Connect with us

Pemkot Makassar

Percepatan Penurunan Angka Stunting di Makassar, Arwin: Libatkan Seluruh Elemen Hingga RT/RW

Published

on

Kitasulsel–Makassar Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis menyebut, bakal melakukan percepatan penurunan angka stunting di Makassar dengan melibatkan seluruh elemen Pemerintah Kota hingga Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW).

Hal tersebut disampaikan Arwin Azis menyusul angka stunting Kota Makassar berdasarkan survei SKI ditahun 2023 berada di 25,6% hal ini meningkat 7,2% dibanding Tahun 2022 yang menempatkan kota Makassar itu di 18,4%.

Arwin menjelaskan, strategi Kota Makassar sebenarnya sudah sangat maksimal dengan melakukan Peraturan Walikota nomor 96 tahun 2023, tentang percepatan penurunan stunting.

Turun dari Perwali tersebut kata Arwin, adanya kolaborasi antara dinas di Kota Makassar yang berkerja sesuai tupoksi, diantaranya ada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk KB), Dinas Kesehatan, Dinas Sosial hingga berkolaborasi dengan provinsi.

BACA JUGA  Danny Pomanto Sempatkan Diri Ziarah ke Makam Datu Suppa dan Mantan Wakil Wali Kota Parepare Faisal Sapada

“Dimana dalamnya itu sudah menggambarkan perangkat-perangkat daerah, mengambil peran disesuaikan dengan fungsinya masing-masing, dan Keluarga Berencana (KB) mengambil peran kemudian, Dinkes juga mengambil peran, sesuai dengan tugas dan fungsinya,” ujar Arwin, Selasa (29/10/2024).

Kali ini, pihaknya akan melibatkan Kelurahan, Camat dan RT/RW lebih intens dalam mengindentifikasi kelahiran di sepuluh hari pertama hingga usia 2 tahun dari kehamilan.

“tentunya juga pelibatan ulai dari tingkat Kelurahan, RT, RW dan Kecamatan yang mengidentifikasi masyarakatnya terutama di 10 hari pertama kehidupan ya dari kehamilan hingga usia 2 tahun dipastikan bahwa mereka cukup agar mereka tidak menderita stunting,”

Tak hanya itu, pelibatan ujung tombak pemerintah yaitu RT/RW juga terkait pentingnya pemberian makanan gizi tinggi dengan mengkonsumsi telur dan protein hewani.

BACA JUGA  Aliyah Mustika Ilham Dorong sinergi dengan Komunitas untuk Wujudkan Kota yang Inklusif dan Berkelanjutan

“yang mereka butuhkan, agar terhindar dari stunting itu mereka bisa dapatkan ini adalah bagian-bagian yang harusnya bisa kita dorong untuk bisa lebih maksimal lagi lebih optimal, jadi tidak hanya dinas tapi seluruh elemen sampai RT/RW terlibat dalam mengedukasi masyarakat,”

Dengan upaya tersebut, Arwin berharap di tahun 2024, angka prevalensi angka stunting di Kota Makassar bisa turun hingga 14 persen, sesuai angka nasional.

“Tentu menjadi harapan kita bersama, jika sudah bekerja angkanya bisa mencapai 14 persen sesuai angka nasional, dan tidak baik lagi,” pungkasnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Dekranasda Makassar Pamerkan Tenun Bombang dan Tenun Lontara di Wastra Arajang 2025

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian dan pengembangan kain tradisional melalui partisipasinya pada ajang Wastra Arajang 2025.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX, berlangsung selama empat hari, mulai dari 11 hingga 14 September 2025 di Mall Ratu Indah.

Mengusung tema “Perayaan yang Memadukan Keindahan dan Keragaman Leluhur Lewat Wastra”, acara ini menjadi wadah ekspresi budaya dari berbagai daerah di Indonesia Timur, khususnya dalam menampilkan kekayaan kain tradisional atau wastra sebagai identitas dan warisan budaya yang tak ternilai.

Ketua Dekranasda Kota Makassar, Melinda Aksa, menyambut baik kegiatan ini dan menilai Wastra Arajang sebagai momentum penting untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sehelai kain tradisional.

“Bagi kami, acara ini merupakan jembatan antara tradisi dan modernitas, sebagai wadah pelestarian produk wastra, tenun tradisional yang menjadi bagian penting dari identitas budaya kita,” ujarnya.

BACA JUGA  Tingkatkan Sinergitas, Wali Kota Makassar Terima Kunjungan Silaturahmi Dandim 1408/Makassar

Lebih lanjut, Melinda menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperlihatkan keindahan kain tenun, tetapi juga memperlihatkan proses panjang dan penuh makna di balik pembuatan setiap lembar kain.

“Tenun tradisional bukan hanya selembar kain, tapi tentang memahami sebuah perjalanan panjang, kesabaran, dan doa yang ditenun menjadi sebuah mahakarya,” tambahnya.

Melalui keikutsertaan ini, Melinda berharap Dekranasda Makassar dapat terus menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya, terutama dalam bentuk kain tenun.

“Kami ingin membuktikan bahwa tenun bisa menjadi bagian dari gaya hidup modern tanpa kehilangan identitas budaya,” ucap Melinda.

Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX sebagai penyelenggara yang berhasil menjadikan acara ini sebagai ruang edukatif sekaligus inspiratif.

BACA JUGA  Pj Sekda Makassar Hadiri Persiapan Peluncuran Aplikasi INA-Pass oleh Kementerian PANRB RI

“Ajang Wastra Arajang 2025 bukan hanya menjadi panggung selebrasi keindahan kain tradisional, tapi juga bukti bahwa kekayaan budaya dapat terus hidup dan relevan melalui tangan-tangan kreatif bangsa,” ujarnya.

Tak hanya berpartisipasi dalam pameran, Dekranasda Makassar juga turut ambil bagian dalam event fashion show yang menjadi salah satu sorotan dalam rangkaian Wastra Arajang 2025. Dalam kesempatan tersebut, Dekranasda Makassar menampilkan dua model.

Wakil Ketua Harian Dekranasda Makassar, Dewi Andriani, mengungkapkan bahwa pada fashion show Wastra Arajang, pihaknya menampilkan dua wastra tradisional yakni Tenun Lontara dan Tenun Bombang. Keduanya dipilih karena merepresentasikan karakter dan nilai budaya masyarakat Bugis-Makassar.

“Tenun Lontara dan Tenun Bombang menggambarkan keteguhan serta ketegaran masyarakat kami dalam menghadapi dinamika kehidupan. Motifnya sarat makna dan mencerminkan kekuatan serta filosofi hidup orang Bugis-Makassar. Kami bangga bisa menampilkannya di panggung sebesar ini,” ujar Dewi.

BACA JUGA  Danny Pomanto Berkhidmat pada Apel Kehormatan dan Renungan Suci di TMP Panaikang

Lanjutnya, keterlibatan Dekranasda Makassar dalam pameran wastra juga menjadi bagian penting dalam upaya memperluas promosi produk kerajinan lokal.

“Dalam pameran ini, Dekranasda Makassar juga memamerkan berbagai koleksi dalam booth, menampilkan berbagai produk tenun dan kerajinan unggulan dari perajin Makassar, seperti baju bodo’, sarung tenun, kriya serat alam eceng gondok, kriya kulit, baju lontara, tas lontara, berbagai jenis souvenir thumbler, pouch dan tas lipat” jelasnya.

Antusiasme pengunjung terhadap booth Dekranasda Makassar terbilang tinggi. Ditunjukkan dengan banyak pengunjung yang berkunjung di booth dan melakukan pembelian berbagai koleksi wastra dan kriya.

Dengan kontribusi Dekranasda Makassar, menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung perajin lokal agar lebih berdaya dan kreatif, serta mengangkat wastra sebagai identitas budaya yang terus berkembang. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel