Connect with us

Politics

Hadiri Pelantikan Pengurus NU Sulsel, Ilham Fauzi: Garis Terdepan Penjaga Kebhinekaan

Published

on

Kitasulsel–Makassar Calon Wakil Walikota Makassar nomor urut 3, Ilham Ari Fauzi Amir Uskara, hadir dalam acara pelantikan pengurus baru Nahdlatul Ulama (NU) Sulawesi Selatan yang berlangsung di Hotel Claro, Senin (28/10/2024).

Nampak hadir Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf, dan sejumlah pejabat pemprov, polda, serta kodam. Calon Gubernur Sulsel, Danny Pomanto dan Andir Sudirman Sulaiman, juga menghadiri acara tersebut.

Acara ini digelar sebagai simbol regenerasi organisasi dan komitmen NU dalam menjaga serta memperkuat nilai-nilai keagamaan di Sulawesi Selatan.

Ilham Ari Fauzi Amir Uskara menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada NU Sulsel yang selama ini memiliki peran besar dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial di wilayah tersebut.

Menurutnya, NU Sulsel yang kembali dipimpin oleh AG. Prof. Dr. KH. Hamzah Harun Al Rasyid LC., MA, merupakan salah satu pilar penting dalam masyarakat yang mampu mengayomi serta mengarahkan umat Islam untuk mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam yang moderat dan toleran.

BACA JUGA  Appi-Aliyah Kompak Sapa Warga di Biringkanaya, Ingatkan ke TPS

“NU selalu berada di garis terdepan dalam menjaga nilai kebhinekaan dan kedamaian,” ujar Ilham saat ditemui di Claro Hotel.

Ia menambahkan, dengan kepengurusan baru ini, diharapkan NU dapat terus menjadi motor penggerak dalam membina umat dan berkontribusi nyata bagi kemajuan Sulawesi Selatan, terlebih di Kota Makassar.

Menurut Ilham, peran NU tidak hanya dalam aspek keagamaan, tetapi juga berperan dalam pengembangan ekonomi masyarakat, pendidikan, dan sosial budaya yang berkelanjutan.

Ilham Ari Fauzi juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara organisasi keagamaan dan pemerintah. Menurutnya, untuk membangun masyarakat yang religius, modern, dan sejahtera, perlu ada sinergi yang kuat antara berbagai pihak, termasuk NU sebagai organisasi yang memiliki jaringan luas di masyarakat.

Calon pemimpin muda ini juga mengajak NU untuk bersama-sama berperan dalam mewujudkan Makassar sebagai kota yang religius dan berdaya saing.

Selama acara berlangsung, Ilham tampak berinteraksi dengan sejumlah tokoh NU dan para ulama yang hadir. Ia menilai, kepemimpinan baru NU Sulsel ini diharapkan mampu merespon tantangan zaman yang semakin kompleks dan membawa pembaruan yang positif bagi organisasi.

BACA JUGA  Kampanye Bareng Rezki, Fatmawati: Kalau Pilih Andalan Hati Maka Pasti Sudah SEHATI

“Semoga NU Sulsel bisa terus berinovasi dan memberikan solusi bagi umat,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Ilham juga memuji peran aktif NU dalam menjaga kerukunan umat beragama di Sulawesi Selatan, terkhusus Kota Makassar.

Menurutnya, NU mampu menghadirkan ajaran Islam yang inklusif dan ramah, sehingga memberikan contoh bagi masyarakat dalam menciptakan suasana yang damai dan toleran.

Hal ini penting dalam menjaga keharmonisan antarumat beragama di tengah keragaman masyarakat Sulawesi Selatan.

Sebagai calon Wakil Walikota Makassar, Ilham Fauzi yang mendampingi Indira Yusuf Ismail (calon walikota) juga menyampaikan komitmennya untuk memperhatikan berbagai program yang melibatkan organisasi keagamaan seperti NU.

Ia berjanji, jika terpilih, ia bermasa Indira Yusuf Ismail akan mendorong peningkatan peran organisasi keagamaan dalam berbagai program sosial kemasyarakatan.

“NU adalah mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang harmonis dan beradab,” tegasnya.

BACA JUGA  Warga Majeling Wattang : SAR-KANAAH Harapan Baru untuk Sidrap Lebih Maju

Acara pelantikan ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan pejabat lokal, menandakan pentingnya regenerasi dalam tubuh organisasi NU. Banyak pihak berharap, pengurus baru ini mampu menghadirkan program-program yang relevan dengan kebutuhan zaman dan terus aktif dalam membimbing umat ke arah yang lebih baik.

Ilham Ari Fauzi menyampaikan harapannya agar NU Sulsel mampu menjadi teladan bagi organisasi lain dalam mengembangkan potensi generasi muda.

Menurutnya, peran generasi muda NU sangat penting untuk memastikan kelangsungan nilai-nilai keagamaan di masa depan. Ia pun berharap agar NU dapat memberikan ruang yang luas bagi pemuda untuk terlibat aktif dalam organisasi.

Dengan kepengurusan baru ini, Ilham optimistis NU Sulsel akan terus menjadi salah satu kekuatan dalam mewujudkan masyarakat yang berkeadaban, menjunjung tinggi toleransi, dan senantiasa bergerak maju dalam menghadapi tantangan zaman.

“Saya yakin, di bawah pengurus yang baru ini, NU Sulsel akan lebih mampu lagi mengemban amanah dengan baik dan membawa umat menuju kesejahteraan,” pungkasnya.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  Fatmawati Rusdi:Semua Program IBAS-Puspa Sejalan Dengan Program Andalan Hati,”Tennang Ni”

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Warga Kelurahan Sambung Jawa Dukung Cawalkot Indira Lanjutkan Kebaikan Kota Makassar

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel