Connect with us

Politics

Komunitas Cobra Rappang Siap Dukung Penuh Sarkanaah di Sidrap dan Andalan Hati di Pilgub Sulsel 2024

Published

on

Kitasulsel–SIDRAP Calon Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif dan Nurkana’ah (Sarkanaah) melakukan Kampanye dialogis dan Tatap muka bersama masyarakat di Kelurahan Lalebata, Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu malam (17/11/2024).

Seperti di kampanye sebelumnya hampir semua komunitas di wilayah itu menyatakan sikap untuk mendukung penuh Sarkanaah di Pilkada tahun 2024.

Seperti halnya Komunitas Cobra Rappang, di mana komunitas itu didalamnya terdapat puluhan bahkan ratusan, mulai dari kalangan anak muda hingga orang tua, datang di acara kampanye dialogis Sarkanaah untuk menyatakan sikap mendukung pasangan SarKanaah.

Perlu diketahui bahwa pernyataan sikap yang diumumkan Komunitas Cobra Rappang ini dan di bawa kepemimpinan Firdaus Ilo sebagai pendiri menyatakan sikap siap mendukung penuh pasangan Syaharuddin Alrif dan Nurkana’ah untuk pemilihan Bupati Sidrap dan Andalan Hati di pemilihan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan.

BACA JUGA  NasDem Siapkan Ruang Besar untuk UMKM di Rakernas Makassar

Di tempat yang sama salah satu legislator dari partai Nasdem Sidrap selaku pengusung dalam hal ini Abd. Rahman Mustafa atau biasa dikenal dengan Dedi Berdi dalam sambutannya mengatakan alhamdulillah baik dari semua elemen, mulai dari ibu ibu hingga yang muda hadir di acara Kampanye ini.

Menurut Dedi Berdi kampanye kali ini kita bisa cetak sejarah pasalnya barusan ibu ibu dari majelis taklim di Kelurahan Lalebata hampir semua hadir, dan ini merupakan bentuk dukungan untuk calon Bupati Sidrap nomor urut dua dan Calon Gubernur nomor urut dua.

Selain itu Dedi Berdi juga tentunya berharap kepada ibu ibu majelis taklim untuk mendoakan pasangan SarKanaah dan Andalan Hati bisa memenangkan Pilgub dan Pilkada Sidrap.

BACA JUGA  Bara JP Siap Menangkan Paslon MULIA di Pilwalkot Makassar

Di selah selah sambutan Dedi Berdi pun bertanya kepada masyarakat Lalebata bahwa enam tahun lalu apa yang kita lihat pembangunan, warga pun menjawab bahwa tidak ada, dengan lantang Dedi Berdi pun balas ucapan warga dengan mengatakan “ada ji cuma belum jadi”.

Dedi Berdi pun berharap agar kiranya Syaharuddin kelak terpilih menjadi Bupati Sidrap bisa memperhatika masyarakat di kelurahan Lalebata, utamanya sport center yang ada di belakang sehingga warga dapat berolahraga.

“Karena masyarakat Lalebata ingin sehat dan didukung dengan adanya BPJS gratis, dan perlu kita ketahui bahwa Pilkada lalu komunitas Kobra Rappang belum menyatuh, tapi sejarah Pilkada tahun ini Kobra Rappang bersatu untuk satu tujuan yaitu memenangkan SarKanaah dan Andalan Hati,” pungkasnya. (*)

BACA JUGA  Tiga Pilar Kabupaten Pangkep Gelar Tudang Sipulung Pilkada Damai
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Workshop Nasional, Taufan Pawe Paparkan Rekomendasi Publik Hadapi Revisi Undang-undang Pemilu

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Sebuah workshop publik nasional bertajuk “Menuju Pemilu yang Adil dan Representatif” sukses diselenggarakan di Ballroom Hotel Unhas, Selasa (29/7/2025).

Acara ini bertujuan untuk menjaring masukan publik bagi revisi regulasi kepemiluan di Indonesia, dihadiri oleh sejumlah akademisi terkemuka dan pemangku kepentingan.

Workshop ini dibuka langsung oleh Wakil Rektor Unhas, Prof. Farida Patittingi, menandakan dukungan penuh dari lingkungan akademik terhadap inisiatif penting ini.

Diskusi mendalam dalam acara ini menghadirkan penanggap dari berbagai latar belakang, termasuk Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Golkar, Taufan Pawe, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, dan Perencana Madya Bappenas Republik Indonesia, Maharani.

Sesi pembahasan juga diperkaya oleh paparan dari Dekan FISIP Unhas serta dua narasumber ahli, Prof. Muhammad dan Endang Sari, keduanya dosen politik dari FISIP Unhas.

Dalam paparannya, Anggota Komisi II DPR RI, Taufan Pawe, menyoroti pentingnya kesiapan Komisi II dan pemerintah dalam menghadapi Pilkada Serentak.

Ia menekankan pentingnya meminimalisir potensi permasalahan yang mungkin timbul selama proses penyelenggaraan Pilkada. Ia juga secara lugas menyoroti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggapnya sangat gamblang dalam pelaksanaannya, namun juga mengungkap beberapa kelemahan dalam Pilkada Serentak 2024.

BACA JUGA  Bara JP Siap Menangkan Paslon MULIA di Pilwalkot Makassar

“Kami berharap, dengan putusan MK, kita buka semuanya sebelum masuk dalam sistem kepemiluan ke depannya.”

Pawe juga menyoroti kasus-kasus pelanggaran, termasuk penggunaan ijazah palsu, yang menurutnya seharusnya tidak hanya dilihat dari syarat formalnya saja, melainkan juga harus ada verifikasi ijazah materil dan penelusuran yang lebih komprehensif.

“Penyelenggara harus berintegritas dan harus dibuat batasan tersendiri terkait keluasan dokumen. Kami mencoba merumuskan kewenangan penyelenggara untuk menentukan bukti tersebut,” tambahnya.

Kajian Akademik dan Usulan Perbaikan Sistem Pemilu

Diskusi dalam workshop ini tidak hanya berfokus pada evaluasi, tetapi juga pada perumusan solusi konkret. Beberapa poin penting yang mengemuka dari kajian akademik dan masukan publik meliputi:

Pertama, Perluasan Pemilihan: Diperlukan pembahasan mengenai perluasan skala pemilihan, termasuk untuk pemilihan presiden.

BACA JUGA  Seto Tinjau Pasar Hartaco, Pedagang Keluhkan Minimnya Fasilitas dan Beban Retribusi

Kedua,kolaborasi Lintas Lembaga: Pentingnya duduk bersama antara Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif untuk menyelaraskan arah revisi regulasi.

Ketiga, Kodifikasi UU Pemilu melalui Omnibus Law: Usulan untuk menyatukan berbagai regulasi kepemiluan dalam satu omnibus law yang komprehensif dan partisipatif.

Keempat, Revisi Adil, Demokratis, dan Inklusif: Penekanan pada prinsip keadilan, demokrasi, dan inklusivitas dalam setiap revisi regulasi.

Kelima, Evaluasi Sistem Pemilu dan Uji Coba Sistem Campuran: Mengkaji ulang sistem pemilu yang ada dan mempertimbangkan uji coba sistem campuran untuk mencari model terbaik.

Keenam, Rancangan Kalender Pemilu Nasional dan Daerah yang Realistis: Menyusun jadwal pemilu yang lebih terencana dan realistis, baik untuk tingkat nasional maupun daerah.

Ketujuh, Pembangunan Kapasitas Lembaga Penyelenggara dan Literasi Publik Digital: Meningkatkan kapabilitas KPU dan Bawaslu, serta memperkuat literasi digital masyarakat terkait pemilu.

Kedelapan Masukan Publik dan Akademisi Penting untuk Legitimasi: Menegaskan bahwa partisipasi publik dan sumbangsih pemikiran dari akademisi sangat krusial untuk membangun legitimasi proses dan hasil pemilu.

BACA JUGA  NasDem Siapkan Ruang Besar untuk UMKM di Rakernas Makassar

Taufan Pawe menyatakan bahwa rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan dari workshop ini sejalan dengan semangat Komisi II DPR RI.

“Kami akan sharing semua yang pada hakikatnya apa yang ada dalam rekomendasi tersebut menurut kami sama dengan apa yang lagi semangat kami di Komisi II,” ujarnya.

Meskipun mengakui adanya pro dan kontra terkait keserentakan pemilu (berdasarkan putusan MK nomor 55 dan 135), Pawe menegaskan bahwa putusan MK bersifat final dan mengikat.

“Tidak ada pilihan lain, kita harus mengikuti apa yang menjadi keputusan MK. Ini simbol kenegaraan kita, MK itu lembaga negara yang punya kewenangan dan kapasitas,” pungkasnya, menegaskan pentingnya efisiensi dalam setiap pelaksanaan pemilu ke depannya.

Workshop ini diharapkan menjadi pijakan penting bagi penyusunan regulasi kepemiluan yang lebih baik, adil, dan representatif di masa mendatang, dengan mengedepankan integritas penyelenggara dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel