Kementrian Agama RI
Ketua Yayasan As’adiya: Penyambutan Tamu MQKN-I Cerminkan Citra Sulsel di Mata Dunia

Kitasulsel—Makassar– Menjelang pembukaan ajang akbar Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional-Internasional (MQKN-I) 2025, Ketua Yayasan Pondok Pesantren As’adiya Pusat, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H., meninjau langsung kesiapan tim penjemputan dewan hakim serta tamu undangan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, pada Selasa (30/09).
Dalam tinjauan tersebut, Dr. Bunyamin terlihat menyapa tim dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sulawesi Selatan yang bersinergi dengan tim internal Pondok Pesantren As’adiya. Keduanya bahu-membahu memastikan seluruh mekanisme penyambutan berjalan lancar, mulai dari titik kedatangan, alur transportasi, hingga kenyamanan tamu sebelum bertolak menuju Sengkang, lokasi utama perhelatan.

“Atas nama ketua yayasan, kami mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh teman-teman di Kanwil Kemenag Sulsel. Proses penjemputan dewan hakim serta tamu-tamu yang akan mengikuti rangkaian kegiatan MQKN-I di Sengkang menjadi bagian penting dari suksesnya acara ini,” ujar Dr. Bunyamin dalam keterangannya.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa pengalaman pertama yang diterima tamu saat tiba di bandara merupakan kesan awal yang akan melekat. Karena itu, pelayanan yang diberikan bukan sekadar teknis, tetapi juga simbol keramahan Sulawesi Selatan dalam menyambut para tamu dari berbagai daerah dan mancanegara.

“Kedatangan di bandara adalah pelayanan pertama yang akan diterima oleh para tamu MQKN-I sebelum bertolak ke Sengkang. Hal ini sangat kami apresiasi, karena pelayanan adalah garis citra bagi Sulsel dalam pelaksanaan event internasional ini,” tambahnya.
Gelaran Berskala Internasional
MQKN-I tahun ini dipandang istimewa karena melibatkan bukan hanya para santri dan ulama dari seluruh Indonesia, melainkan juga sejumlah delegasi dari negara-negara Islam. Kehadiran mereka diharapkan memperkuat jejaring keilmuan pesantren sekaligus membuka ruang dialog budaya Islam lintas negara.
Pondok Pesantren As’adiya yang berlokasi di Sengkang, Kabupaten Wajo, dipercaya sebagai tuan rumah. Selain karena reputasi keilmuannya, pesantren ini juga memiliki infrastruktur yang memadai untuk menyelenggarakan pertemuan berskala besar.
Menurut jadwal, pembukaan resmi MQKN-I 2025 akan berlangsung pada 2 Oktober 2025 di Kampus Macanang. Acara ini rencananya dihadiri oleh sejumlah menteri dari Kabinet Merah Putih, tokoh nasional, serta ulama terkemuka dari dalam dan luar negeri.
Momentum bagi Sulawesi Selatan
Bagi Sulawesi Selatan, ajang ini bukan hanya sekadar kompetisi membaca kitab kuning, melainkan momentum strategis untuk memperlihatkan peran pesantren sebagai pusat ilmu dan peradaban. Sekaligus, menjadi kesempatan bagi daerah untuk menunjukkan keramahan, kesiapan infrastruktur, serta semangat kebersamaan dalam menyukseskan acara bertaraf internasional.
Peninjauan yang dilakukan Dr. Bunyamin di bandara mempertegas komitmen As’adiya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para tamu. Sinergi dengan Kemenag Sulsel juga dianggap sebagai kunci keberhasilan pelaksanaan, mulai dari penyambutan, akomodasi, hingga pelaksanaan acara inti.
Dengan segala persiapan yang terus dimatangkan, MQKN-I 2025 diharapkan berjalan lancar, penuh makna, dan memberi kesan mendalam bagi seluruh peserta serta undangan yang hadir.
Kementrian Agama RI
Menag Ajak Pesantren Rebut Kembali ‘The Golden Age’: Integrasikan Kitab Kuning dan Kitab Putih

Kitasulsel–WAJO Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak seluruh komponen pondok pesantren di Indonesia untuk menjadikan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Nasional dan Internasional sebagai “anak tangga pertama” menuju kembali “The Golden Age of Islamic Civilization” (Zaman Keemasan Peradaban Islam). Menag menegaskan bahwa kebangkitan kembali peradaban emas ini harus dimulai dari lingkungan pesantren.
“Mari kita bangun kembali masa kejayaan keilmuan Islam, seperti pada masa Baitul Hikmah di Baghdad, kebangkitan ini haruslah dimulai dari lingkungan pesantren,” ajak Menag membuka acara MQK Internasional di Pesantren As’adiyah Wajo, Kamis (02/10/25).

Menag menjelaskan bahwa zaman keemasan peradaban Islam, seperti yang pernah terjadi di Baghdad pada masa kepemimpinan Harun Al-Rasyid itu bisa tercapai karena adanya integrasi ilmu. Ulama pada masa itu tidak hanya mahir dalam kitab kuning (Ilmu Agama) saja, tetapi juga mahir dalam kitab putih (Ilmu Umum).
“Pondok pesantren tidak bisa hanya menguasai Kitab Kuning (Kitab Turats), tetapi juga harus menguasai Kitab Putih, katakanlah yang berbahasa Inggris, yang menyangkut masalah sosiologi, kitab-kitab politik, dan kitab-kitab sains”, tegas Menag.

Pembukaan MQKI turut dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Bupati Wajo Andi Rosman, Wakil Gubernur Maluku Utara H Sarbin Sehe, jajaran pejabat Kemenag, ulama lintas negara, serta dewan hakim dan peserta dari dalam maupun luar negeri.
Runtuhnya peradaban Islam pada masa itu dikarenakan adanya dualisme Ilmu, pemisahan antara Ilmu Agama dengan Ilmu Umum, sehingga menjadi pembatas keilmuan cendekiawan hingga masa kini. Menurut Menag, perpaduan dua jenis keilmuan ini adalah kunci, ia meminta pondok pesantren untuk cerdas dan tidak membatasi diri pada satu jenis keilmuan.
“Perkawinan antara ‘Iqra’ [Kitab Putih] dan ‘Bismirabbik’ [Kitab Kuning] itulah yang akan melahirkan insan kamil”, tuturnya.
Menag menambahkan, pondok pesantren adalah “benteng paling kuatnya Indonesia”. Oleh karena itu, pondok pesantren harus menjadi pelopor kebangkitan, sebab Islam di Nusantara sejak awal dibawa melalui “soft diplomacy” oleh ulama besar seperti Wali Songo, yang berdakwah dengan damai tanpa memusuhi pemerintah lokal.
“Selama pondok pesantren mempertahankan lima unsur sejatinya: Masjid, Kiai, Santri, termasuk kuat membaca Kitab Turats dan memelihara habitnya sebagai pesantren,maka The Golden Age of Islamic Civilization dapat kembali dimulai dari Indonesia”, pungkasnya.
Acara Musabaqah Qira’atil Kutub Internasional (MQKI) 2025 ini berlangsung dari tanggal 1-7 Oktober 2025, menghadirkan berbagai acara seperti Musabaqah, Halaqah Ulama Internasional, Expo Kemandirian Pesantren, As’adiyah Bershalawat, Perkemahan Pramuka Santri Nusantara, Fajr Inspiration, Night Inspiration, dan Pesantren Hijau. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics1 tahun ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
2 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login