Kementrian Agama RI
DPR dan Kemenag Bahas Efisiensi, Layanan Keagamaan dan Pendidikan Bisa Terdampak

Kitasulsel–JAKARTA – Kementerian Agama bersama Komisi VIII DPR RI menggelar rapat kerja (Raker), membahas program dan anggara 2025 di Senayan, Senin (3/1/2025). Raker antara lain membahas kebijakan efisiensi yang diinstruksikan Presiden Prabowo.
Kebijakan ini tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 serta Surat Menteri tanggal 24 Januari 2025 tentang Efisiensi Belanja Kementerian/Lembaga. Untuk Kementerian Agama, diminta melakukan efisiensi aggaran sebesar Rp14.284.062.000.000.

Menteri Agama menyampaikan sudah melakukan upaya untuk menyisir anggaran Kemenag terkait efisiensi. Meski demikian, Menag mengatakan bahwa hasil penyisiran belum mencukupi target yang ditentukan Kementerian Keuangan.
“Berdasarkan kriteria dan identfikasi diperoleh besaran Rp7.279.475.129.000. Hal ini mengharuskan kami untuk melakukan penyesuaian kembali agar dapat memenuhi target efisiensi dengan kriteria yang sama, namun melakukan ekspansi pada identifikasi rencana efisiensi,” ucapnya.

Aggaran tersebut didapat dengan memperhitungkan tetap ketersediaan sebagian anggaran untuk operasional yang bersifat kebutuhan dasar, pengalihan pagu ke Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), dan sumberdana hanya dari belanja rupiah murni.
Menurut Menag, jika melihat tuntutan efisiensi sebesar Rp14 Triliun penyesuaian anggaran akan berdampak pada beberapa program dan kegiatan prioritas.
Kegiatan prioritas tersebut antara lain layanan keagamaan, seperti penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M, penguatan moderasi beragama, pengukuhan kerukunan umat potensi ekonomi berbasis agama, pembinaan perkawinan, bantuan rumah ibadah dan digitalisasi layanan keagamaan.
Selain itu, bidang pendidikan seperti pemberian bantuan pemerintah bidang pendidikan, termasuk beberapa kegiatan yang selama ini menjadi prioritas seperti BOS, BOPTN, PPG, dan bantuan bea siswa peserta didik dan pendidik, serta peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan penuntasan rehabilitasi madrasah dan lembaga keagamaan, dan pengembangan kompetensi guru dan dosen juga bisa terdampak efisiensi.
Namun demikian, Menag megungkapkan bahwa efisiensi yang digagas oleh Presiden ini bukan tanpa alasan. Kementerian Agama sebagai turunan dari eksekutif akan tetap mendukung program ini.
“Inpres ini baru minggu lalu, namun kami baru bisa menghemat 7 triliun. Dan kami harus peras lagi. Kami akan lanjutkan dana yang bisa kami kurangi. Selanjutnya bisa kami sampaikan ke komisi VIII DPR,” ucap Menag.
Ia pun meminta dukungan semua pihak terkait pengalokasian anggaran ini. Ia pun mengingatkan bahwa Kemenag meerupakan instansi vertikal, yang satuan kerjanya mulai dari pusat hingga ke KUA. Artinya, ada beberapa anggaran yang jika dihilangkan akan berdampak langsung ke masyarakat.
Menag pun meyakinkan para anggota DPR dan masyarakat bahwa program efisiensi ini tidak akan membuat semangat kendor. “Pendiri bangsa ini tanpa APBN bisa berbuat banyak, hanya karena dikurangi Rp14 T saya kira masih bisa berbuat banyak untuk masyarakat,” ucap Menag.
“Insya Allah kami yakin bisa berbuat banyak bagi masyarakat tanpa mengurangi layanan. Saya juga meminta dukungan dari anggota Komisi VIII DPR untuk tetap mendukung kami. Kami siap mendengarkan saran-saran. Saya yakin jika ada kemauan pasti ada jalan,” tutupnya.
Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang pun mengungkapkan bahwa anggaran di Kementerian Agama memang sangat besar namun sebagian besar aggarannya merupakan program yang menyentuh langsung masyarakat. Kkarena itu, perlu kehati-hatian jika akan menyisir anggaran untuk diefisiensi.
Meski demikian ia berharap Kementerian Agama kembali merinci anggaran agar bisa diawasi secara bersama antara DPR dan Kemenag RI. “Ini bisa kita lakukan bersama, Pak. Jadi kami perlu rinciannya. Semoga bisa dilakukan tanpa harus mengurangi pelayanan bagi masyarakat,” jelasnya.
“Untuk kepemimpinan Prof. Nasaruddin kita berbangga, terbaik kinerjanya. Kalau aunggaran sudah dipotong, masih bisa kita lakukan akselerasi program, kita pasti dapat perhatian. Oleh karena itu komitmen ini kami akan mendukung,” sambungnya.
Anggota Komisi VIII asal Demokrat Achmad merasa prihatin dengan keharusan efisiensi Rp14 T yang harus dilakukan Kemenag. Dia berharap hal itu tidak mengurangi spirit jajaran Kemenag untuk tetap memberikan pelayanan terbaik bagi umat.
“Justru ini tantangan yang bisa menghasilkan prestasi. Jadi itu harapan kita. Dengan menurunnya anggaran kemenag tidak sejalan dengan pelayanan bagi masyarakat. Itu spirit yang kami harapkan,” harapnya. (*)
Kementrian Agama RI
19 Kader Ulama Raih Beasiswa Studi Singkat di Amerika Serikat

Kitasulsel–JAKARTA Sembilan belas mahasiswa Program Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) dilepas untuk mengikuti program short course di Amerika Serikat. Dua diantaranya yaitu Tubagus Alasna Arzamukirom asal Pemalang, Jawa Tengah dan Firda Rini asal Aceh.
Keduanya akan menjalani studi singkat selama tiga bulan di kampus ternama dunia. Tubagus terpilih melanjutkan program di Harvard University, sementara Firda akan menempuh studi di University of California, Riverside.

Tubagus mengaku motivasi utamanya mengikuti program ini adalah kesempatan belajar lintas agama dan perdamaian di Harvard.
“Nama kampusnya saja sudah Religion and Peace. Jadi, kita bisa belajar tidak hanya Islam, tapi juga berbagai agama di dunia,” ujarnya.

Proses seleksi yang ia lalui tidak mudah. Dari 88 peserta angkatan, hanya 10 yang berhasil lolos ke Harvard. Syaratnya pun ketat, mulai dari kemampuan membaca kitab turats, kelancaran berbahasa Arab, hingga wawancara dalam bahasa Arab.
“Seleksinya benar-benar ketat, jadi persiapan itu wajib. Tanpa persiapan, mustahil bisa lolos,” tambahnya, Kamis (11/9/2025).
Sementara itu, Firda menuturkan bahwa motivasi utamanya adalah memperluas wawasan keulamaan sekaligus memperkuat bahasa internasional.
“Belajar Islam di negara yang mayoritasnya non-Muslim itu tantangan tersendiri. Selain itu, saya ingin menambah relasi internasional untuk menunjang pendidikan dan karier ke depan,” ujar mahasiswa asal Aceh tersebut.
Firda menjelaskan, seleksi yang ia jalani mencakup penilaian akademik dari semester awal, tes bahasa Arab dan Inggris, serta wawancara kitab. “Kami sempat diberi pilihan negara tujuan, tapi keputusan akhir tetap di Amerika Serikat,” ungkapnya.
Di Harvard, Tubagus berharap bisa mendapatkan pengalaman berharga tentang toleransi dan perdamaian antaragama. “Saya ingin menunjukkan kepada penerus bangsa bahwa kita harus hidup beragama dengan penuh toleransi, bukan hanya mempertahankan agama sendiri,” katanya.
Firda yang akan melanjutkan studi di fakultas Study of Religion menegaskan pentingnya persiapan matang, terutama bahasa. “Bahasa adalah kunci untuk menjelajahi dunia. Jadi, teman-teman yang ingin ikut jejak ini harus mantapkan bahasa dan targetnya sejak awal,” pesannya.
Keduanya dilepas bersama mahasiswa lain dalam acara pelepasan resmi yang digelar PKUMI. Program ini diharapkan dapat memperkuat kualitas kader ulama muda Indonesia sekaligus membuka wawasan global melalui interaksi lintas budaya dan agama.
“Kalian semua adalah duta Indonesia. Jagalah nama baik bangsa, hindari konflik, dan waspada terhadap dinamika sosial serta kriminalitas di sana,” tegas Menag Nasaruddin Umar saat melepas keberangkatan mereka. (Khalisha Dwinta Atikasuli). (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics12 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login