Connect with us

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  Kunjungi Tiga Pulau Kecil di Makassar, Seto-Rezki Janji Hadirkan Energi Listrik Tenaga Surya

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Hadiri Pelantikan Pengurus NU Sulsel, Ilham Fauzi: Garis Terdepan Penjaga Kebhinekaan

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Ketua Fraksi PKB Makassar: Maulid Momentum Menguatkan Akhlak dan Aspirasi Rakyat

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kota Makassar, Andi Makmur Burhanuddin, menegaskan bahwa momentum Maulid Nabi Muhammad SAW harus dijadikan teladan untuk memperkuat persaudaraan dan menyelesaikan persoalan dengan cara yang bermartabat, terutama pasca-demonstrasi yang sempat menghangat di Makassar.

Andi Makmur, yang juga dikenal sebagai inisiator Program Tahfiz Non Mukim Makassar, menyebut kepemimpinan Rasulullah selalu relevan hingga akhir zaman.

Menurutnya, prinsip musyawarah adalah salah satu contoh nyata yang patut diterapkan dalam menghadapi dinamika sosial maupun politik.

“Contohnya musyawarah, salah satu cara menemukan solusi dari setiap persoalan. Itulah yang diajarkan Rasulullah dan tetap berlaku sampai hari ini,” ujar Andi Makmur, Minggu (7/9/2025), di Kantor DPC PKB Makassar, Jl Hertasning.

BACA JUGA  Cawalkot Makassar Indira Yusuf Ismail Apresiasi Kebersihan Pasar Panakkukang, Siap Benahi Infrastruktur

Sekretaris DPC PKB Makassar menambahkan, keteladanan Nabi dalam kepemimpinan seharusnya menjadi rujukan semua pihak. Maulid, kata dia, bukan sekadar perayaan ritual, melainkan momentum meneladani nilai-nilai yang mampu memberikan jalan kebaikan bagi masyarakat luas.

Lebih lanjut, Andi Makmur menegaskan bahwa DPRD, khususnya Fraksi PKB, berkomitmen untuk benar-benar hadir sebagai jembatan aspirasi masyarakat.

“Kami di DPRD melalui Fraksi PKB berupaya sungguh-sungguh menerima aspirasi masyarakat, menjembatani, sekaligus mendistribusikannya kepada mitra yang berwenang agar bisa ditindaklanjuti,” tegasnya.

Dengan semangat Maulid, Fraksi PKB berharap semua pihak baik masyarakat, mahasiswa, maupun pemerintah dapat menjaga suasana kota tetap kondusif, serta menjadikan musyawarah sebagai jalan utama dalam menyelesaikan persoalan bersama. (*)

BACA JUGA  Pasangan Seto – Kiki Resmi Mendaftar ke KPU
Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel