Connect with us

Politics

INIMI Libatkan Warga Bentuk Program dengan Keliling Panakkukang Serap Aspirasi

Published

on

Kitasulsel–Makassar Calon Wali Kota Makassar nomor urut 3, Indira Yusuf Ismail, melakukan kampanye yang intensif dengan mengelilingi kelurahan di Kecamatan Panakkukang, Sabtu, (19/10/2024).

Kegiatan tersebut dimulai Indira sejak pagi hingga malam, mencakup berbagai lokasi, termasuk pasar dan sejumlah titik di kelurahan setempat.

Dalam kesempatan tersebut, Indira berupaya menyerap aspirasi dari masyarakat yang memiliki beragam latar belakang. Ia berinteraksi langsung dengan pedagang kecil, pekerja keagamaan, anak muda, ibu rumah tangga, dan warga di pemukiman kumuh.

Melalui dialog yang hangat dan terbuka, Indira mengumpulkan berbagai masukan tentang permasalahan yang dihadapi masyarakat sehari-hari. Berbagai isu yang disampaikan oleh warga menjadi perhatian Indira.

Salah satu masalah utama adalah infrastruktur, di mana masyarakat meminta pembangunan fasilitas olahraga untuk anak muda dan perhatian terhadap pembangunan masjid yang membutuhkan dukungan dari pemerintah kota.

BACA JUGA  Terima Surat Rekomendasi Partai NasDem, Pasangan Seto-Rezki Siap Mendaftar di KPU Kota Makassar

Selain itu, isu lingkungan juga menjadi sorotan, terutama puncak kekeringan yang dialami warga serta genangan air yang sering naik di jalanan saat musim hujan.

Pasangan Indira, Ilham Ari Fauzi, juga aktif dalam kegiatan serupa dengan berkeliling di sejumlah kelurahan yang berbeda di Kecamatan Panakkukang.

Ilham yang akrab disapa Daeng Tayang menemui masyarakat untuk mendengarkan aspirasi dan kebutuhan mereka secara langsung.

Ia menyampaikan komitmennya untuk membantu menyusun program-program yang dapat memberikan solusi nyata bagi masalah yang dihadapi oleh warga.

Dalam menjawab berbagai pertanyaan terkait program prioritas, Indira menegaskan bahwa jika terpilih sebagai Wali Kota, ia dan Ilham Ari Fauzi akan fokus pada penyusunan program yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

BACA JUGA  SAR Ingin Bale Tokke di Sidrap Jadi Sumber Kesejahteraan Masyarakat, Begini Caranya

“Mohon doa dan dukungan ta’. InsyaAllah, jika kita ditakdirkan, kita akan menyusun program yang berorientasi pada kebutuhan dan harapan masyarakat,” ujar Indira.

Dengan pendekatan langsung ini, Indira berharap dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan masyarakat serta memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil nantinya benar-benar mencerminkan aspirasi dan kebutuhan rakyat Makassar. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Workshop Nasional, Taufan Pawe Paparkan Rekomendasi Publik Hadapi Revisi Undang-undang Pemilu

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Sebuah workshop publik nasional bertajuk “Menuju Pemilu yang Adil dan Representatif” sukses diselenggarakan di Ballroom Hotel Unhas, Selasa (29/7/2025).

Acara ini bertujuan untuk menjaring masukan publik bagi revisi regulasi kepemiluan di Indonesia, dihadiri oleh sejumlah akademisi terkemuka dan pemangku kepentingan.

Workshop ini dibuka langsung oleh Wakil Rektor Unhas, Prof. Farida Patittingi, menandakan dukungan penuh dari lingkungan akademik terhadap inisiatif penting ini.

Diskusi mendalam dalam acara ini menghadirkan penanggap dari berbagai latar belakang, termasuk Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Golkar, Taufan Pawe, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, dan Perencana Madya Bappenas Republik Indonesia, Maharani.

Sesi pembahasan juga diperkaya oleh paparan dari Dekan FISIP Unhas serta dua narasumber ahli, Prof. Muhammad dan Endang Sari, keduanya dosen politik dari FISIP Unhas.

Dalam paparannya, Anggota Komisi II DPR RI, Taufan Pawe, menyoroti pentingnya kesiapan Komisi II dan pemerintah dalam menghadapi Pilkada Serentak.

Ia menekankan pentingnya meminimalisir potensi permasalahan yang mungkin timbul selama proses penyelenggaraan Pilkada. Ia juga secara lugas menyoroti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggapnya sangat gamblang dalam pelaksanaannya, namun juga mengungkap beberapa kelemahan dalam Pilkada Serentak 2024.

BACA JUGA  Terima B1KWK dari PKB, Indira-Ilham “INiMi” Sudah Bisa Daftar ke KPU

“Kami berharap, dengan putusan MK, kita buka semuanya sebelum masuk dalam sistem kepemiluan ke depannya.”

Pawe juga menyoroti kasus-kasus pelanggaran, termasuk penggunaan ijazah palsu, yang menurutnya seharusnya tidak hanya dilihat dari syarat formalnya saja, melainkan juga harus ada verifikasi ijazah materil dan penelusuran yang lebih komprehensif.

“Penyelenggara harus berintegritas dan harus dibuat batasan tersendiri terkait keluasan dokumen. Kami mencoba merumuskan kewenangan penyelenggara untuk menentukan bukti tersebut,” tambahnya.

Kajian Akademik dan Usulan Perbaikan Sistem Pemilu

Diskusi dalam workshop ini tidak hanya berfokus pada evaluasi, tetapi juga pada perumusan solusi konkret. Beberapa poin penting yang mengemuka dari kajian akademik dan masukan publik meliputi:

Pertama, Perluasan Pemilihan: Diperlukan pembahasan mengenai perluasan skala pemilihan, termasuk untuk pemilihan presiden.

BACA JUGA  Revolusi Pendidikan Indira – Ilham untuk Kota Makassar: Gabungkan Jenjang Sekolah Paud, SD dan SMP Negeri

Kedua,kolaborasi Lintas Lembaga: Pentingnya duduk bersama antara Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif untuk menyelaraskan arah revisi regulasi.

Ketiga, Kodifikasi UU Pemilu melalui Omnibus Law: Usulan untuk menyatukan berbagai regulasi kepemiluan dalam satu omnibus law yang komprehensif dan partisipatif.

Keempat, Revisi Adil, Demokratis, dan Inklusif: Penekanan pada prinsip keadilan, demokrasi, dan inklusivitas dalam setiap revisi regulasi.

Kelima, Evaluasi Sistem Pemilu dan Uji Coba Sistem Campuran: Mengkaji ulang sistem pemilu yang ada dan mempertimbangkan uji coba sistem campuran untuk mencari model terbaik.

Keenam, Rancangan Kalender Pemilu Nasional dan Daerah yang Realistis: Menyusun jadwal pemilu yang lebih terencana dan realistis, baik untuk tingkat nasional maupun daerah.

Ketujuh, Pembangunan Kapasitas Lembaga Penyelenggara dan Literasi Publik Digital: Meningkatkan kapabilitas KPU dan Bawaslu, serta memperkuat literasi digital masyarakat terkait pemilu.

Kedelapan Masukan Publik dan Akademisi Penting untuk Legitimasi: Menegaskan bahwa partisipasi publik dan sumbangsih pemikiran dari akademisi sangat krusial untuk membangun legitimasi proses dan hasil pemilu.

BACA JUGA  SAR Ingin Bale Tokke di Sidrap Jadi Sumber Kesejahteraan Masyarakat, Begini Caranya

Taufan Pawe menyatakan bahwa rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan dari workshop ini sejalan dengan semangat Komisi II DPR RI.

“Kami akan sharing semua yang pada hakikatnya apa yang ada dalam rekomendasi tersebut menurut kami sama dengan apa yang lagi semangat kami di Komisi II,” ujarnya.

Meskipun mengakui adanya pro dan kontra terkait keserentakan pemilu (berdasarkan putusan MK nomor 55 dan 135), Pawe menegaskan bahwa putusan MK bersifat final dan mengikat.

“Tidak ada pilihan lain, kita harus mengikuti apa yang menjadi keputusan MK. Ini simbol kenegaraan kita, MK itu lembaga negara yang punya kewenangan dan kapasitas,” pungkasnya, menegaskan pentingnya efisiensi dalam setiap pelaksanaan pemilu ke depannya.

Workshop ini diharapkan menjadi pijakan penting bagi penyusunan regulasi kepemiluan yang lebih baik, adil, dan representatif di masa mendatang, dengan mengedepankan integritas penyelenggara dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel