Provinsi Sulawesi Selatan
Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan – Investor Asal Jepang Bahas Potensi Investasi di Sulsel

Kitasulsel–Makassar Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh bersama investor Jepang, PT. Awina Sinergi Internasional (ASI) membahas berbagai potensi investasi di Provinsi Sulsel. Adapun potensi yang sesuai dengan PT ASI antara lain perikanan dan potensi laut lainnya.
“Saya sangat senang sekali bisa menerima bapak ibu semua, karena ini adalah merupakan potensi investasi untuk Provinsi Sulsel.

Kami berterima kasih karena ini adalah yang kami harapkan ada investasi masuk, karena kami punya potensi ikan dan laut,” ungkap Prof Zudan saat menerima rombongan dari PT ASI, di Rujab Gubernur Sulsel, Kamis, 8 Agustus 2024.
Menurut Prof Zudan, bila PT ASI berserta jajarannya membutuhkan bantuan Pemprov Sulsel baik untuk keperluan lahan sebagai tempat untuk membangun investasi di Sulsel, pihaknya terbuka dan bisa disediakan lahan milik Pemprov Sulsel.

“Pemprov Sulsel memiliki lahan dan tempat yang bisa dipakai bila perusahaan membutuhkan lahan atau tempat di Sulsel. Pemprov Sulsel memiliki banyak aset tanah dan tempat,” beber Prof Zudan.
Sedangkan khusus kegiatan job fair guna mencari tenaga kerja asal Sulsel untuk bekerja di Jepang, Pemprov Sulsel siap membantu bahkan menghadirkan ribuan calon pekerja. Bahkan dirinya akan hadir langsung pada saat pembukaan kegiatan job fair tersebut.
“Nanti kalau ada job fair saya akan hadir langsung. Apalagi ini untuk lapangan pekerjaan di Jepang nanti bisa bekerjasama dengan kampus-kampus. Nanti ada ribuan yang akan hadir, dan saya siap hadir langsung untuk membuka acara job fair,” ujarnya.
Sementara itu, CEO of MM Production Inc, Mr. Matsumoto Yuki mengaku sudah kurang lebih 15 tahun berada di Indonesia, dan dirinya melihat banyak potensi yang ada di Provinsi Sulsel ini.
Ia menuturkan, perusahaannya selama ini mengembangkan sejumlah produk makanan berbahan baku ikan atau sejenisnya.
“Perusahaan kami sendiri sangat global. Kami juga akan melakukan penelitian apa yang berpotensi di Sulawesi Selatan. Memang konsepnya kami masih di makanan,” kata Mr. Matsumoto Yuki.
Selain itu untuk memenuhi sejumlah kebutuhan tenaga kerja pihaknya akan melakukan perekrutan tenaga kerja dari Sulsel juga. “Kami juga akan mengambil tenaga kerja yang ada di Makassar untuk ke Jepang,” pungkasnya.
Hadir mendampingi, sejumlah pimpinan perusahaan asal Jepang yang akan melakukan perekrutan tenaga kerja asal Sulsel. CEO Kimura Kamaboko/Ganbaland, Mr. Kimura Shogo, Manager Processed Product and Sales of Enmaki Co., Ltd, Mr. Shimada Hirokazu, Tokyo Branch Manager of Enmaki Co., Ltd, Mr. Hirayanagi Yukio, Tokyo Branch Staff of Enmaki Co., Ltd, Mr. Ueno Shimpei.
Vice President PT Uni-Charm Tbk, Mr. Matsuura Takeyuki, Chairman A-Wing Group/AAI Co., Ltd, Mr. Nakamura Hirohide, Bussiness Consulting Director PT. Awina Sinergi Internasional, Mrs. Diana Utami, dan Former of Member DPD RI North Sumatra, Mr.Dr. Parlindungan Purba, SH, MM. (*)

Provinsi Sulawesi Selatan
Wagub Sulsel Dukung Perluasan Akses Keuangan melalui Program TPAKD

Kitasulsel–MAKASSAR Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menerima audiensi Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar), Moch. Muchlasin bersama jajaran di Kantor Gubernur Sulsel, Kota Makassar, Selasa, 10 Juni 2025.
Pertemuan tersebut membahas penguatan sinergi antara Pemerintah Provinsi Sulsel dan OJK dalam pelaksanaan program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).

Program ini menjadi salah satu pilar strategi dalam mendorong inklusi keuangan dan literasi keuangan yang merata, terutama di wilayah pedesaan dan daerah terpencil.
“TPAKD menjadi salah satu strategi penting dalam membuka akses keuangan yang inklusif dan berkeadilan.

Kami ingin memastikan bahwa masyarakat di desa-desa pun bisa menikmati layanan keuangan yang aman, termasuk pinjaman produktif, tabungan digital, hingga proteksi asuransi,” ujar Fatmawati Rusdi.
Wakil Gubernur menegaskan komitmen Pemprov Sulsel untuk memperluas jangkauan layanan keuangan melalui penguatan infrastruktur, peningkatan edukasi keuangan, serta kolaborasi masyarakat lintas sektor.
“Pemprov Sulsel berkomitmen mendukung percepatan inklusi keuangan, baik melalui pembangunan infrastruktur maupun program literasi. Kolaborasi dengan OJK sangat penting agar program ini benar-benar menyentuh masyarakat, terutama pelaku usaha mikro, petani, dan UMKM,” jelasnya.
Program TPAKD di Sulsel selama ini dinilai cukup progresif dan telah menjadi rujukan nasional dalam model pengembangan inklusi keuangan berbasis lokal.
Dengan potensi besar di sektor pertanian dan UMKM, Sulsel berupaya mendorong penerapan layanan keuangan digital, termasuk asuransi mikro dan pinjaman berbasis kelompok.
Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin, menjelaskan bahwa TPAKD dirancang sebagai forum koordinasi antarinstansi di daerah untuk mempercepat akses keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Dengan semangat SIKOKO – sinergitas, komitmen, dan konsistensi –, kami terus mendorong inovasi daerah yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat mulai dari pengembangan ekonomi daerah berbasis pertanian, literasi keuangan syariah hingga pemanfaatan transaksi keuangan digital di pedesaan dan daerah terpencil” ungkap Moch Muchlasin.
Ia menambahkan, penghargaan TPAKD Award 2025 menjadi bukti nyata komitmen Sulsel dalam memperluas akses keuangan yang inklusif dan berdampak langsung pada masyarakat.
Pada kesempatan itu, OJK juga memaparkan kinerja sektor jasa keuangan di Sulawesi Selatan per Maret 2025. Total aset perbankan di Sulsel tercatat sebesar Rp204,99 triliun, tumbuh 5,91 persen secara tahunan (year-on-year).
Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp137,34 triliun atau tumbuh 6,55 persen (yoy), sementara penyaluran kredit mencapai Rp165,78 triliun atau naik 3,76 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Secara rinci, kredit produktif tercatat sebesar Rp83,39 triliun, sedangkan kredit konsumtif sebesar Rp76,89 triliun. Di sektor pasar modal, jumlah investor terus meningkat. Tercatat sebanyak 409.932 investor per Maret 2025, naik 19,15 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai transaksi saham juga mencapai Rp6,09 triliun.
Dengan pertumbuhan ini, Provinsi Sulawesi Selatan dinilai memiliki potensi besar dalam memperluas akses layanan keuangan berbasis digital maupun konvensional.
Pemerintah Provinsi dan OJK berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dalam mendorong pertumbuhan sektor keuangan yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh Kepala Direktorat Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan, Budi Susetiyo; Kepala Divisi Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen, Amiruddin Muhidu; serta Analis Divisi, Indra Natsir Dahlan.
Dari Pemprov Sulsel hadir pula Plt Kepala Biro Ekonomi Pembangunan dan Plt Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD). (*)
-
Politics9 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
12 bulan ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
2 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login