Connect with us

Pantau Pengerukan Drainase Pasar Bacan,Camat Wajo:Kondisnya Memprihatinkan,Mesti Ada Langkah Kongkrit

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Camat Wajo, Hj. Hamna Faisal, S.T., M.M., di dampingi Kasi Kebersihan Kec. Wajo, Agustrisno, S.Ap., pantau pengerukan Drainase di Pasar Bacan, Jumat (14/04/2023).

Hj. Hamna Faisal turun langsung pantau kegiatan pengerukan Drainase Pasar Bacan Kel. Melayu Baru, Kec. Wajo Makassar, untuk memastikan bersih dari sampah dan tidak ada lagi endapan sedimentasi dalam Drainase.

Hj. Hamna Faisal menuturkan kondisi Drainase ini sangat memprihatinkan. Selain material lumpur banyak juga sampah plastik, dan batu, sehingga jika tidak dibersihkan potensi genangan akan semakin besar saat saluran tak berfungsi secara optimal.

Menurut dia, banyak hal yang perlu di benahi, apalagi Pasar Bacan ini notabennya pusat pasar tradisional pecinan di Kecamatan Wajo Kota Makassar, dan harus ada solusi kongkrit,

Seperti yang di lakukan saat ini dengan melakukan pengerukan Drainase yang memang sudah sangat kronis dan jadwal penjemputan armada sampah di pasar bacan ini, tutup Camat Wajo, Hj. Hamna Faisal.

 

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Kemenag dan ICRP Kolaborasi Bangun Masyarakat Toleran

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar sepakat membangun kolaborasi dengan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) untuk membangun harmoni antar umat beragama di Indonesia. Hal ini ia ungkap dalam audiensi dengan ICRP di kantor pusat Kemenag RI, Jakarta.

“Kami menganggap pertemuan ini sebagai awal kolaborasi. Jangan anggap kami sebagai orang lain, kita punya cita-cita yang sama.

Saya harap kolaborasi ini mampu menciptakan masyarakat yang terbiasa menerima perbedaan,” ujar Menag kepada jajaran anggota ICRP, Kamis (2/1/2025).

Menurut Menag, untuk membangun masyarakat yang bijaksana dalam menghadapi perbedaan, nilai-nilai toleransi harus ditanamkan melalui kurikulum.

“Saya ingin menggagas kurikulum berbasis cinta, di mana anak-anak kita diajarkan toleransi yang tidak semu dan didoktrin dengan nilai-nilai kerukunan,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua ICRP, Ulil Abshar Abdalla menyambut positif gagasan yang disampaikan oleh Menag. “Kami sangat gembira memiliki Menag seperti Prof. Nasaruddin Umar, yang memiliki rekam jejak panjang dalam dialog lintas agama,” katanya.

Ulil Abshar juga menyampaikan rencana untuk mengadakan perayaan 25 tahun berdirinya ICRP, serta festival toleransi yang akan diadakan setiap tahun.

“Kami ingin menggandeng Kemenag untuk program-program ini, terutama dalam moderasi beragama dengan pendekatan interfaith. Kami siap menjadi mitra,” ungkap Ulil.

ICRP, jelas Ulil, didirikan oleh tokoh-tokoh lintas agama, dan terus berupaya menjaga semangat dialog lintas agama di Indonesia.

Ulil berharap kolaborasi dengan Kemenag dapat menjadi langkah strategis dalam membangun harmoni di tengah keberagaman masyarakat. (*)

Continue Reading

Trending