Connect with us

Politics

Terobos Hujan, Seto Blusukan di Pasar Butung, Disambut Antusias Pedagang

Published

on

Kitasulsel–Makassar Cuaca hujan tak menghalangi semangat Calon Wali Kota Makassar nomor urut 2, Andi Seto Gadhista Asapa, untuk blusukan menyapa masyarakat.

Kamis (31/10/2024) sore, Seto yang juga pernah menjabat sebagai Bupati Sinjai ini terlihat turun langsung ke Jalan Pasar Butung, Kecamatan Wajo, menyapa warga yang telah lama menantinya.

Sebagai sosok yang lahir dan besar di Makassar, Seto menunjukkan kepeduliannya dengan hadir dan berinteraksi langsung di lapangan. Sebelum berkunjung ke Pasar Butung, ia terlebih dahulu menyempatkan dialog dengan warga di Kecamatan Biringkanaya, Makassar Utara.

Sesampainya di lokasi, Seto yang masih berusia 40 tahun tampak enerjik, mengenakan jas hujan hitam, ia menyusuri lorong sambil tersenyum dan menyapa warga. Lagu “Oke Gas” yang diputar saat Seto hadir membuat suasana semakin semarak.

BACA JUGA  Disambut Antusias Warga, Seto – Rezky Yakin Menang Besar di Barombong

Warga setempat turut menyambutnya dengan semangat, berpose bersama, bahkan beberapa memeluk Seto meski diguyur hujan. Suasana lorong yang awalnya sepi pun berubah ramai.

Teriakan “Seto-Rezki kita gas, ini dia wali kota ku!” terdengar dari warga yang antusias menyambut kandidat muda ini. Sambil melayani permintaan foto, Seto mengajak warga untuk berpartisipasi aktif pada 27 November mendatang.

“Jangan lupa, coblos nomor 2 di TPS nanti,” ucap Seto yang saat ini tercatat sebagai Pengurus DPP Partai Gerindra.

Usai blusukan selama 30 menit, Seto melanjutkan perjalanan menuju lokasi lain untuk kembali berdialog dan bertemu warga yang sudah menunggu. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  Partai Demokrat Sulsel Gagas Pendidikan Politik, Sasar Siswa SMA di 24 Kabupaten/Kota

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Nazar H.Rizal Untuk Kemenangan Sar-Kanaah:Donasi 100 Juta Untuk Bedah Rumah Warga Tidak Mampu

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel