapa dan menyampaikan apresiasi sebagai agen perubahan dalam merawat dan menjaga kebersihan Kota Makassar.

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Fatmawati Rusdi, menyalurkan ratusan paket sembako dan sarung kepada pekerja Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, pemangkas pohon, dan penggali kubur di Jalan AMD Borong Jambu, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Jumat pagi, (14.Maret.2025).

Kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk penyaluran zakatnya di bulan Ramadan.

Kunjungan orang nomor dua Sulsel ini ke Unit Pelayanan Terpadu (UPT) TPA Tamangapa, turut dihadiri Ketua DPRD Kota Makassar, Supratman. Dalam kesempatan tersebut, mereka berbincang langsung dengan masyarakat untuk menyerap aspirasi mereka.

BACA JUGA  DPRD Makassar Dorong Percepatan Program Strategis Pemkot di 2025

Kepala UPT TPA Tamangapa, Nasrun, mengapresiasi komitmen Fatmawati yang besar dalam memperhatikan lingkungan kerja para pekerja.

“Dulu waktu masih jadi wakil wali kota. Beliau langsung ke sini, diskusi, dan lihat-lihat apa kebutuhannya kami,” ujar Nasrun. Ia menambahkan, Fatmawati merupakan sosok pemimpin yang loyal dan dekat dengan masyarakat.

“Saya tahu betul kepeduliannya Bu Wagub ini sangat luar biasa. Insha Allah ke depannya dengan kehadiran beliau kendal-kendala seperti perbaikan infrastruktur dan perbaikan sarana pra sarana bisa teratasi,” tambahnya.

Salah satu penerima bantuan, Ilham, menyampaikan rasa syukur atas perhatian Wagub Sulsel. “Kami berharap Bu Fatmawati sehat-sehat dan dilindungi Allah SWT,” ucapnya.

Fatmawati menegaskan peran vital pekerja TPA dalam pengelolaan lingkungan dan menjaga kebersihan Kota Makassar.

BACA JUGA  Komisi E DPRD Sulsel, Rekomendasikan BPOM Kota Makassar Cabut Izin Usaha Pengusaha Skincare yang “Nakal”

“Teman-teman di UPT TPA Tamangapa inilah punya kerja-kerja hebat sehingga kota kita tetap terjaga kebersihannya,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya kebersamaan dan kolaborasi untuk mencapai keberhasilan. “Merawat kebersamaan, sinergi, dan kolaborasi semua pihak dengan kerja bahu-membahu, semangat gotong royong membangun Kota Makassar, dan tentunya Sulawesi Selatan,” papar Fatma.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

DPRD Kota Makassar

Komisi B DPRD Makassar Apresiasi Plt Perusda: Bukti Nyata Reformasi-Kinerja Progresif

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Sejumlah pelaksana tugas (Plt) direktur utama di perusahaan daerah (perusda) Kota Makassar mendapat apresiasi dari DPRD Makassar atas kinerja mereka yang dinilai progresif dan transformatif, meski masih berstatus sementara.

Komisi B DPRD Makassar menyatakan bahwa lima dari enam perusda di kota ini menunjukkan kemajuan yang signifikan sejak dipimpin oleh Plt direktur yang ditunjuk oleh Wali Kota. Satu-satunya yang belum mengalami perkembangan serupa adalah Rumah Potong Hewan (RPH).

“Lima perusda itu mengalami kemajuan berarti. Rapat monitoring dan evaluasi kemarin menunjukkan bahwa mereka layak diberi mandat lebih dari sekadar status sementara,” ujar Ketua Komisi B DPRD Makassar, Ismail, Sabtu (19/7).

Ismail menilai para Plt menunjukkan keberanian dalam pengambilan keputusan strategis, kendati kewenangan mereka terbatas secara administratif.

BACA JUGA  DPRD Puji Tabligh Akbar Qur’an & Skill 2025 Pemkot Makassar

Salah satu contohnya adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), yang telah menjalankan program sambungan air bersih gratis bagi 2.000 pelanggan. Hingga kini, sekitar 600 sambungan telah terealisasi.

Menurut Ismail, program tersebut tidak hanya memenuhi janji politik Wali Kota, tetapi juga mencerminkan efektivitas eksekusi oleh manajemen baru PDAM.

“Eksekusi seperti ini tidak mudah. Menyentuh aspek teknis, anggaran, hingga koordinasi di lapangan. Tapi mereka mampu menjalankannya dengan baik,” ungkapnya.

Kinerja impresif juga terlihat pada PD Pasar. Dalam waktu kurang dari enam bulan, perusahaan ini berhasil mencetak laba setelah bertahun-tahun dikenal bermasalah dengan kebocoran pendapatan, konflik pedagang, dan pengelolaan aset yang tidak optimal.

“Keuntungan dalam waktu singkat menjadi sinyal bahwa ada perombakan sistem yang berjalan efektif,” tambah Ismail.

BACA JUGA  Komisi E DPRD Sulsel, Rekomendasikan BPOM Kota Makassar Cabut Izin Usaha Pengusaha Skincare yang “Nakal”

Sektor lainnya seperti pengelolaan terminal dan parkir juga menunjukkan tren positif. Saat ini, Komisi B tengah mendorong pengesahan Peraturan Daerah (Perda) tentang pengelolaan parkir sebagai pijakan hukum bagi sistem parkir modern di Makassar.

“Kami dorong perda perparkiran. Sekarang sedang dalam proses pansus, dan semoga segera paripurna,” ucapnya.

Ismail juga mengapresiasi inisiatif para Plt yang dinilainya tidak hanya reaktif, tetapi proaktif. Dalam beberapa inspeksi mendadak, ia mendapati bahwa sejumlah permasalahan sudah lebih dahulu diselesaikan sebelum menjadi sorotan publik.

“Saya sidak, tapi mereka sudah lebih dulu membenahi. Tidak menunggu disorot baru bergerak. Ini bentuk nyata dari tanggung jawab,” katanya.

Relokasi pedagang di sepanjang kanal oleh PD Pasar dan efisiensi struktur SDM oleh PDAM disebut Ismail sebagai bentuk reformasi manajerial yang konkret.

BACA JUGA  Warga Rappocini Keluhkan PKH hingga Infrastruktur ke Anggota DPRD Makassar Fasruddin Rusli

“Penataan SDM itu butuh keberanian dan strategi. Dan mereka sudah mulai,” ujarnya.

Untuk itu, Komisi B secara resmi menyusun rekomendasi kepada Wali Kota Makassar agar para Plt direktur utama segera ditetapkan sebagai pejabat definitif. Menurut Ismail, status Plt yang terlalu lama bisa melemahkan otoritas kepemimpinan.

“Kita butuh pemimpin yang bisa bergerak cepat tanpa dibatasi status sementara. Kalau sudah terbukti mampu, mengapa tidak diberi mandat penuh?” tandasnya.

Langkah ini, lanjutnya, tidak hanya akan memperkuat stabilitas manajemen, tetapi juga meningkatkan legitimasi perusda dalam menghadapi tantangan bisnis yang semakin kompleks. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel