Connect with us

Pimpin Rapat Internal, Diskominfo Lutra Minta Tim Peliputan Bekerja Cerdas

Published

on

Kitasusel, Lutra—Kepala Bidang (Kabid) Humas dan Informasi-Komunikasi Publik (IKP) Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP) Kabupaten Luwu Utara, Abdul Hamid, memimpin Rapat Internal Bidang Humas dan IKP, Jumat (6/1/2023), di Ruang Media Center Diskominfo-SP.

Dalam rapat tersebut, Hamid meminta tim peliputan bekerja cerdas serta senantiasa kreatif dan inovatif melaksanakan tugas sehari-hari.

“Kita berharap dari teman-teman peliputan, baik fotografer, perilis, editor, dan penyiar radio untuk bekerja cerdas, sehingga ada peningkatan dari sisi kualitas,” kata Hamid.

Ia mengatakan, untuk meningkatkan kinerja tim peliputan Humas dan IKP, maka salah satu yang mesti dilakukan adalah bagaimana tim peliputan menciptakan berbagai inovasi dan terobosan baru dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.

“Tahun ini, inovasi harus lebih dikembangkan lagi,” harapnya.

Salah satu yang ia harapkan adalah adanya inovasi di sektor penyiaran radio. Mantan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan ini berharap program Radio Kabar Luwu Utara lebih variatif dalam penyajian program, dan tidak monoton seperti tahun sebelumnya.

“Kita harap teman-teman radio untuk menyampaikan apa yang menjadi kendala selama ini, karena radio rupanya menjadi fokus dari pimpinan untuk kita benahi bersama. Semoga tahun ini ada perubahan, termasuk inovasi yang tahun lalu belum berjalan,” terangnya.

Pada kesempatan itu pula, pria yang akrab disapa Igo ini tak lupa menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh skuat peliputan Humas dan IKP atas kerja-kerja cerdas yang telah dilakukan pada 2022 yang lalu.

“Perlu saya sampaikan bahwa pimpinan telah mengapresiasi kerja-kerja kita semua. Untuk itu, mewakili pimpinan, saya menyampaikan terima kasih untuk kinerja kita selama ini, meski saya tahu juga bahwa masih banyak yang perlu kita benahi bersama,” pungkasnya.

Sementara itu, Pranata Humas Diskominfo, Lukman, yang juga hadir dalam rapat tersebut lebih fokus pada inovasi Gerakan Like and Share (GELISHA) yang selama ini telah berjalan dengan sangat baik. Kendati demikian, sebuah kegiatan tidak akan pernah berjalan sukses 100%. Selalu saja ada yang perlu dibenahi.

“Kita punya inovasi GELISHA yang sejauh ini berjalan dengan baik. Namun, yang menjadi fokus saya adalah bahwa inovasi GELISHA ini jangan hanya sekadar menggugurkan kewajiban saja, tetapi ada yang jauh lebih penting, yaitu bagaimana kita memaknai isi dari berita yang telah di-share ke berbagai platform media sosial,” kata Lukman.

Dikatakannya bahwa esensi GELISHA bukan hanya like and share saja, tetapi ada yang jauh lebih penting yakni bagaimana memahami isi dari berita yang telah di-share tersebut.

“Coba buka satu link berita, dan lihat berapa jumlah pembacanya. Hanya puluhan pembaca, paling banyak ratusan. Ini artinya, kita hanya membagi, tetapi tidak membuka link berita. Jumlah pegawai ribuan, tetapi jumlah pembaca hanya ratusan saja. Tentu ini anomali. Harusnya kita paham apa yang kita share ke media sosial,” kunci alumnus Unanda ini. (*)

 

 

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

LIPUTAN HAJI 2025

Tidak Sekadar Diplomasi, Tenaga Ahli Menag RI Dr. H. Bunyamin M. Yapid Turun Langsung Bantu PPIH di Mina

Published

on

Kitasulsel—Mina, Arab Saudi – Dalam suasana puncak pelaksanaan ibadah haji yang penuh dinamika, tidak hanya petugas teknis yang berjibaku memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia. Turut hadir dan turun langsung ke lapangan, Tenaga Ahli Menteri Agama RI Bidang Haji, Umrah, dan Hubungan Luar Negeri, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, yang menunjukkan keteladanan nyata bahwa pelayanan jemaah haji adalah tanggung jawab bersama, tanpa memandang jabatan ataupun posisi.

Pada momentum puncak Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina), khususnya di Mina yang dikenal sebagai fase paling krusial dalam rangkaian ibadah haji, Dr. Bunyamin tidak sekadar berada di ruang koordinasi atau menjalankan tugas diplomasi antar lembaga. Ia justru memilih terjun langsung ke tengah-tengah jemaah dan petugas. Dalam sebuah peristiwa yang mengharukan, Dr. Bunyamin ikut serta mengantar sejumlah jemaah haji Indonesia yang tersesat kembali ke maktab (tenda) asal mereka. Ia memandu jemaah yang tampak kelelahan dan kebingungan dengan sabar dan tenang di tengah terik matahari dan kepadatan lautan manusia.

“Kita semua adalah pelayan tamu Allah. Di sini, tidak ada jabatan dan tidak ada tahta yang berlaku. Semua harus turun tangan, semua harus melayani,” tegas Dr. Bunyamin saat ditemui usai membantu jemaah yang tersesat, Sabtu (7/6/2025) waktu setempat.

Menurutnya, fase Mina adalah titik paling kritis dalam seluruh rangkaian ibadah haji. Banyak jemaah yang mengalami kelelahan hebat usai perjalanan panjang dari Arafah ke Muzdalifah, dan kemudian harus melanjutkan aktivitas melontar jumrah yang cukup menguras tenaga. Dalam kondisi tersebut, kata dia, kehadiran petugas yang tanggap dan penuh empati menjadi penentu utama kenyamanan dan keselamatan jemaah.

“Jamaah banyak yang kelelahan, namun tetap harus melanjutkan rangkaian ibadah seperti melontar jumrah. Di sinilah peran PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) sangat dibutuhkan secara masif. Pelayanan tidak boleh mengendur, bahkan harus ditingkatkan,” ujar Bunyamin.

Ia menambahkan bahwa sebagai tenaga ahli di Kementerian Agama, khususnya dalam bidang haji, umrah, dan hubungan luar negeri, ia bersama tim merasa terpanggil untuk turut mendukung langsung dari lapangan. “Kami di Tenaga Ahli Menteri tidak ingin hanya memantau dari jauh. Kami harus hadir langsung di titik-titik krusial, dari puncak Armuzna hingga ke proses lontar jumrah di Jamarat. Ini bagian dari ikhtiar bersama agar jemaah merasa benar-benar dilayani dan terlindungi,” katanya.

Langkah nyata Dr. Bunyamin ini mendapat apresiasi dari banyak pihak. Beberapa petugas PPIH di Mina mengungkapkan bahwa kehadiran sosok seperti Dr. Bunyamin memberikan suntikan semangat tersendiri bagi tim di lapangan. “Kami sangat tersentuh melihat beliau turun langsung membantu jemaah. Ini menunjukkan bahwa semangat melayani itu bukan hanya slogan, tapi sudah menjadi tindakan nyata,” ujar salah satu petugas sektor Mina.

Selain membantu jemaah yang tersesat, Dr. Bunyamin juga terlibat dalam peninjauan langsung kondisi tenda, logistik, distribusi makanan, dan kesiapan layanan kesehatan di beberapa maktab. Ia berdialog langsung dengan jemaah dan mendengarkan keluhan mereka untuk segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait.

Melalui tindakan ini, Kementerian Agama RI kembali menunjukkan komitmennya bahwa pelayanan haji bukanlah sekadar urusan administratif atau seremonial, melainkan sebuah amanah spiritual dan sosial yang menyatukan semua unsur dalam semangat khidmat kepada tamu-tamu Allah.

Dengan berakhirnya masa puncak ibadah haji di Mina, diharapkan semangat gotong royong dan kesediaan para pejabat untuk turun langsung ke lapangan seperti yang dicontohkan oleh Dr. Bunyamin dapat terus menjadi budaya kerja dalam penyelenggaraan haji ke depan. Sebab, sejatinya, keberhasilan haji bukan hanya diukur dari angka statistik, tetapi juga dari seberapa dalam para petugas hadir dalam hati dan pengalaman spiritual jemaah.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel