Connect with us

Kementrian Agama RI

Menag Minta Penjaminan Mutu Pesantren Tidak Gunakan Ukuran Formalitas tapi Pendekatan Agama

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar melakukan Kick Off program Majelis Masyayikh “Siap Melayani” di Jakarta, Selasa (12/11/2024). Menag mendukung upaya Majelis Masyayikh untuk terus meningkatkan kualitas mutu pendidikan pesantren.

Sebagai orang yang besar di pesantren, Menag melihat sesuatu yang perlu diperkuat adalah sistem pendidikan yang berbasis pada ilmu ketuhanan. Ia mengingatkan Majelis Masyayikh, dalam melakukan kendali mutu pesantren, tidak berpatokan pada sistem pendidikan sekolah umum.

“Dalam mengukur Pondok Pesantren, kita jangan larut dengan ukuran-ukuran yang dibuat lembaga-lembaga yang sekuler, lembaga-lembaga yang dibentuk untuk kepentingan yang sangat pragmatis. Ukurlah pondok pesantren itu dengan ukurannya sendiri,” jelasnya.

“Metodologi atau mungkin kita mulai dari Ontologi, epistemologi, dan aksiologi di pondok pesantren itu sangat berbeda dengan perguruan atau sekolah tinggi atau universitas,” lanjut Menag di hadapan para Masyayikh.

BACA JUGA  Pesan Spiritual dan Nilai Kebersamaan: Menteri Agama Khutbah Jumat di Masjid Agung Bone"

Menag menjelaskan, di sekolah-sekolah formal baik umum maupun yang di bawah Kementerian Agama, metodologi atau pengukuran kualitas mutunya menggunakan ukuran formalitas. Hal itu berbeda dengan pesantren yang menggunakan pendekatan agama.

“Saya memberikan satu contoh konkret, di pondok pesantren itu kita tidak hanya diajarkan bagaimana memahami Al-Qur’an sebagai Kitab Allah, tetapi juga diajarkan bagaimana memahami Al-Qur’an sebagai Kalamullah, tentu itu berbeda,” jelasnya

Karena itu, demi meningkatkan kualitas pendidikan pesantren, Menag berharap agar spiritualitas pesantren kembali dihidupkan seperti dulu. Jangan sampai terkontaminasi dengan pendidikan formal yang saat ini hanya mengandalkan otak kiri atau rasionalitas saja.

“Pesantren ini harus menjadi tuan rumah di Republik ini. Jika ingat kata Cak Nur, jika tidak ada pemerintah kolonial, Indonesia pasti yang terkenal adalah Universitas Lirboyo, dan lain-lain. Bukan UI bukan ITB dan lain-lain. Hanya sejarah yang membalikkan,” ucapnya.

BACA JUGA  Apresiasi Kiprah Muslimat NU, Menag: Laki-laki dan Perempuan Harus Saling Dukung

“Jangan kita terlalu larut dengan metodologi alat-alat ukur modern dan mengukur pondok pesantren dengan itu. Nanti terjadi semacam pendangkalan spiritual di kalangan pondok kita. Saya yakin Majlis Masyayikh yang terpilih ini akan mengembalikan bahkan akan terus melanjutkan visi-visi pondok pesantren ini,” ungkapnya.

Karena menurutnya, ilmu rasional yang biasa dipelajari di sekolah formal itu hanya sebagian dari ilmu yang diberikan Tuhan. Menurut Menag sekolah adalah tempat mendapat ilmu dari guru, sedang pesantren tempat mempelajari ilmu dari Allah, karena Guru atau mursyid hanya perantara dari ilmu Allah.

“Jadi mari kita kembali nembenahi kurikulum kita di pondok pesantren. Jangan sampai nanti kita terkontaminasi oleh tolak ukur pendidikan formal sehingga kita tidak mempelajari Al-Quran sebagai Kalamullah, hanya mempelajarinya sebagai Kitabullah,” harapnya. (*)

BACA JUGA  Menag Minta Itjen Perketat Pengawasan Etika Kerja Kemenag
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Staff Khusus Mentri Agama: Annur Travel Jadi Contoh Sukses Travel Umrah di Indonesia

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR  – Sebanyak 433 jamaah umrah PT Annur Maarif secara resmi dilepas oleh Staff Khusus Menteri Agama dalam acara yang digelar di Asrama Haji Sudiang, Makassar.

Acara ini juga dihadiri oleh Komisaris Utama PT Annur Maarif, sejumlah tokoh agama, mitra kerja, dan keluarga para jamaah.

PT Annur Maarif, yang kini dikelola oleh generasi kedua, terus menunjukkan konsistensi sebagai salah satu penyelenggara perjalanan umrah terbesar di Indonesia.

Dulu dikenal sebagai travel kecil yang melayani jamaah dari kampung, kini Annur Travel menjelma menjadi salah satu travel umrah dengan skala jamaah terbesar di Tanah Air.

“Keberhasilan Annur Travel ini tidak lepas dari kerja keras dan hati yang tulus dari seluruh tim. Mereka masih mampu menjaga kepercayaan jamaah dan menjadi pilot project bagi travel-travel lain di Indonesia,” ujar Staff Khusus Menteri Agama, H. Bunyamin M. Yafid

BACA JUGA  Menag Minta Itjen Perketat Pengawasan Etika Kerja Kemenag

Kabid Haji dan Umrah Kemenag Sulsel, Ikbal Ismail turut memberikan apresiasi atas capaian PT Annur Maarif.

“Power Annur semakin kuat, tidak hanya di Sulsel, tapi juga secara nasional. Semoga Annur Travel terus mengepakkan sayapnya ke seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Ikbal Ismail menambahkan sinergi antara Kanwil Kemenag Sulsel dan PT Annur Maarif juga ditekankan sebagai bagian penting dalam mendukung keberhasilan perusahaan.

Terpisah Komisaris Utama PT Annur Maarif, Hj. Sitti Suade mengatakan pelepasan ini diwarnai dengan kegiatan manasik haji sebagai persiapan terakhir para jamaah sebelum keberangkatan.

Rombongan jamaah dijadwalkan bertolak menuju Tanah Suci pada Senin dini hari, dengan harapan perjalanan mereka berjalan lancar dan penuh berkah.

BACA JUGA  Apresiasi Kiprah Muslimat NU, Menag: Laki-laki dan Perempuan Harus Saling Dukung

“Kepercayaan jamaah kepada Annur Travel adalah bukti nyata bahwa kerja keras dan komitmen selalu membuahkan hasil. Ini bukan semata karena kapasitas individu, tapi karena kerja tim yang solid,” tambah Hj. Sitti Suade

Semoga PT Annur Maarif terus menjadi inspirasi dan membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas.

Continue Reading

Trending