Connect with us

Kader PKB Masih Cari Koalisi Untuk Bertarung di Pilkada 2024

Published

on

kitasulsel–Makassar Beberapa daerah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendorong kadernya untuk ikut bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan berlangsung pada bulan November mendatang.

Saat ini, Andi Tenri Liwang (Wajo) dan Irwan Hamid (Palopo), dua anggota DPRD Sulsel dari PKB, masih mencari kendaraan politik. Andi Tenri Liwang hanya memiliki 6 kursi, sedangkan syarat minimal untuk maju adalah 8 kursi. Di Palopo, PKB tidak memiliki kursi.

Sementara itu, beberapa kandidat PKB yang hampir pasti mendapatkan dukungan politik adalah Abdurrahman Assegaf (Pangkep), Muhammad Syarif (Jeneponto), Tommy Satria (Bulukumba), dan Hengky Yasin (Takalar).

Di Makassar, Azhar Arsyad membidik posisi calon wakil kepala daerah dengan dukungan 5 kursi PKB, yang secara pasti sangat dipertimbangkan untuk menggandeng Ketua DPW PKB Sulsel itu.

Sekretaris PKB Sulsel, Muhammad Haekal, menjelaskan bahwa kadernya di Wajo dan Palopo sedang berupaya mencari koalisi partai. “Di Wajo, kami masih menunggu kecukupan partai koalisi. Kami berharap dapat mendapatkan dukungan sebelum pendaftaran,” katanya.

Haekal menambahkan bahwa di Palopo, PKB sedang membangun komunikasi dengan beberapa kandidat potensial, namun belum ada kesepakatan final.

Di Bulukumba, Tomy Satria Yulianto dari PKB juga tengah mengupayakan koalisi partai untuk memenuhi syarat minimal. “Masih ada peluang untuk kader PKB maju karena masih banyak partai yang belum menentukan dukungannya,” ujarnya.

Muhammad Syarif Karaeng Patta dari PKB di Jeneponto telah memiliki pasangan calon dan dukungan yang cukup untuk berkoalisi. Sementara itu, Hengky Yasin di Takalar tinggal menunggu pasangan calon wakil dan dukungan partai untuk melengkapi syarat.

Haekal menegaskan bahwa kader PKB di Makassar memiliki peluang besar untuk menjadi calon wakil walikota, mengingat belum adanya keputusan final terkait pasangan calon di kota tersebut.

“Peluang kader di Makassar masih terbuka lebar untuk menjadi calon wakil walikota,” tegasnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Resmikan Alih Status IAIN Ponorogo Jadi UIN Kiai Ageng Muhammad Besari

Published

on

Kitasulsel–PONOROGO Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo resmi beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari. Peresmian perubahan status ini dilakukan Menteri Agama Nasaruddin Umar, sekaligus meresmikan Gedung Pusat Sumber Belajar, Minggu (14/9/2025).

Gedung baru tersebut akan difungsikan sebagai pusat pendidikan sekaligus kantor layanan, mempertegas peran UIN Ponorogo sebagai pusat keilmuan dan pengabdian masyarakat.

Menag berharap dengan status universitas, UIN Ponorogo semakin produktif melahirkan generasi muda yang berakhlak, berilmu, dan berdaya saing global.

“Saya bangga dengan kampus-kampus yang bersih, asri, disiplin, dengan mahasiswa produktif dan sopan, serta dosen-dosen kreatif. InsyaAllah UIN Ponorogo bisa menjadi kampus yang membanggakan,” kata Menag.

 

Lebih lanjut, Menag mengingatkan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) memiliki peran lebih luas dibandingkan kampus umum. “Kampus UIN harus berbeda. Bukan hanya lembaga akademik, tetapi juga institusi dakwah,” pesan Menag.

“PTKIN tidak cukup hanya melahirkan ilmuwan, tapi juga intelektual dan cendekiawan. Ilmuwan itu tahu, intelektual mengamalkan, dan cendekiawan menghadirkan resonansi kebermanfaatan bagi masyarakat,” sambungnya.

 

Dalam sambutannya, Menag juga menyoroti suasana kampus yang hijau dan asri sebagai salah satu keunggulan UIN Ponorogo. “Kampus ini indah, hijau, dan sejuk. Banyak pepohonan dan hewan di sekitarnya. Suasana seperti ini akan membuat mahasiswa betah belajar,” ujarnya.
​​​​​​​
​​​​​​​Menag menekankan bahwa keasrian kampus harus sejalan dengan kualitas akademik dan karakter mahasiswa. “Prasarananya sudah bagus, tinggal bagaimana kita merawatnya. Yang lebih penting adalah manusianya. Produk yang lahir dari UIN Ponorogo harus hebat dan terkenal, menjadi kebanggaan Ponorogo bahkan Indonesia,” tegasnya.

 

Peresmian ini turut dihadiri Rektor UIN Ponorogo, Bupati Ponorogo, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Kepala Kankemenag Ponorogo, serta para rektor PTKIN dari berbagai daerah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel