Connect with us

Kementrian Agama RI

Sejarah Baru, Indonesia Salurkan Lebih 211 Ribu Pouch Olahan Daging Dam Haji ke Masyarakat

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Sejarah baru tercipta dalam penyelenggaraan haji Indonesia. Untuk kali pertama, Indonesia secara resmi menyalurkan daging Dam dan Hadyu dalam bentuk olahan daging siap saji kepada masyarakat.

Peluncuran distribusi olahan daging Dam ini dilakukan oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar di kantor Baznas, Jakarta. Menag menegaskan bahwa pendistribusian Dam ini bukan hanya wujud tata kelola haji yang transparan, tetapi juga bagian dari ikhtiar menghadirkan manfaat luas bagi masyarakat Indonesia.

“Alhamdulillah, hari ini kita membuat sejarah. Untuk pertama kalinya, Dam haji yang dikumpulkan dari petugas dan sebagian jemaah bisa sampai kepada masyarakat yang membutuhkan di Tanah Air,” ujar Menag dalam peluncuran pendistribusian Dam/Hadyu Haji Indonesia Tahun 2025 di Aula BAZNAS, Jakarta (8/9/2025).

BACA JUGA  Menag Jelaskan Pentingnya Pemimpin Punya Sudut Pandang Menyatukan, bukan Memisahkan

Tahun ini, Dam berhasil dikumpulkan dari 8.447 ekor domba/kambing dengan nilai setara Rp21,3 miliar. Hasil pengelolaan tersebut kemudian diolah menjadi 211.075 pouch kemasan masakan daging khas nusantara, mulai dari rendang, gulai, hingga kari. Setiap paket setara dengan 1 kg berisi 5 pouch masakan siap santap.

Capaian Dam 2025 ini melampaui target awal hingga mencapai 211%. “Awalnya Dam diperuntukkan bagi petugas haji, namun antusiasme jemaah begitu besar. Ini menunjukkan kepercayaan tinggi jemaah,” ujar Menag.

Produk olahan dari Dam ini ditasyarufkan kepada 42.215 penerima manfaat di 7 provinsi, yakni Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten. Penyaluran ini diprioritaskan untuk peningkatan gizi ibu hamil, penurunan stunting, serta mendukung program Asta Cita.

BACA JUGA  Menag Nasaruddin Ajak Ormas Keagamaan Solid Membangun Umat dan Bangsa

Menag menyebut inovasi ini sebagai terobosan penting. “Dam jangan hanya berhenti sebagai kewajiban ibadah di tanah suci. Dengan dikelola baik, ia bisa kembali menjadi berkah bagi masyarakat dan dapat berlanjut pada tahun berikutnya,” tuturnya.

Pendistribusian simbolik ini turut dihadiri pimpinan Baznas, perwakilan Kementerian Haji dan Umrah, Inspektur Jenderal Kemang, serta jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Ingatkan Analisis Kritis Pimpinan Kementerian Agama dalam Tata Kelola Anggaran

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta jajaran pimpinan Kementerian Agama memiliki pemikiran yang bersifat mikro dan kritis, khususnya dalam penyusunan anggaran dan kebijakan. Hal ini ia sampaikan dalam rapat rutin bersama Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama, serta Staf Ahli dan Staf Khusus Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2025).

Rapat ini diikuti juga secara daring oleh para pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) dan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi seluruh Indonesia.

“Penting bagi kita untuk berfikir secara Mikro, jangan hanya mengatasi dari atas, kita harus turun langsung untuk mengetahui detail dari setiap penyusunan program di Kemenag”, tegas Menag.

Menag minta jajaran pimpinan Kemenag untuk mengedepankan pola pikir kritis dalam setiap proses penyusunan kebijakan dan perencanaan anggaran. Menurutnya, berpikir kritis bukan sekadar mengoreksi, tetapi juga melakukan intervensi langsung dalam perancangan program sebagai bentuk antisipasi terhadap berbagai potensi persoalan yang mungkin muncul.

BACA JUGA  Menag RI: Kedekatan Umat Dengan Ajaran Agama Kunci Kualitas Bangsa

“Di tengah kebijakan efisiensi anggaran ini, para pemimpin perlu memperhatikan lebih teliti terkait penyusunan anggaran, Kita harus mengantisipasi kemungkinan terjadinya pagu minus, keterbatasan fiskal, bahkan potensi penyalahgunaan dana”, tuturnya.

Selain terkait perencanaan, Menag juga menyoroti perihal capaian program yang sudah terlaksana. Menurutnya, sebagai lembaga pemerintah yang melayani masyarakat, jajaran Kemenag juga harus menyajikan informasi yang aktual terkait capaian program-program yang sudah terlaksana, sebagai bentuk transparansi kita terkait penggunaan anggaran.

“Saya minta para pimpinan di sini tidak hanya melaksanakan program-program yang direncanakan saja, tapi perlu diberitakan kepada publik pencapaiannya, jadi tidak hanya lillah, tetapi juga tersyiarkan”, pinta Menag.

Di akhir paparannya, Menag juga menyampaikan terkait dinamika efisiensi anggaran yang terjadi. “Anggaran dan keuangan yang terbatas ini jika kita kelola dengan baik dan bersih, maka insya allah akan berkah bagi kita dan umat,” tandasnya. (*)

BACA JUGA  Menag Promosikan Religious Diplomacy di Bali Interfaith Movement
Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel