Connect with us

Kementrian Agama RI

Kunjungi Pesantren Yaspida, Menag Sampaikan Belasungkawa dan Beri Bantuan

Published

on

Kitasulsel–SUKABUMI Menteri Agama RI mengunjungi Yayasan Pondok Pesantren Salafi Terpadu Darussyifa Al-Fithroh (Yaspida), Sukabumi, Jabar. Menag menyampaikan belasungkawa atas peristiwa longsor yang menyebabkan pematang kolam roboh dan menimpa sembilan santri, empat wafat dan lima terluka.

Turut hadir mendampingi, para Staf Khusus Menteri Agama, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag, Basnang Said, dan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat, Ajam Mustajam.

“Pertama-tama saya ikut prihatin dan mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa pondok pesantren kita di sini yang sampai menelan korban,” ucap Menag di Pesantren Yaspida Sukabumi, Selasa (19/11/2024).

Menag bersama ribuan santri pun ikut mendoakan korban wafat, semoga diterima di sisi Allah. Untuk santri yang terluka, semoga lekas pulih.

BACA JUGA  Menteri Agama Resmikan Rumah Sakit UIN Alauddin Makassar

“Kami tadi berdoa semoga insya Allah para santri yabg wafat menjadi syuhada yang nanti akan menanti kita di pintu syurga. Mereka-mereka yang mendahului kita itu,” lanjutnya.

1234 Longsor ini terjadi pada 13 November 2024. Kehadiran Menag juga sekaligus memberi bantuan kepada para korban dan pesantren. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban para korban dan keluarga. Total bantuan yang diserahkan sebesar Rp200 juta.

“Jangan dilihat dari segi nilainya, tetapi lihat bahwa pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama sangat konsen terhadap kejadian yang menimpa warganya,” ucapnya.

Menag berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di mana pun. Peristiwa ini juga sebisa menjadi pelajaran bagi siapa pun.

BACA JUGA  Peringatan Menag terkait Pengadaan Barang dan Jasa: Jangan Coba Ambil yang Tidak Halal!

Pimpinan Pondok Pesantren Salafi Terpadu Darussyifa Al-Fithroh (Yaspida) Sukabumi, Supriatna Mubarok mengucapkan terima kasih atas kedatangan dan kepedulian Kemenag atas musibah yang terjadi.

“Terima kasih kepada Kemenag, khususnya kepada Pak Menteri, Al Mukarom, semoga selalu diberi kesehatan dan keberkahan di tengah kesibukan beliau,” ucapnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Peserta PPG Kemenag Tahun Ini Naik 700%

Published

on

Kitasulsel–CIPUTAT Afirmasi Kementerian Agama terhadap guru madrasah dan pendidikan agama berbuah manis. Tahun ini, keikutertaan mereka dalam Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam Jabatan meningkat tajam, angkanya mencapai 700%.

Data Kemenag mencatat, ada 29.933 guru yang ikut PPG dalam Jabatan pada 2024. Tahun ini, total peserta PPG dalam Jabatan mencapai 206.411 guru madrasah dan guru pendidiakn agama.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan, lonjakan ini adalah capaian monumental yang membuktikan komitmen negara dalam meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru. “Ini bukan sekadar angka, tetapi bukti keseriusan Kementerian Agama dalam menghadirkan guru yang profesional, berintegritas, dan siap menjadi teladan generasi bangsa,” tegas Menag saat membuka perkuliahan perdana PPG Angkatan III tahun 2025, di Ciputat, Rabu (3/9/2025).

“Tahun ini kita mengalokasikan dana sebesar Rp165 miliar untuk PPG. Angka ini tidak kecil di tengah situasi efisiensi, tetapi ini adalah investasi strategis, karena kunci pembangunan bangsa ada pada pendidikan, dan pendidikan ada pada guru,” jelas Menag.

BACA JUGA  Soal Kampung Haji, Menag Sebut Masuk Tahap Penyusunan Desain

Menag menekankan bahwa profesi guru harus dilihat dari empat kriteria penting. Guru profesional harus mampu belajar bagaimana belajar (learning how to learn), belajar bagaimana mengajar (learning how to teach), mengajar bagaimana belajar (teaching how to learn), dan mengajar bagaimana mengajar (teaching how to teach).

“Empat hal ini adalah fondasi profesionalisme guru,” pesan Menag.

PPG Guru PAI Tuntas

Kemenag tahun ini telah menuntaskan PPG bagi 91.028 Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam jabatan di sekolah. Artinya, PPG guru PAI tuntas tahun ini. Capaian ini adalah kali pertama dalam perjalanan PPG Kemenag.

Selain guru PAI, sertifikasi juga diberikan kepada guru lintas agama dan madrasah, meliputi 10.848 guru Pendidikan Agama Kristen, 5.558 guru Pendidikan Agama Katolik, 3.771 guru Pendidikan Agama Hindu, 530 guru Pendidikan Agama Buddha serta 94.736 guru madrasah.

BACA JUGA  Menag: ISNU Harus Jadi Transformer Nilai Islam Modern dari Indonesia

Menurut Menag, pencapaian ini sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden terkait pembangunan SDM unggul, serta Asta Protas Kemenag untuk mewujudkan pendidikan ramah, unggul, dan terintegrasi.

“Guru adalah profesi mulia. Rasulullah SAW bersabda, ‘Sungguh, aku hanya diutus sebagai muallim (pengajar)’,” ungkap Menag, menegaskan pentingnya penghargaan negara terhadap peran guru.

Menag berpesan agar guru memandang PPG sebagai ruang transformasi, bukan hanya syarat administratif. “Dengan sertifikasi ini, kami berharap Bapak-Ibu guru semakin berintegritas, profesional, dan menjadi teladan generasi penerus bangsa,” pungkas Menag.

Fleksibilitas Belajar dan Kurikulum Berbasis Cinta

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menambahkan, PPG 2025 dirancang fleksibel sehingga guru bisa menyesuaikan waktu belajar tanpa meninggalkan tugas mengajar. Program ini berbasis Learning Management System (LMS) yang bisa diakses daring maupun luring, serta tetap mendapat bimbingan dari dosen LPTK/PTKIN.

BACA JUGA  Bukber dan Silaturahmi Bersama Mahasiswa Indonesia di Timur Tengah: Dr Bunyamin Yapid Ulas Program Unggulan Kemenag

“Kami memastikan lulusan PPG tidak hanya profesional, tetapi juga memiliki pemahaman keagamaan yang selaras dengan visi Kemenag, yaitu Kurikulum Berbasis Cinta,” jelasnya.

Dirjen juga mengingatkan bahwa esensi guru tidak hanya pada konten dan metodologi, melainkan pada jiwa yang mengajar. “Metodologi lebih penting daripada materi, guru lebih penting daripada metodologi, dan jiwa guru lebih penting daripada guru itu sendiri.

PPG ini harus melahirkan guru dengan jiwa profesional dan pesan moral yang kuat untuk murid-muridnya,” tutur Amien.

Acara pembukaan PPG 2025 juga diawali dengan doa lintas agama. Para guru dari berbagai agama—Islam, Katolik, Kristen, Hindu, dan Buddha—memimpin doa bersama demi keselamatan bangsa. Momen ini menjadi simbol kuat persatuan dan harmoni dalam keberagaman, sekaligus penegasan bahwa guru agama, apapun latar keyakinannya, memiliki peran penting menjaga keutuhan bangsa. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel