Connect with us

KPU Sulsel: Progres Coklit Tembus 8,7 Juta Warga

Published

on

Kitasulsel–Makassar Proses pencocokan dan penelitian (coklit) yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel terkait pemutakhiran data pemilih Pilkada 2024 sudah mencapai 92 persen. Coklit yang mulai berjalan sejak 24 Juni 2024 akan berakhir 9 Juli besok.

Total hingga saat ini, proses Coklit Pilkada Serentak di Sulsel menembus angka 8,7 juta warga.

Anggota KPU Sulsel Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Sulsel, Hasruddin Husain mengatakan, sampai saat ini proses Coklit di Provinsi Sulsel sudah mencapai 92,64 persen.

“Sampai saat ini proses Coklit Pilkada Serentak di Sulsel menembus angka 8,7 juta warga atau 92,64 persen,” ungkap Hasruddin Husain saat menggelar Sosialisasi dan Pemilihan Pendidikan Cafe Demokrasi Pemilihan Serentak Tahun 2024, Senin (8/7/2024).

Ia menjelaskan pihaknya menarget proses Coklit rampung pada pekan depan mendatang. Sebab beberapa wilayah Kabupaten/kota masih dilakukan proses pendataan.

Misalnya di Kabupaten Takalar, progres penyelesaian sebesar 98,10 persen atau sebanyak 225.531 data pemilih dari total 229.905 pemilih. Adapula di Kabupaten Selayar menjadi Kabupaten dengan tingkat Coklit terendah atau sebesar 78,43 persen.

“Kendala yang kita temukan di Selayar karena kendala demografi. Kalau di Sidrap jadi daerah pertama yang selesai proses Coklit yang sudah mencapai 100 persen,” jelasnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Resmikan Alih Status IAIN Ponorogo Jadi UIN Kiai Ageng Muhammad Besari

Published

on

Kitasulsel–PONOROGO Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo resmi beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari. Peresmian perubahan status ini dilakukan Menteri Agama Nasaruddin Umar, sekaligus meresmikan Gedung Pusat Sumber Belajar, Minggu (14/9/2025).

Gedung baru tersebut akan difungsikan sebagai pusat pendidikan sekaligus kantor layanan, mempertegas peran UIN Ponorogo sebagai pusat keilmuan dan pengabdian masyarakat.

Menag berharap dengan status universitas, UIN Ponorogo semakin produktif melahirkan generasi muda yang berakhlak, berilmu, dan berdaya saing global.

“Saya bangga dengan kampus-kampus yang bersih, asri, disiplin, dengan mahasiswa produktif dan sopan, serta dosen-dosen kreatif. InsyaAllah UIN Ponorogo bisa menjadi kampus yang membanggakan,” kata Menag.

 

Lebih lanjut, Menag mengingatkan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) memiliki peran lebih luas dibandingkan kampus umum. “Kampus UIN harus berbeda. Bukan hanya lembaga akademik, tetapi juga institusi dakwah,” pesan Menag.

“PTKIN tidak cukup hanya melahirkan ilmuwan, tapi juga intelektual dan cendekiawan. Ilmuwan itu tahu, intelektual mengamalkan, dan cendekiawan menghadirkan resonansi kebermanfaatan bagi masyarakat,” sambungnya.

 

Dalam sambutannya, Menag juga menyoroti suasana kampus yang hijau dan asri sebagai salah satu keunggulan UIN Ponorogo. “Kampus ini indah, hijau, dan sejuk. Banyak pepohonan dan hewan di sekitarnya. Suasana seperti ini akan membuat mahasiswa betah belajar,” ujarnya.
​​​​​​​
​​​​​​​Menag menekankan bahwa keasrian kampus harus sejalan dengan kualitas akademik dan karakter mahasiswa. “Prasarananya sudah bagus, tinggal bagaimana kita merawatnya. Yang lebih penting adalah manusianya. Produk yang lahir dari UIN Ponorogo harus hebat dan terkenal, menjadi kebanggaan Ponorogo bahkan Indonesia,” tegasnya.

 

Peresmian ini turut dihadiri Rektor UIN Ponorogo, Bupati Ponorogo, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Kepala Kankemenag Ponorogo, serta para rektor PTKIN dari berbagai daerah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel