Connect with us

Nasional

Hadir di Pelantikan Prabowo, Seto Siap Dukung Program Nasional di Makassar

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Calon Wali Kota Makassar nomor urut 2, Andi Seto Gadhista Asapa diundang menghadiri pelantikan Presiden Prabowo Subianto di Gedung DPR/MPR, Minggu (20/10/2024).

Pengurus DPP Gerindra itu dijadwalkan akan mengantar arak-arakan Prabowo ke Istana Negara.

Di tengah kesibukan kampanye, Andi Seto bersama pengurus DPC Gerindra Makassar berangkat dari Makassar ke Jakarta, Sabtu (19/10/2024).

“Untuk agendanya, alhamdulilah saya memang diundang ke pelantikan di gedung MPR/DPR, kemudian akan arak-arakan mengantar Presiden Prabowo ke Istana Negara,”kata Seto.

Dengan dilantiknya Prabowo sebagai Presiden, Seto berharap rakyat Indonesia bisa lebih sejahtera. Apalagi

“Saya berharap, saya kenal beliau sudah lama sejak masuk Gerindra dari 2009, memang beliau dengan visi misi beliau yang tidak pernah berubah sejak masuk sebagai Ketum Partai Gerindra,”ungkapnya.

BACA JUGA  Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2025

Seto tahu betul Prabowo tidak ingin Indonesia berada di bawah negara lain. Ingin merdeka dalam memanfaatkan sumber daya alamnya dan tidak dijajah asing.

“Beliau punya keinginan tujuan bagaimana membuat Indonesia menjadi negara yang betul-betul merdeka, negara yang bisa mensejahterakan masyarakat, dan negara yang tidak di bawah negara lain betul-betul bisa memanfaatkan sumber daya alam untuk kepentingan masyarakat Indonesia,”bebernya.

Jika terpilih sebagai pemenang di Pilkada Makassar, Seto siap mensupport program yang dicanangkan oleh Prabowo-Gibran. Salah satunya adalah program makan siang gratis.

“Kita masyarakat Indonesia kita sabar-sabar menunggu membantu mensupport semua program yang beliau canangkan sehingga kita punya harapan beliau bisa sukses dan beliau bisa mensejahterakan rakyat,”pungkas Seto. (*)

BACA JUGA  Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Dinilai Berjalan Baik
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Nasional

JK Tegaskan Keadilan Jadi Kunci Mencegah Konflik Sosial dan Keagamaan di Indonesia

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 sekaligus Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), HM Jusuf Kalla, menegaskan bahwa keadilan merupakan faktor paling fundamental dalam mencegah konflik sosial maupun keagamaan di Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan JK saat menjadi narasumber dalam webinar bertajuk “Penanganan dan Resolusi Konflik Sosial di Indonesia: Belajar dari Pak JK” yang digelar Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, Jumat (14/11/2025).

Dalam kegiatan yang berlangsung secara virtual dari Jakarta itu, JK memaparkan bahwa sejak Indonesia merdeka, tercatat sekitar 15 konflik besar yang menelan korban lebih dari seribu jiwa. Menurutnya, sebagian besar konflik tersebut dipicu oleh ketidakadilan dalam aspek ekonomi, sosial, maupun politik.

BACA JUGA  Sulsel Masuk Kategori Kerawanan Rendah di Pilkada, Rudianto Lallo: Kapolda Bikin Warga Merasa Aman

“Inti dari banyaknya konflik adalah ketidakadilan. Karena itu, keadilan, kemajuan, dan kemakmuran menjadi dasar penting bagi terciptanya perdamaian,” tegas JK.

Pencegahan Lebih Penting daripada Penyelesaian

JK mengingatkan bahwa mencegah konflik jauh lebih penting daripada menanganinya setelah pecah. Konflik sosial, kata dia, kerap muncul dari persoalan lokal yang tidak mendapat penanganan cepat, termasuk hubungan antarwarga hingga isu antarumat beragama.

Terkait konflik keagamaan, JK menekankan bahwa sejumlah kasus besar yang terjadi di Indonesia sebenarnya tidak berawal dari ajaran agama, melainkan persoalan sosial-politik yang kemudian melebar menjadi isu keagamaan.

“Poso dan Ambon itu bukan dimulai dari perbedaan agama, tetapi konflik politik yang kemudian dibawa ke ranah agama,” tandasnya.

BACA JUGA  Kementerian Lingkungan Hidup Sebut Ada 3 Perusahaan yang Lakukan Pelanggaran Berat di Raja Ampat

Peran Strategis FKUB dan Dialog Antarumat Beragama

Dalam paparannya, JK juga menyoroti peran penting Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang ia prakarsai sejak awal di Makassar. Forum itu, menurutnya, terbukti efektif menciptakan ruang dialog bagi pemuka lintas agama.

“Dulu kami mengadakan pertemuan bulanan di masjid, katedral, hingga pura. Tokoh agama memberikan penjelasan tentang ajarannya masing-masing sehingga tidak ada salah paham,” jelas JK.

Ia menekankan bahwa penyuluh agama memegang tanggung jawab besar dalam menjaga harmoni sosial dengan menyampaikan pesan damai, adil, dan menyejukkan kepada masyarakat.

“Islam adalah rahmatan lil alamin. Penyuluh agama harus menjadi penyejuk, bukan pemicu ketegangan,” ujar mantan Wapres dua periode itu.

BACA JUGA  Anggaran Sekolah Rakyat Capai Rp 2,3 T untuk 100 Lokasi, Biaya per Siswa Rp 48 Juta per Tahun

Kesejahteraan Masyarakat Jadi Faktor Penting

JK juga menegaskan hubungan erat antara kesejahteraan ekonomi dan potensi konflik. Menurutnya, banyak konflik terjadi di wilayah yang tingkat kesejahteraannya rendah.

“Kalau masyarakat sejahtera, konflik jarang terjadi,” ujar JK.

Ia menambahkan, memakmurkan rumah ibadah harus berjalan seiring dengan upaya memakmurkan masyarakat, agar harmoni sosial dapat terjaga secara berkelanjutan.

Keadilan, Komunikasi, dan Penghormatan Antarumat Beragama

Menutup paparannya, JK kembali menegaskan bahwa keadilan, penghormatan terhadap keyakinan, serta komunikasi yang baik antarumat beragama adalah fondasi utama untuk menjaga keutuhan bangsa.

“Dengan berlaku adil dan saling memahami, kita bisa membangun Indonesia yang aman, adil, dan makmur,” pungkasnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel